01. Perpisahan SMA

19 3 3
                                    

"Hwaaaaaa...! Akhirnya kita lulus Reyyy!" Fara berteriak kegirangan sambil memeluk Rey dari samping, kedua tangannya menyandera lengan sebelah kiri Rey, tubuhnya bersandar seakan ia tidak menjaga keseimbangan sedikitpun.

Suasana sekolah seketika menjadi euforia setelah diumumkannya kelulusan siswa-siswi kelas XII, terdengar canda tawa disela-sela bunyi cat semprot yang saling beradu menghembuskan cairan berwarna-warni ke baju-baju seragam anak-anak SMA itu. Mereka kegirangan, seakan-akan puluhan paku tajam telah terlepas dari tengkorak kepala setelah akhirnya terbebas dari ruang lingkup sekolah yang selama ini mereka rasa terlalu mengekang dan membuat penat, tak terkecuali diantaranya adalah Fara dan Rey, ya, pasangan yang berpacaran sejak kelas X itu sudah menanti-nantikan momen kelulusan ini agar dapat segera melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi bersama-sama.

"Wooiii kalau mau pacaran cari tempat dong, ini masih di sekolah, cuyyy!" Sena berteriak mengejek sembari ia berlari dari kejaran Doni, yang sudah siap dengan cat semprot di tangannya untuk menggambari seragam sekolah pacarnya itu, gadis mungil dengan rambut pendek itu tampak terengah-engah dan tertawa riang.

"Yeee, bilang aja sirik!" Ucap Fara sambil menjulurkan lidah ke sosok yang sudah menjadi sahabatnya sejak bangku sekolah menengah pertama itu.

"Sepulang dari sini kita makan siang di tempat biasa yuk, Rey?" Ajak Fara sambil memeluk manja Rey bak kucing yang sedang merayu meminta makan kepada tuannya.

"Hemm, okay. Tapiii, sudah dong peluknya, malu nih." Ucap Rey salah tingkah, matanya melirik ke kanan-kiri memperhatikan sekitar, kalau-kalau masih ada sosok Guru yang berkeliaran di sekitar sana. Setelah merasa aman, ia membalas pelukan Fara dengan hangat, bagaimanapun juga, perempuan itu sudah menjadi sosok yang paling ia sayang saat ini. Di sela-sela hiruk pikuk kegembiraan juga terdengar isak tangis bagi mereka yang merasa sedih karena harus segera berpisah dengan sahabat-sahabat mereka semasa sekolah.

***

Rey dan Fara berboncengan motor menuju tempat makan favorit mereka selama berpacaran, salah satu kafe yang menjual es krim dan aneka makanan ringan yang cukup untuk mengganjal perut, Pinky Rabbit Ice Cream & Dessert nama kafe itu, kafe yang didominasi warna putih dan merah muda dengan berbagai ornamen berbentuk kelinci di dalamnya ini memang sangat menarik dan instagrammable di kalangan anak muda saat ini, tak heran jika banyak terlihat pasangan anak muda yang sedang berpacaran atau hanya untuk sekedar hang-out di sana.

"Phew! Akhirnyaaa~" Fara menghembuskan nafas sembari melepaskan helm motor yang dikenakannya. "Panasss, aku haus, ayo cepetan Rey." Kulit Fara yang putih bersih terlihat kemerahan akibat tersengat sinar matahari. Rambutnya yang dikuncir kuda tak ayal menampakkan bulir-bulir keringat yang mengucur di lehernya.

"Hayuk, Ra. Aku juga lapar." Mereka berjalan masuk, seperti biasa, Rey mencari tempat duduk sementara Fara pergi memesan.

"Welcome to Pinky Rabbit, makan es krim di hari yang cerah, hatipun jaaadi senanggg! Silahkan pesanannya kaaak~" Ucap seorang pelayan perempuan di balik meja kasir menyapa dengan ceria sembari kedua tangannya membentuk gambar hati di depan wajahnya, perempuan itu tampak melayani dengan penuh kehangatan dan kesungguhan hati, seakan-akan ritual pekerjaan yang ia lakukan berulang-ulang itu adalah hal yang sangat menyenangkan baginya.

"Hai, kak! Seperti biasa yah!" Balas Fara ke pelayan itu yang juga langsung mengenalinya.

"Baik kak, 1 buah Orange-Vanilla Ice Cream dengan topping Chocolate sprinkles, 1 buah Choco-Strawberry Ice Cream, dan 1 porsi Plain Bread Toast ya kak? Ada tambahan lainnya kak?" Sambung pelayan perempuan yang mengenakan bando kepala berbentuk telinga kelinci itu.

"Emm, lemon tea nya 1 ya kak." Ucap Fara.

"Baik, silahkan duduk kak nanti pesanannya akan kami antar ya, terima kasih!" Balas pelayan perempuan itu sumringah.

Gadis Beraroma LemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang