PROLOG

109 51 26
                                    

Seorang anak kecil berlari sambil menahan rasa sakit di tubuhnya mencari tempat untuk bersembunyi

" sini kamu anak nakal jangan coba coba lari dari saya. " terdengar suara seorang perempuan yang sedang marah, berjalan sambil memegang tongkat berlumuran darah

Anak kecil itu bersembunyi di bawah tempat tidur dengan nafas terengah engah berharap tidak ada satupun yang dapat menemukan dirinya. Anak kecil itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya .

Tiba tiba...

"Dapat kamu, mau sembunyi kemana lagi hah?, dasar anak nakal, kamu saya hukum jangan harap malam ini bisa makan. "

"ampun mah, Aska ngga bakal nakal lagi, vanio janji. " ucap anak kecil itu sambil menangis

Perempuan tadi menarik anak kecil itu sampai ke dalam kamar dan langsung mendorong nya.

"diam kamu di sini" sambil menutup pintu lalu mengunci dari luar

Anak itu menggedor gedor pintu berteriak minta tolong

"ampun mah, ampun, Aska janji ngga bakal nakal lagi jangan kurung Aska mah" Tak ada satupun jawaban dari luar

Di tempat lain...

Perempuan tadi duduk di kursinya sambil mencetus kesal

"Huh"

Anak perempuan yang sedari tadi melihat mamahnya sedang kesal mulai mendekati mamah nya itu

"Udahlah mah kasian adik mamah hukum terus" ujarnya

"Diam kamu!, dia memang sudah semestinya dihukum biar kapok!" Jawab perempuan itu

"Tapi kasian adek mah, dia kan masih kecil" ucap nya berharap mamahnya dapat memaafkan kesalahan adiknya

"Ckk, kamu mau mamah hukum kayak adik kamu hah?"

Anak perempuan itu diam dan langsung menunduk

"E-enggah mah"

Dengan kesal perempuan itu langsung beranjak pergi dari tempat, meninggalkan anak perempuannya

Melihat mamahnya pergi anak perempuan tadi segera menemui adiknya di kamar

*Tok tok

Anak perempuan itu mengetuk - ngetuk pintu berharap adiknya dapat mendengar, karna tidak ada jawaban anak perempuan tadi terus mengetuk pintu

"Dek?, kamu ngga papa kan?" Tanya Anak perempuan itu

Seketika terdengar suara dari balik kamar

"Kak?, itukah kau?" Tanyanya

Anak perempuan itu menjawab

"Iya dek, ini Kaka, kamu ngga papa kan di dalam?"

Anak kecil itu berdiri di depan pintu sambil memeluk tubuhnya sendiri

"Kak, aku takut.. di sini sangat gelap"

Anak perempuan yang sangat khawatir terhadap adiknya hanya bisa menyuruh adiknya tetap tenang

"Iya dek, kamu sabar yah nanti Kaka bilangin mamah buat bukain pintunya yah, kamu udah makan belum?, Kaka bawain makanan yah "
Tanyanya karna khawatir adiknya belum makan dari pagi

"Iya kak" jawab adiknya

Anak perempuan tadi segera menuju dapur mengambil sebuah piring lalu nasi dan juga lauk pauk untuk di berikan kepada adiknya. Lalu kembali ke kamar tempat adiknya di kurung

"Ini ngasihnya gimana ya?" Ucapnya dalam hati

Tak berapa lama sebuah ide muncul dalam benaknya

FARIL DELVANIO ALASKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang