Bab 2 - Beralih

70 33 59
                                    

Drrtt.. Drrtt..

Ponsel Ify sudah berbunyi dari tadi. Tapi Ify masih terlalu malas membuka matanya untuk melihat siapa yang menelponnya.

"Halo sayang."

Terdengar suara dari ponsel Ify.

Ternyata Ify sudah menjawab panggilan masuk di ponselnya.

"Nanti ya nelponnya, aku masih ngantuk. Mau tidur lagi," ucap Ify dengan nada kesal.

"Bangunlah, udah jam 8 nih woy."

"Aku masih ngantuk, ngerti nggak sih?" ucap Ify semakin kesal.

Ify memang paling tidak suka jika tidurnya diganggu oleh siapapun.

"Aku kangen loh sayang."

"Ntar aja yah kangen-kangenannya. Aku mau tidur dulu," ucap Ify menjauhkan ponselnya.

Setelah itu Ify kembali tertidur pulas.

****

Jam menunjuk pukul 10. Ify dan Raline akhirnya bangun juga. Tapi seperti biasa, bangun tidur bukannya terus mandi, tapi malah asik bermain dengan ponsel masing-masing.

"Yang nelpon lo tadi pagi itu siapa?" tanya Raline.

"Yang mana?" tanya Ify kembali.

"Yang nelpon lo tadi pagi. Pake sayang-sayangan lagi," jawab Raline.

Karena lupa, akhirnya Ify langsung memeriksa riwayat panggilannya. Ternyata memang ada satu panggilan masuk tadi pagi.

"Dari Kak William anjir," ucap Ify panik seketika.

"William siapa?" tanya Raline.

"Pacar gue," jawab Ify.

"Sialan. Ternyata lo punya pacar?" tanya Raline lagi.

"Nih pacar gue," jawab Ify.

Raline hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Ify. Dia punya pacar tapi masih saja membuka jalan buat pria-pria lain untuk mendekatinya.

"William itu cowok yang bareng lo pas tahun baru kemarin ya?" tanya Raline.

"Bukan njirr, beda. Yang pas tahun baru kemarin bocil, yang ini udah tuir," jawab Ify.

"Banyak banget cowok lo bangsat," ucap Raline sambil mengurut pelipisnya karena merasa pusing.

"Koleksi, seleksi, eliminasi, resepsi. Kan gue udah sering bilang," ucap Ify.

"Tobat bangsat. Berhenti jadi playgirl," ucap Raline menasehati.

"Gue udah putus ama yang bocil kemarin njir. Pacar gue sisa nih si William satu-satunya," ucap Ify.

Tiba-tiba Ify mengacak-acak rambutnya. Raut wajahnya juga terlihat sedikit frustasi.

"Lo kenapa?" tanya Raline.

"Gue diblokir ama William anjeng," jawab.

"Mampus. Mamam tuh," ucap Raline mengejek Ify.

"Ya udinlah, bebas gue sekarang," ucap Ify dengan raut wajah yang langsung berubah menjadi senang.

"Lo minta maaflah ama dia," saran Raline.

"Gimana caranya, orang gue diblok. Udah biarin aja, nanti balik sendiri," ucap Ify santai.

"Seyakin itu?" tanya Raline dan Ify mengangguk mantap.

"Fiks ganti baru sih," ucap Ify.

"Lo udah lama pacaran ama dia?" tanya Raline.

C E G I LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang