Malam ini Ify menginap di rumah Raline. Karena sudah lama juga Ify tidak main ke rumah Raline.
"Lo ujiannya kapan?" tanya Raline yang baru saja masuk kamar sambil membawa banyak camilan.
"Minggu depan," jawab Ify yang sedang duduk di karpet sambil bersandar ke kasur dan sambil menikmati es krim yang dibelinya tadi siang.
"Belajar yang bener," peringat Raline.
"Siap bos," jawab Ify mengangkat tangannya hormat.
Raline duduk di dekat Ify dan mengamati apa yang sedang Ify lakukan.
"Lo masih chatan sama si burik?" tanya Raline.
"Baru lagi sih ini. Baru kemarin dia chat gue lagi. Sebenarnya gue sih yang chat duluan. Gue iseng komen sg dia. Eh dia malah minta nomor wa gue lagi. Ya udin, chatan lagi," jawab Ify.
"Mana coba liat," ucap Raline yang penasaran langsung merebut ponsel Ify.
"Anjir bangsat," umpat Ify.
"Loh loh ga bahaya ta," ucap Raline membaca pesan-pesan antara Mahveen dan Ify.
"Paan sih?" tanya Ify bingung.
"Kok mendadak kalian jadi akrab. Hayo loh," ledek Raline.
"Nggak kok. Kebetulan aja pembahasannya nyambung itu," ucap Ify.
Raline masih terus membaca pesan percakapan Ify dan Mahveen. Tak perlu waktu lama untuk Raline membaca pesannya sampai habis. Karena pesannya memang masih sedikit.
"Pengen chatan berkedok ngajakin mabar," ledek Raline.
"Bacot," saut Ify.
"Cie yang mulai nyaman chatan ama si burik," ucap Raline yang terus saja menggoda Ify.
"Nggak ada yang nyaman yah ngent*d. Diem, nggak usah banyak bacot," ucap Ify geram dengan ejekan Raline.
"Kemarin katanya nggak mau ditanggepin. Lah kok sekarang malah asik chatan," ucap Raline.
"Emang males gue chatan sama dia, kemarin aja nomor wa dia malah gue hapus. Kita lostcontact tiga bulan terakhir ini tau," ucap Ify menjelaskan semuanya.
"Affah iyyah?" tanya Raline curiga.
Tak mau lama-lama terus diejek oleh Raline, akhirnya Ify mengalihkan pembicaraan mereka.
"Cowok lo gimana?" Kini giliran Ify yang bertanya.
"Gue mana ada cowok anjirr," jawab Raline.
"Cowok yang di bot itu maksud gue," ucap Ify.
"Dia ada pacar ternyata. Gue sendiri juga kaget liatnya. Nyesek," ucap Raline dengan raut wajah sedih.
Tawa Ify seketika meledak setelah mendengar pengakuan Raline. Pantas saja selama ini Raline sudah jarang cerita tentang pria itu.
"Dosa lo ngetawain sahabat sendiri," ucap Raline.
"Gantian wleee," ucap Ify penuh kemenangan.
"Dah sono lo keluar dari kamar gue. Pulang sono," usir Raline.
"Nggak bestih. Tenang, sebelum janur kuning melengkung, masih bisa ditikung," ucap Ify lalu lanjut tertawa lagi.
"Biarin lah. Ikhlas gue mah. Liat dia seneng, gue juga udah senang," ucap Raline pasrah.
"Tikung lah lol," ucap Ify.
"Nggak mau. Gue nggak bangsat kayak lo ya asu," ucap Raline geram.
"Dih sok suci," ucap Ify penuh penekanan tepat depan wajah Raline.
![](https://img.wattpad.com/cover/356973050-288-k942446.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
C E G I L
Roman pour AdolescentsDafychi Alicia, seorang gadis berumur 21 tahun. Tapi selama hidupnya, Dafychi atau akrab disapa Ify, baru sekali merasakan yang namanya pacaran dengan perasaan cinta. Pengalaman pacaran pertamanya pun tidak buruk, karena pacarnya juga begitu menyaya...