11

64 27 55
                                    

Kazla memarkirkan motornya di samping rumah, ia sengaja memarkirkan motornya di samping rumah karena setiap ia pergi kerja motornya selalu pindah posisi karena menghalangi jalan, jadi ayah sengaja memindahkan motornya ke samping rumah. Kazla berjalan masuk ke dalam rumah dan langsung masuk kedalam kamar, Kazla meletakkan tas nya di kursi, melepas hijabnya ia merasa hari ini terik matahari begitu panas. Kazla pun memutuskan untuk segera mandi dan ingin istirahat dengan cepat, ia mengambil pakaian ganti dan handuk berjalan keluar kamar menuju kamar mandi.

Setelah lima belas menit Kazla keluar dari kamar mandi, yang sudah segar dengan baju piyama dan handuk melingkar di kepala. Kazla masuk kedalam kamar duduk di tepi kasur, mengambil boneka beruang berwarna biru menidurkannya di paha Kazla dan mengelus bulu boneka tersebut.

Tok,tok,tok.

Mendengar seperti ada yang mengetuk pintu kamarnya Kazla dengan cepat melihat ke arah pintu yang ia tutup tidak rapat, dan benar saja ada Bunda yang berdiri di pintu sambil membawa nampan berisi makan malam untuk Kazla.

"Bunda," ucap kazla. Bunda berjalan kearah Kazla meletakkan makanan di atas nakas kemudian duduk disamping Kazla.

"Bunda, Kazla kan nanti ke dapur."

"Itu tadi Ayah beli buat kamu."

"Apa Bunda?"

"Pecel ayam sambel pedes."

"Wih enak kayaknya?"

"Itu dari Denis?" Tanya Bunda melihat boneka yang Kazla pegang.

"Ini? Iya, dapet hadiah di pasar malam."

"Sini sayang," Kazla mendekat ke Bunda, Bunda pun memeluk Kazla.

"Kamu suka sama Denis?" Tanya Bunda, Kazla mendongak ke atas dan mengangguk iya.

"Sayang jangan sakitin hati Denis ya?" Ucap Bunda sambil mengelus kepala Kazla.

"Kalo Kazla suka, bilang. Jangan ragu," lanjut Bunda.

"Tapi Kazla takut Bun."

"Takut kenapa?"

"Kazla takut nanti Denis pergi dari kehidupan Kazla. Kalo misalkan Denis sama Kazla ada hubungan, Kazla takut kalo kita putus terus kita asing dan tidak saling sapa atau asing Bun," jelas Kazla.

"Bunda tau sayang."

"Kalian kan sekarang sudah dewasa, dibicarakan satu sama lain tentang hubungan kalian berdua," Bunda hanya ingin Denis tidak menyakiti perasaan Kazla.

"Bunda kan tau, kalo Denis pernah ngungkapin ke Kazla terus Kazla jelasin kenapa Kazla ngga bisa pacaran."

"Bun." Bunda melepaskan pelukannya.

"Apa?"

"Kalo misalkan Kazla nikah sama Denis, Bunda ngerestuin kan?"

"Iya sayang. Bunda pasti ngerestuin apa yang membuat Kazla bahagia," balas Bunda tersenyum.

"Ya udah dimakan takut ngga enak, kalo kelamaan. Istirahat jangan main hp aja,"

"Siap Bunda."

"Ya udah Bunda ke kamar ya?"

"Iya Bun, selamat malam."

Muahh, Bunda mencium kepala Kazla dan pergi dari kamar Kazla.

Drertttt. Kazla merasa ponselnya berdering ia pun segera mencari ponselnya yang entah ia letakkan dimana. Kazla berusaha mencari ponselnya dan ternyata tertutupi kerudung, Kazla melihat ke layar ponsel dan ternyata Denis yang menelponnya. Kazla mengambil kerudung pasmina yang baru dari lemari lalu ia pakai, Kazla menarik tombol hijau ke atas dan memperlihatkan wajah Denis yang sedang duduk.

Kazla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang