Part 4

63 7 0
                                    

NASKAH INI SUDAH TAMAT DI INNOVEL. MONGGO YANG MAU LANJUT BACA DI SANA. TERIMA KASIH, SELAMAT MEMBACA.

Jelita bingung dengan keadaan yang terjadi. Jika dulu bisa meminta apa pun dari suaminya, sekarang pasti tidak lagi. Dia terlalu bodoh mau saja mengikuti saran dari Bu Yanti. Dulu mertuanya itu memamerkan semua kesuksesan Renjana. Membuat matanya silau akan harta yang dimiliki oleh laki-laki berlesung pipi itu. Tidak menyangka kini dirinya kena batunya. Akibat gegabah saat mengiakan bujuk rayu sang mertua.

Tanpa pikir panjang, Jelita mengiakan saja bujukan Bu Yanti. Rasa untuk Renjana belum sepenuhnya padam saat itu. Kadang hatinya berharap bisa berjodoh dengan laki-laki yang menjadi cinta pertamanya. Namun, kali ini dengan cara yang salah. Membuat sang suami menghianati istri pertamanya. Pun dengan dirinya yang bagaikan makan buah simalakama.

Selama perjalanan, Jelita bingung memikirkan rumah tangganya. Ingin mengajukan gugatan cerai, tetapi ia urungkan. Renjana merupakan pohon uangnya saat ini. Ada dua adiknya yang masih kuliah. Butuh biaya yang besar untuk menyelesaikan kuliahnya hingga lulus. Pun dengan kondisi keuangan keluarga besarnya yang kacau. Tidak mudah mendapatkan uang untuk biaya kuliah kedua adiknya itu.

Pak Wiryo, ayahnya saat ini sakit-sakitan sejak tertipu hingga milyaran rupiah. Bisnis jual beli sapi yang ditekuninya hancur seketika. Hingga saat ini penipu tersebut belum ditemukan jejaknya. Sungguh malang nasib keluarga Jelita. Entah bagaimana ceritanya, sang ayah menyanggupi bekerja sama dengan orang yang baru saja dikenalnya. Semua aset milik beliau dipercayakan pada orang itu.

"Bu, sudah sampai," kata pengemudi ojek online. Lamunan Jelita seketika buyar mendengar teguran dari pengemudi ojek online.

"Oh, maaf, saya malah ga sadar," jawab Jelita sambil mengeluarkan pecahan uang dua puluh ribu rupiah. Pengemudi ojek online hanya tersenyum menanggapi penumpangnya.

Setelah membayar ongkos dan berterima kasih, Jelita langsung memasuki gerbang sekolah tempatnya mengajar. SD Negeri 4, di sini tempat pertama kali Jelita mengajar sejak dinyatakan lolos menjadi ASN. Usaha yang luar biasa agar diterima menjadi ASN. Tidak banyak rekan kuliahnya dulu yang diterima menjadi ASN saat mengikuti tes bersama dengan wanita cantik itu. Dirinya termasuk salah satu yang beruntung.

"Bu Jelita tumben terlambat?" tegur Pak Kepala sekolah yang kebetulan sedang di luar ruangannya itu.

"Em ... maaf, Pak Rudi, saya tadi ada urusan. Lupa mau memberi kabar," jawab Jelita dengan nada takut. Takut mendapatkan sanksi pelanggaran kedisiplinan.

"Ya, sudah, guru piket sudah menggantikannya sampai jam sembilan nanti." Pak Rudi berlalu setelah mengatakannya. Malas mendengar alasan yang mengada-ada dari Jelita. Sosok yang dikenal suka tidak profesional dalam urusan pekerjaan dan rumah tangganya.

Jelita memasuki ruangan kantor guru. Pikirannya bercabang ke mana-mana. Akan sulit menghadapi Arunika, terlebih wanita itu bukan orang sembarangan. Dia memiliki uang dan kekuasaan. Renjana saja kalah jika dihadapan istri pertamanya itu. Harta yang dimiliki Arunika sangatlah banyak.

Pikiran Jelita tertuju pada Bu Yanti yang membohonginya. Dia tak mengira jika begitu mudahnya tertipu bujuk dan rayu Bu Yanti. Jelita bahkan percaya jika Renjana sudah tidak mencintai Arunika lagi. Kenyataannya salah! Laki-laki itu sangat mencintai kakak madunya.

Sama halnya dengan Jelita, Bu Yanti juga pusing menghadapi perubahan sikap menantunya. Arunika bahkan tak segan-segan mengingatkan masa lalunya sebagai buruh cuci. Kalimat yang sangat menyakitkan hati. Juga banyaknya bantuan yang sudah digelontorkan untuknya dan adik-adik Renjana.

"Runi, Ibu minta maaf ya atas perlakuan Ibu selama ini," kata Bu Yanti ketika Runi hendak membuka pintu rumah. Runi tidak menanggapinya sama sekali ibu mertuanya itu.

Jodoh Kedua ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang