7. Who's the Boss? [end]

2.9K 367 69
                                    

Brakkk!

Pintu yang ada di belakang Raisha itu tiba-tiba terbuka secara paksa dari luar. Semua orang termasuk Raisha langsung menatap ke arah yang sama, dimana dua orang terlihat berdiri di ambang pintu. Yang satu menatap tajam ke arah dalam, sementara yang satu seperti kesakitan karena kakinya digunakan untuk menendang pintu tadi.

"Aw, lebih sakit nendang pintu ternyata daripada lompat buat dunk," gumamnya.

Ella dan Indira berada disana, Raisha sedikit lega karena dua gadis itu disini tapi sama saja, mereka tetap kalah jumlah.

Kinara yang berdiri tidak jauh dari Raisha kemudian tersenyum miring ke arah dua gadis itu, "berani muncul juga lo."

Indira tahu yang dimaksud Kinara adalah dirinya. Tekatnya untuk ini sudah bulat. Ia tidak peduli lagi dengan karir sekolah maupun basketnya jika dia dikeluarkan dari sekolah akibat memukul siswa lain. Sekarang yang ia ingin lakukan adalah menebus kesalahannya satu tahun yang lalu.

"Kali ini gue ga bakal lakuin kesalahan yang sama, Kinara," tukas Indira.

Kinara tidak begitu peduli, "well, kalo gitu, welcome to the party."

Tepat saat itu orang-orang Kinara langsung berusaha menangkap Ella dan Indira sementara gadis licik itu melepas seragam Raisha dan menyisakan bra sport yang ia kenakan.

Ella berhasil menjatuhkan Raka-teman Robert, dengan tendangan lutut di perutnya sebanyak dua kali. Sementara itu Indira masih berusaha melumpuhkan Diana dan Sarah dengan melempar kaleng-kaleng cat kosong ke arah mereka. Terlihat sangat mudah karena ia sering berlatih seperti ini di basket.

"Bajingan!" Dion yang melihat Sarah dan Diana kesulitan lantas maju untuk membantu mereka tapi Indira tidak kalah cerdik, dengan cepat ia melempar kaleng yang masih berisi cat dan tepat mengenai mereka bertiga hingga pingsan.

"Siapa yang lo bilang bajingan, hah?" Indira menendang tubuh Dion sekali untuk memberinya pelajaran.

Masih tersisa 6 orang. Saat itu Robert sudah bersiap dengan menyalakan rokok yang terjepit diantara bibirnya.

"Lepasin gue!"

"Bangsat!" Ella berlari mendekati Raisha dan melompat untuk memukul Kinara saat itu juga, pukulannya hampir mengenai gadis itu namun ia ditarik oleh Kiara dan membuat Ella meleset. Dengan cepat Irwan menangkap Ella agar tidak membuat masalah lagi. Sementara itu Kiara langsung menjegal kaki Indira yang hendak berlari mendekati Raisha.

Kini keduanya sudah tidak bisa melawan karena sama-sama tertangkap oleh anak buah Robert dan Kinara.

"Lepasin!" Ella dan Indira terus memberontak saat itu. Kedua tangan dan kaki mereka diikat, membuat pergerakan mereka terbatas.

Robert yang melihat Dion, Sarah, dan Diana pingsan dengan kepala yang mengeluarkan darah terlihat kesal. Selama ini tidak ada yang berani dengan mereka sampai sejauh ini, tapi 3 gadis pengganggu ini benar-benar membuat Robert naik darah.

Lelaki itu kemudian menghembuskan asap rokok dari mulutnya, bau nikotin kemudian menguar ke udara dan membuat polusi di ruangan ini. Ia berjalan mendekati Raisha yang menatapnya tak kalah tajam. Heri dan Putra yang memegangi Raisha masih saja tidak lengah untuk sekedar Raisha bisa melepaskan diri.

"Jangan sentuh gue!" Dengan wajahnya yang marah justru membuat Robert semakin menggila. Ia menjentikkan rokok itu dua kali agar abu gugur dari baranya.

"Stop! Jangan berani sentuh dia!" Ella juga memberontak, posisinya yang tengah duduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat itu membuatnya tidak tahu harus apa selain berteriak. Berharap seseorang mendengar dan mulai curiga dengan suara yang mereka dengar.

Gistara [Callie - Ella]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang