05. Close Order

6 3 3
                                    


Malam hari. Rey membuka jurnal miliknya, lalu memperbaharui list rencana yang telah ia buat.

· Mengingat Password login Komputer. Stuck!

· Mencari informasi, foto tempat / orang (Komputer akan sangat membantu). Masih stuck!

· Menjangkau orang-orang / teman semasa sekolah. Stuuuuck!

· Social media! Sama stuck juga

· Suara perempuan. Ini siapa?

· Aroma Lemon. Kenapa aroma ini begitu terekam di alam bawah sadar?

· ...

"Ahh, ini nggak akan membawaku kemana-mana!" Ujarnya seraya merebahkan diri di atas kasur.

Rey terhenyak, mau sampai kapan rebahan begini?! Batinnya. Ia membayangkan teman-teman sebayanya yang sekarang sedang sibuk-sibuknya menjadi mahasiswa baru, bahkan mungkin saja ada di antara mereka yang kuliah sambil bekerja untuk memiliki penghasilan sendiri, seperti Kris, misalnya. Ia lalu duduk di tepi ranjang tempat tidurnya, merenungkan bagaimana Sang Ayah hampir setiap harinya pulang larut dari meng-handle toko satu-satunya yang menjadi sumber penghasilan keluarganya saat ini, ia membayangkan betapa tidak murahnya biaya rumah sakit yang telah dikeluarkan ketika ia mengalami kecelakaan.

Rey kembali mengambil jurnal miliknya, lalu menuliskan apa saja yang dapat mungkin ia lakukan ke depannya, terutama agar membantu meringankan beban sang Ayah untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua sehari-harinya.

· Kuliah. (Hal paling terakhir yang mungkin dapat dilakukan untuk saat ini.)

· Melamar pekerjaan. (cons: Kakinya masih sembuh total, tidak memilki pakaian yang pantas, transportasi tidak ada. Hanya akan menambah pengeluaran lagi.)

· Keahlian: Ilmu komputer dan desain grafis dasar.

Ini dia! Gumamnya. Desain grafis!

Rey menyadari bahwa ia masih memiliki keterampilan dasar yang dapat ia kembangkan dan ia pasarkan secara online, ia kemudian mengalihkan pandangan matanya ke arah meja komputer, Sial! Semua tetap saja kembali ke masalah yang paling awal, kata sandi komputer! Batinnya. Pekerjaan desain-mendesain sangat membutuhkan program komputer untuk dapat membuat hasil yang maksimal. Kemudian ia merogoh smartphone yang ada di saku celananya, ia melakukan research pasar melalui smartphone di tangannya, meng-install beberapa aplikasi e-commerce, membukanya, lalu memasukkan kata kunci 'Jasa Desain' di kolom pencarian. Benar saja, banyak sekali penawaran dan permintaan yang terjadi di sana, desain foto, desain poster, desain cover buku, desain logo, bahkan untuk yang terakhir itu tidak sedikit perusahaan-perusahaan yang meminta jasa desain dengan harga yang fantastis, matanya tak luput turut memperhatikan banyak jasa-jasa lain yang ditawarkan yang berhubungan dengan ilmu-ilmu komputer, termasuk jasa membuat website, jasa membuat aplikasi smartphone, dan sebagainya.

Dengan posisi smartphone masih di tangan, ia tiba-tiba teringat sesuatu, Astaga...Kenapa tidak terpikirkan dari kemarin! Ia mendengkus.

***

"Baik silahkan ditunggu pesanannya ya, kak." Ujar si kasir.

"Okay, kak, makasih ya." Jawab si pelanggan perempuan. Pelanggan itu lalu mendekati etalase, dan berucap, "Hei, Kris! Pssst pssst."

Kris yang sedang sibuk mengolah kopi menyadari ada suara perempuan yang memanggil-manggil namanya. Matanya menyisir orang-orang yang ada di dekat meja kasir, sampai ia tertuju pada seorang perempuan mungil yang sedang melambai-lambaikan tangan dengan senyum lebar terpampang di wajahnya.

Gadis Beraroma LemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang