FLASHBACK

1K 30 3
                                    

Seorang gadis duduk termenung bersandar pada sebuah pohon yang tepat berada didepan sebuah danau yang sangat indah. Tempat yang ia tempati itu kini sangatlah sepi,wajar saja karena hari memang sudah sore dan gadis itu pun masih menggunakan seragam sekolahnya yang disitu terdapat lambang sekolah yang berbentuk bundar pada lengan kiri baju tersebut yang bertuliskan ASKARA RELIABLE SCHOLL yang menandakan ia bersekolah di sekolah tersebut,dan pada dada kanannya terdapat papan nama bertuliskan SALMA ASTARA W.

Gadis itu bernama Salma Astara Wiratama,anak bungsu dari keluarga Wiratama Askara,pemilik beberapa perusahaan terbesar yang tersebar di beberapa daerah salah satunya WIRATAMA GROUP,perusahaan yang ada di Jakarta tempat keluarga itu kini menetap dan ASKARA RELIABLE SCHOLL juga termasuk milik keluarga Wiratama.

*Flashback
Dibandung hiduplah satu keluarga kaya rasa yang katanya sangat harmonis dan juga tentram. Memang benar,keluarga itu benar benar hangat,bisa dibilang “KELUARGA CEMARA”. Dalam keluarga itu ada sepasang suami istri yang sangat serasi yaitu Wiratama Askara dan Hanindya Asta. Mereka dikaruniai satu orang anak laki laki. Anak itu bernama Paul Astara Wiratama. Hanindya sangat menginginkan seorang anak perempuan namun tuhan menganugerahinya satu anak laki-laki. Namun,meski demikian ia tetap sangat menyayangi anak laki lakinya tersebut hingga suatu hari ia dinyatakan sedang mengandung anak ke dua nya. Saat mengetahui bahwa anak yang ia kandung kini adalah bayi perempuan,Hanindya dan Wiratama sangat senang hingga Wiratama sangat memperhatikan istrinya seperti jika istrinya ingin keluar rumah harus ada yang menemani sampai-sampai ia mengambil cuti selama istrinya mengandung. Sebenarnya kekantor maupun tidak itu tidak mengapa baginya karena ia adalah CEO diperusahaan itu.

9 bulan kemudian…

Suasana mencekam terjadi di suatu ruangan IGD. Didalam ruangan tersebut ada satu orang dokter wanita dan beberapa suster yang memakai seragam lengkap hijau yang sering digunakan untuk operasi. Ada pula seorang wanita yang terlihat masih lumayan muda,wanita itu berbaring diatas brankar dengan mata yang terpejam. Dokter dan beberapa suster itu pun memulai oprasi untuk mengeluarkan bayi dalam perut wanita yang sedang berbaring di brankar itu. Yaa,mereka akan melaksanakan operasi cesar untuk Hanindya.

Awalnya Hanindya ingin melahirkan secara normal,namun karena beberapa faktor akhirnya ia harus melahirkan dengan cara cesar. Suami dan juga anak laki laki nya harus menunggu diluar ruang IGD tersebut. Saat itu Paul sudah berusia 3 tahun.

1 jam berlalu,akhirnya terdengar tangisan bayi dari dalam ruangan yang membuat keluarga yang menunggu diluar ruangan merasa lega dan serentak mengucap hamdalah. Selang beberapa menit seorang dokter keluar dengan senyum lebar nya.

“Anak kalian sudah lahir,ia perempuan sangat cantik sekali,kalian bisa menjenguk nya jika dia sudah dipindahkan ke ruang rawat inap beberapa menit lagi karena kami harus menunggu ibunya siuman lalu melakukan beberapa hal yang wajib dilakukan untuk ibu dan anak” jelas dokter itu. Semuanya pun serentak mengangguk. Dokter itu kembali masuk untuk mengurus pasiennya.

Kini Hanindya sudah dipindahkan ke ruang rawat inap dan disampingnya ada seorang bayi perempuan yang sangat cantik,hanindya tersenyum sembari mengucapkan hamdalah,lalu ia beralih menatap suaminya yang hanya tersenyum melihatnya.

“Udah di azanin belom mas?”tanyanya,Wiratama hanya tersenyum lalu mengusap lembut wajah istri tercintanya dan kemudian ia mengecup kening istri dan anak perempuannya secara bergantian.

“Papa papa,aku mau gendong adek”ucap Paul sambil memperlihatkan wajah memohonnya yang sangat menggemaskan,anak ini memang terlihat sangat antusias atas kehadiran adiknya itu.

“Belum boleh yah sayang,nanti kalau dedenya udah bisa jalan baru kamu ajak main gak boleh digendong yaa,Paul harus jagain adek nya pokoknya oke”tutur Wiratama lembut,anak itu pun tersenyum dan mengangguk gemas.

“Oh,iya sayang,udah ada nama belum buat anak kita?”tanya Wiratama kembali pada istrinya,sedangkan Paul sudah pergi bermain dengan baby sister nya.

Hanindya mengangguk dan tersenyum.
“Salma Astara Wiratama namanya”ucap Hanindya dan Wiratama hanya tersenyum.

Lengkap sudab kebahagiaan keluarga itu dengan kehadiran Salma ditengah-tengah mereka. Namun,semua kebahagiaan itu hancur saat Salma berusia 3 tahun. Saat itu Hanindya dinyatakan mengidap penyakit kanker otak dan selang beberapa bulan kemudian Hanindya pun dinyatakan meninggal dunia. Betapa hancurnya hati Wiratama kala itu,harus kehilangan istri yang sangat dicintainya. Namun,ia tidak boleh terlalu berlarut-larut dalam kesedihannya,karena ia harus menjaga kedua anaknya itu.

Hidup terus berjalan dan perlahan Wiratama dapat mengikhlaskan kepergian sang istri. Ia hidup bertiga dengan anak anaknya di Bandung dengan dibantu oleh baby sister untuk merawat anaknya jika ia sedang pergi bekerja.

Hari demi hari,bulan demi bulan dan tahun demi tahun berlalu. Sampai akhirnya tepat di ulang tahun Salma yang ke 13 tahun,Wiratama menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yang bernama Reyadewi yang kerap dipanggil Dewi. Awalnya semuanya baik baik saja,Paul dan juga Salma menerima keputusan ayahnya itu dengan lapang dada. Namun,ternyata Ibu sambung mereka ini tidak sebaik yang mereka pikirkan,Dewi sudah mulai menyiksa Salma saat Wiratama dan kakaknya sedang tidak dirumah,semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Salma tanpa dibantu oleh siapapun dan tak jarang pula Dewi memukulinya hanya karena masalah kecil. Namun,Dewi hanya bertindak seperti itu pada Salma,dia sangat menyayangi abang Salma.

Karena tidak ingin ada yang khawatir padanya,Salma pun menyembunyikan semua ini dari abangnya dan juga ayahnya. Bahkan tidak ada satupun orang yang tau tentang hal ini selain Salma,Dewi dan adik tirinya.

*Flashback of

Salma hanyut dalam bayangan bayangan masalalu yang selalu menghantuinya itu. Bayangan yang sebagiannya hanya cerita yang ia dengar dari ayahnya,dan sebagiannya adalah cerita yang sama sekali tidak ada yang mengetahuinya,cerita pedih yang hanya ia simpan sendiri. Tanpa sadar lamunannya membuat air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya meluruh jatuh ke pipi mulusnya.

Tanpa ia sadari ada sosok lelaki yang terlihat seumuran dengannya bahkan mengenakan seragam yang sama dengannya yang sudah mendudukkan bokongnya tepat disamping Salma dengan botol mineral yang masih tersegel ditangannya. Lelaki itu menyodorkan botol mineral itu pada Salma tanpa menatap kearahnya sedikitpun,lelaki itu hanya menatap lurus kedepan dengan wajah datarnya.

Salma berbalik menatap lelaki itu sejenak lalu melihat botol yang disodorkannya. Seolah mengerti maksud lelaki itu Salma langsung meneguk sedikit air minum itu lalu menaruhnya disampingnya.

Lelaki itu kemudian merogoh saku bajunya dan mengeluarkan selembar tisu lalu kembali menyodorkannya pada Salma dan kembali diterima oleh Salma. Lelaki itu kemudian berdiri.

"Kemana?"tanya Salma.

Lelaki itu hanya berlalu begitu saja,Salma yang masih bingung pun mengikuti lelaki itu sampai di tempat sebuah motor terparkir

Haiiii guyss!!!
Ini cerita pertama akuuu!!
Semoga kalian suka yaaa!!

Btw,siapa yaa lelaki yang duduk disamping Salma dan menyodorkan air serta tisu padanya?Ada hubungan apa laki-laki itu dengan Salma?

Stay tune yaaa guys!!!
Supaya kalian bisa tau apa kelanjutan dari cerita ini

Mungkin aku bakal jarang up,karena lagi sibuk ujian dan porseni.

Come and Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang