You Make Money, I'll Spend It: Stepmother's Ultimate Pleasure in the Aristocrati

193-194

Anda Menghasilkan Uang, Saya Akan Menghabiskannya: Kesenangan Tertinggi Ibu Tiri dalam Keluarga Aristokrat
Bab 193

Suara aliran sungai membawa kegembiraan ke halaman.

Begitu Qi Shaobai melangkah melewati pintu, dia mendengar suara kebencian:

"Apa yang terjadi, kakak ipar? Kamu membuat masalah lagi?"

Setelah mendengarkan lebih dekat, dia memutuskan bahwa suara itu milik paman satu-satunya - Cheng Zhuo.

Suara Qiao Li mengikuti:

"Sepupu, apakah ini benar-benar pertama kalinya kamu bermain mahjong? Kenapa kamu selalu menang?"

Mendampingi suara mesin mahjong yang terseret, Qi Shaobai dengan penasaran berjalan keluar dari serambi.

Saat melirik ke dalam, dia tercengang.

Qi Shaobai: ???

Di ruang tamu yang luas, entah kenapa ada meja mahjong otomatis.

Sheng Mumu, Qiao Li, dan Cheng Zhuo mengambil uang dari ubin dan menyerahkannya kepada...ayahnya???

Tak jauh dari meja mahjong ada tumpukan perlengkapan berkemah berserakan di tanah.

Pengurus Rumah Tangga Zhang, yang berdiri menonton pertandingan, adalah orang pertama yang menyadari kedatangan Qi Shaobai. Matanya berbinar dan dia dengan hangat datang untuk menyambutnya:

"Tuan Muda telah kembali."

Mendengar ini, empat orang di meja mahjong menoleh untuk melihat.

Sheng Mumu tersenyum cerah dan melambaikan tangannya: "Teman sekelas Qi kecil sudah kembali?"

Qi Shaobai mengusap bagian belakang kepalanya dengan bingung: "Apa yang kalian lakukan...?"

"Seperti yang kamu lihat, kami sedang bermain mahjong," kata Qiao Li agak kesal. "Dompetku hampir kosong."

Cheng Zhuo merentangkan tangannya untuk menjelaskan berbagai hal kepada Qi Shaobai:

"Awalnya kami berencana pergi berkemah hari ini, tapi tiba-tiba kami menerima kabar baik dan mengubah rencana kami, jadi kami tidak pergi lagi."

Sheng Mumu mengambil sebagian dari sedikit uang yang tersisa di set ubin, berdiri, dan mulai berkata:

"Teman sekelas Qi kecil, kamu kembali pada waktu yang tepat-"

Sebelum dia selesai berbicara, pergelangan tangannya ditangkap oleh tangan yang besar dan hangat, menghentikan kata-katanya.

Qi Mo membuka set ubinnya sendiri dan menyerahkan bagian uangnya kepada Sheng Mumu. Itu adalah tumpukan yang tebal - dia telah menang cukup banyak.

Sheng Mumu menatapnya dengan bingung: "???"

"Aku tidak butuh uang tunai, simpan saja," kata Qi Mo dengan lembut.

Mata Qi Shaobai sedikit berubah karena terkejut.

Dia masih memikirkan apa yang dikatakan paman kecilnya, Cheng Zhuo - mereka tiba-tiba menerima kabar baik.

Mungkinkah...

Mereka tahu tentang nilai ujian akhirnya!

Sudut bibir Qi Shaobai perlahan melengkung. Dia baru saja hendak membuka mulut untuk memastikan tebakannya, tetapi lengan Cheng Zhuo melingkari bahunya.

Dia mengangkat layar ponselnya di depan wajah Qi Shaobai.

Cheng Zhuo memasang ekspresi bangga di wajahnya saat dia berkata: