5

91 53 20
                                    

"Gue...."

"Di tolak? Plis jangan ngomong."

"Gue...."

"Gue apa Zla? Gue suka Denis gitu." Denis sengaja melencengkan perkataannya dan langsung Naira menepuk tangan Denis.

"Gue.... Di....."

"Ah lama Lo." Naira sudah sangat kesal.

"Gue di terima...."

"Serius?" Ucap Denis dan Naira bersama.

"Serius dong." Balas kazla tersenyum.

"Ya udah yu kita makan." Kazla baru saja ingin mengangkat tangan untuk memanggil pelayan, namun dengan cepat Naira menahan tangan kazla.

"Kenapa? Katanya laper?" Tanya kazla bingung.

"Jangan disini." Bisik Naira.

"Kenapa?"

"Kita makan di nasi Padang aja." Balas Naira karena lebih banyak dari pada makanan di restoran.

"Kenapa? Di sini kan enak-enak." Kazla masih bingung.

"Ih pokok nya nasi Padang lebih enak, gue udah laper ayoo..." Rengek Naira dan menarik kazla keluar.

Denis melihat tas kazla tertinggal ia mengambilnya dan menyusul mereka.

🌹🌹🌹

"Wih enak nih." Ucap Naira melihat nasi Padang di depannya.

"Lo kayaknya laper banget?" Tanya Denis.

"Iya, emang kenapa?" Balas Naira dengan judes.

"Itadakimasu." Ucap Naira dan langsung melahap makanannya.

Kazla tersenyum melihat tingkah laku Naira, Denis bukannya makan ia melihati kazla tersenyum.

"Woy makan." Naira memukul meja dan membuat Denis kaget.

"Apaan sih." Ucap Denis sewot.

"Makan." Balas Naira.

Mereka mulai makan dan sunyi tanpa ada yang bicara, namun kazla mengacaukan keheningan. Kazla tiba-tiba batuk karena merasa pedas dengan cepat Denis mengambil minum untuk kazla. Denis melihat celomotan di samping mulut kazla, Denis mengambil tisu dan mengelapnya. Kazla hanya diam melihat Denis sambil meminum es teh.

"Ya ampun kenapa harus ada Drakor sih?" Ucap Naira sambil mengambil tisu.

"Biar kazla aja." Kazla langsung mengambil tisu Yang ada di tangan Denis.

"Mending Lo berdua pacaran aja sih." Ucap Naira udah geregetan melihat Mereka berdua cuma sebatas sahabat.

"Ini nih apaan sih?" Ucap Denis tak ingin membahas pacaran.

"Ya lagian kalian berdua romantis amat."

"Ya dari pada Lo, sendiri Mulu." Balas Denis.

"Kata siapa gue sendiri? Gue ada kazla." Naira tak mau kalah.

"Terserah Lo aja deh."

"Eh Lo mau kemana?" Naira melihat Denis berdiri.

"Kamar mandi." Balas Denis yang sudah jalan.

"Kamar mandi apa ngambek?" Ledek Naira. Sedangkan kazla hanya menikmati makanan nya tak mempedulikan mereka yang ribut karena itu sudah biasa.

"Zla."

"Hemm." Balas kazla.

"Ya elah Lo marah?"

"Apa Naira sayang?" Balas kazla langsung tersenyum kepada Naira.

Kazla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang