Bab 5 Sheila

9 0 0
                                    

Di sekolah itu Aleena hampir gak punya teman alasan ya karena Jerrin. Jerrin selalu pilih-pilih siapa saja yang boleh berteman sama Aleena.

Bukan apa-apa, ya? Orang jahat, baik dan munafik itu memang ada di mana-mana tapi sekarang hampir setengah hari mereka ada di sekolah yang terkenal dengan murid nakalnya. Nakal yang bener-bener nakal bukan masalah suka cabut tapi ini sudah mengarah ke anak yang "bebas".

"Jerrin lo lebih baik pacaran aja sana!" kesal Aleena yang berusaha berjalan cepat di koridor sekolah.

Jerrin terus ngikutin jalan Aleena ia tidak perlu susah payah buat jalan cepat karena kaki panjangnya.

"Enggak. Gue gak mau. Apa-apaan lo nyuruh gue pacaran" tolak Jerrin.

Aleena berbalik dan memandang sinis Jerrin.

"Kalau kayak gitu jangan ikutin gue mulu. Gak puas apa lo tarik gue tadi?" kesal Aleena.

Tadi, tuh dia lagi ngumpul bareng anak cheers terus waktu Jerrin datang Aleena langsung ditarik menjauh dari mereka. Padahalkan tadi mereka lagi bahas suara aneh di gudang belakang belum juga tahu itu suara apaan udah ditarik saja sama si nyebelin Jerrin.

"Gue tadi lagi nyelamatin kepolosan lo," gumamnya. Ia berdecak sejenak. "Udalah, daripada muka lo kayak anak bebek gitu lebih baik kita ke kantin."

Walaupun masih sebel Aleena tetap sambut tangan Jerrin pertanda dia mau meski mukanya masih cemberut.

Di sana mereka gak cuma berdua tapi ada Devan, Masaka dan Kavian. Tapi, kelihatannya si playboy Kavian melihat kesempatan di sana saat lihat Aleena yang nampaknya mau bebas dari Jerrin.

"Aku ambil pesanannya dulu. Ayo, Ka bantuin gue."

Gerakkan Jerrin terhenti kala Kavian bilang," Lo aja deh, Van. Perut gue lagi gak enak," ngelesnya yang pura-pura melas.

"Alasan aja, lo Titan," sebel Devan namun tak urung buat gerak bantuin Jerrin pesan makanan.

Seteleh melihat situasi aman yang di tandain dengan sedikit menjauhnya Devan dan Jerrin. Kavian mulai melancarkan aksinya

Kavian berdehem, "Aleena."

Aleena yang tadi terlihat bosan menatap tanya ke Kavian sedangkan Masaka yang ada di sana mengintip dari balik ponselnya. Menanti apa yang mau di lakuin sama Kavian selanjutnya.

"Mau kabur dari Jerrin gak?" tawar Kavian sambil mengumbar senyum yang sok manis.

Hmm, Aleena berada di kebingungan, ia memilin tisu yang tadi ia mainin sambil menatap Jerrin yang lagi antri terus natap Kavian lagi yang lagi nungguin jawabannya.

Gimana, ya? Aleena sebenarnya mau tapi, gimana sama Jerrin? Itu anak sekarang lagi mode posesif pasti bakalan susah.

Kavian seperti melihat kebimbangan di mata Aleena. Ia sekilas menatap Jerrin lalu menatap Aleen lagi.

"Gue punya rencana kalau lo mau." Aleena mengangguk tanda ia mau yang membuat Kavian tersenyum setelah memberitahu rencananya pada Aleena.

Kavian tersenyum senang kepada Masaka karena merasa rencananya bakalan berhasil buat PDKT sama Aleena, gadis manis kesayangan, Jerrin sahabatnya.

Masaka cuma kasih putaran bola mata malas setelah itu dia bilang. "Orang yang sombong di awal bakalan gagal dalam hitungan detik."

***

Aleena menurunkan alat makannya. "Gue mau ke toilet."

Jerrin yang baru melahap mienya langsung melihat ke arah Aleena yang berdiri. Jerrin buru-buru seruput mienya sampai kesedak sangking buru-burunya sampai Aleena sigap pukul punggung Jerrin sampai laki-laki itu mengeluarkan kembali mienya.

FRIENDZONE || JUNGKOOK BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang