Happy reading, readers!
***Jam sudah menunjukkan para pegawai untuk beristirahat. Setelah menyelesaikan pemotretan, Lisa kini sudah mengganti pakaian yang sebelumnya ia pakai. Wanita itu berniat pergi menuju kantin perusahaan, namun langkahnya dihentikan oleh sekretaris Victory.
"Nona Lalisa, Kim Sajangnim menyuruh Anda untuk datang ke ruangannya." Itu perkataan Jimin sesuai dengan perintah yang Victory katakan.
Lisa mengangguk lalu tersenyum. "Baik, terimakasih."
Jennie melihat hal itu dengan tatapan sinis, bahkan ia dengan sengaja berjalan keluar dari ruangan model tersebut sembari menyenggol bahu Lisa kasar. Wanita itu tentu saja terkejut dengan tindakan Jennie yang jauh dari kata sopan.
Terlihat sekali wanita itu bahkan tak berpkepribadian baik, membenci Lalisa tanpa sebab. Atau rasa iri hati yang membuat kelakuan wanita itu terlihat tak berkelas layaknya seorang model.
Lisa mengabaikannya, ia tak peduli dengan wanita itu bahkan jika wanita itu merusak barang-barang yang ada diruangan tersebut ia sama sekali tak akan peduli.
Memangnya untuk apa memperdulikan orang yang mempunyai penyakit hati? Bukankah itu akan membuang-buang waktu berharga?
Lisa saat ini tengah berjalan menuju ruangan milik Victory, dengan Jimin yang ada di depannya.
Ceklek
Pintu terbuka dan dapat dilihat jelas oleh manik rusanya, ada Victory bersama LoVe yang tengah duduk di sofa dengan beberapa macam makanan yang ada di atas meja didepannya.
Setelah membukakan pintu tersebut, Jimin pergi berlalu dari sana menuju ruangannya.
Victory tersenyum manis. "Kemarilah." Ujar pria itu menepuk sisi sofa di sebelahnya.
Lisa tersenyum tak kalah manis kemudian menghampiri keberadaan pria tampan itu.
"Aku tahu kau pasti lapar." Ujar Victory setelah Lisa mendudukkan diri disampingnya.
"Tapi bukankah ini berlebihan? Padahal aku bisa pergi ke kantin." Celetuk Lisa dengan manik yang terus memandang satu persatu jenis makanan yang ada didepannya.
Perutnya meronta untuk diisi oleh jenis-jenis makanan enak itu.
"Jauh lebih baik jika kau makan disini, bersamaku." Ucap pria itu dengan makna didalamnya.
Karena lapar, Lisa tak terlalu memikirkan makna dari ucapan pria tampan disampingnya itu. Sedangkan Victory tahu atau lebih tepatnya mengerti apa yang dialami Lisa sebelumnya, itu mengapa ia menyuruh wanita itu datang ke ruangannya. Pria itu tengah memantau kelakuan wanita bernama Jennie Kim terhadap wanitanya, dan ia akan membuat wanita itu menebusnya dengan cara yang memalukan.