Happy Reading
*
*
*Beberapa buku tebal milik arsha bertebaran dilantai kamar
Arsha terus saja dilempari buku tebal itu
"Udah mah, stop"mohon arsha dengan Isak tangis
"Bodoh, kamu emang pantas mendapatkan ini semua"ucap Rosalina berapi-api kedua tangannya tak berhenti melempari buku
"Nilai macam apa ini bodoh?!"ucapnya mengambil selembar kertas lalu menyobeknya
Rosalina duduk diatas lantai yang sudah berserakan dengan buku-buku yang tadi dilemparnya"mahal-mahal mamah bayar guru les supaya kamu pinter, nilai kamu malah anjlog gini"
"Nilai seperti ini mau kamu pamerin ke mamah!"ucapnya lagi melotot garang urat-urat lehernya menonjol
"Mah arsha sudah berusaha"bela arsha lemah kepalanya terasa sangat pusing dilempari banyaknya buku-buku itu
"Usaha kamu bilang, nilai segini?. Kamu bilang sudah usaha? Hah!"ucap Rosalina berjalan mendekati arsha yang terduduk dilantai memegangi dagu gadis itu hingga wajahnya mendongak keatas
"Coba liat itu Queen dia selalu mendapat nilai yang sempurna tidak seperti kamu yang nilainya pas-pasan"ucap nya semakin mencengkram dagu arsha
Arsha yang merasakan perih mendorong tangan Rosalina hingga terlepas dari dagunya
"QUEEN QUEEN DAN QUEEN"teriaknya muak
"Bisa nggak sih sekali aja mamah hargai usaha arsha jangan bandingin arsha sama Queen terus"ucap arsha meluapkan emosi yang sedari tadi dia tahan
"Arsha sama Queen jelas beda"lanjutnya lagi hendak berdiri
Rosalina mengambil vas bunga yang ada dimeja belajar arsha dan melemparnya
Prang
Vas bunga melesat hancur mengenai tembok dibelakang arsha
"SUDAH BERANI JAWAB KANU!"tunjuk Rosalina menghampiri arsha yang masih mematung
"Sini kamu"
Rosalina menarik tangan arsha memasuki kamar mandi
Byur
Byur
Air setengah ember Rosalina siramkan dikepala arsha, dia terus menyiram arsha tanpa rasa kasihan
Arsha hanya diam tanpa melawan, melawan pun tak membuat hukuman ini berhenti tapi akan menambah
"Mamah nyesel sudah lahirin anak seperti kamu"ucapnya sebelum dia pergi meninggalkan arsha terduduk lemas dilantai kamar mandi
Uhuk uhuk uhuk
Nafas arsha tersengal-sengal karena hawa dingin yang menyusuk kulitnya
Arsha yang sudah tidak berdaya dia hanya diam tanpa melakukan apapun
*****
"Assalamualaikum"ucap guru yang baru saja memasuki ruang kelas"Wa'alaikumsalam Miss"
"Okey seperti yang kemarin ibu janjikan hasil ulangan kalian akan ibu bagikan hari ini"
Bisik-bisik dari beberapa murid mulai kedengaran
Semua siswa siswi maju satu persatu ketika Miss Liana memanggil nama mereka hingga akhirnya sampai di kertas yang terakhir
"OK, the last one is Arshana"panggil Miss Liana
Arsha maju kedepan dan segera melihat nilainya matanya memicing dan kembali duduk ditempat duduknya
"Oke, jangan lupa nanti minta tanda tangan orang tua kalian dikertas itu dan besok kembalikan ke saya"ucap Miss Liana santai
"HAH!?"kompak satu kelas kecuali arsha dan Rafasya
"Kenapa?"tanya Miss Liana bingung
"Miss kan perjanjiannya kemarin nggak kayak gitu"ujar rimba mewakili yang lainnya
"Miss tidak menerima alasan Miss pamit assalamualaikum"ucapnya meninggalkan ruang kelas
"Wa'alaikumsalam"jawab sebagian murid
Miss Liana menghilang dari balik pintu dengan gerutuan semua murid
Semua murid tampak riyuh memikirkan bagaimana caranya memalsukan tanda tangan orang tuanya
Beda halnya dengan arsha yang hanya diam memandang kedepan
"Sha dapet berapa?"tanya Aksa
Arsha menyodorkan kertas hasil ulangannya
Dengan cepat Aksa menerima uluran kertas yang diberikan arsha
"Nilai Lo udah bagus"puji Aksa setelah melihat kertas ujian arsha
"Tapi sha gue takut"ujarnya matanya menerawang jauh entah kemana
"Lo nggak perlu takut, Lo udah usaha"hibur Aksa
Remaja itu sudah tau apa yang akan terjadi kenapa arsha sangat takut mendapatkan nilai yang kurang sempurna
"Tapi tetep aja gue takut"
"Sha gpp nilai Lo udah bagus cuma salah satu aja, gue yakin nyokap bokap Lo pasti bakal ma'lumin itu"tenang Aksa walaupun dirinya tak yakin jika arsha akan selamat dari orang tuanya
"Gue rasa begitu, tapi itu nggak berlaku untuk orang tua gue"ucap arsha menghembuskan nafasnya lelah
"Sha percaya sama gue"ucap Aksa meyakinkan arsha
Arsha hanya tersenyum menanggapi ucapan Aksa
*****
Gimana seru nggak?
Maaf ya jika ada kesalahan typo, baru pertama kali nulis😁Sudah ya segini dulu, jangan lupa vote dan komen
Follow Ig:wp_moccaciz0
Untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini
See you💗Pemalang:21 Oktober 2023
Revisi:11Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Teen Fiction"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...