Part 3 : Let's Play the Game

866 74 0
                                    


Hari ini, jadwal Neve hanya berangkat ke kantor entah ia harus lembur atau tidak. Laporan kasus sudah selesai, dan kasus selanjutnya sudah menanti. Hari ini juga semuanya dimulai.

Ruang rapat kantor kali ini ramai, diisi oleh 4 orang. Pak Artur mengajak mereka untuk mendiskusikan kasus yang akan ditangani Neve, mulai dari target mencari bukti, orang orang terdekat yang memungkinkan terlibat, tempat tempat yang akan diselidiki.

Sebagai atasan Pak Artur mengarahkan semuanya, bukan nya tak percaya pada Neve, tapi bisa saja Wily teman lamanya itu merencanakan hal lain, untuk jaga jaga saja.

“Jadi kesimpulannya begitu, dan untuk Lidya saya minta kamu meluangkan waktu untuk mengawasi perkembangan kasus Neve, masalah kasus yang masih kamu tangani itu akan saya serahkan ke orang lain untuk menuntaskannya” Pak Artur lihat satu persatu wajah mereka. Lalu ia lanjutkan lagi bicaranya,

“Dan untuk kamu Neve, saya percayakan sepenuhnya, jika kamu kekurangan personil bilang saja ke saya ya” untuk kali ini Pak Artur hanya menatap Neve

“Tidak perlu, cukup Tamara yang membantu saya” balas  Neve dengan cepat, ia tidak mau kasus ini diketahui banyak orang

“Oke, menurut saya cukup. Apa ada yang ingin disampaikan lagi?”

“Tidak Pak ini cukup” ucap Tamara yang duduk disebelah Neve

“Ya, kalian boleh melanjutkan kegiatan kalian” tuntas Pak Artur

Rapat kecil kecilan sudah selesai, Neve, Tamara dan Lidya kembali keruangan masing masing. Tamara dan Neve melanjutkan kegiatan membaca teori kasus, sedangkan Lidya pergi keluar kantor.

Sorenya, Neve dan Tamara masih melakukan kegiatan mereka tadi pagi, mereka hanya istirahat sebentar lalu lanjut lagi. Ditengah ketenangan, tiba tiba terdengar dering telpon, yang merasa itu miliknya pun langsung menjawab panggilan itu.

“Ya halo?” ucap Neve

“Alhamdulillah akhirnya diangkat…” samar samar Neve mendengar gumaman seorang laki laki dari sebrang sana

“Ini gue Riko, managernya Vanya. Gue bisa minta waktunya sebentar, Neve?”  Neve lihat tumpukan berkas diatas mejanya, sudah hampir selesai memang, tapi dia ingin diskusi dengan Tamara setelahnya

“Ga bisa” jawab Neve

“Emm, sebentaaar aja kok, gue janji” pinta Riko

“Apa keuntungan gue kalo nemuin lo?” tanya Neve

“Hm, gue bisa jadi sumber informasi lo mengenai Vanya” hening, Neve tak merasa itu sebuah keuntungan

“Ohh ini ada lagi, tentunya gue bisa bujuk Vanya buat nerima lo kalo lo yang harus ngurus kasus nya” tetap hening,  Neve masih belum mau menerima tawarannya

Riko disebrang sana juga ikut bingung, dia harus memberi apa agar Neve mau menemuinya. Riko pun terbesit satu hal, ia yakin ini pasti bisa membuat  Neve mau.

“Ada satu lagi sih, ini yang terakhir yang gue punya. Rekaman video kejadian malam itu”  Neve menegakan tubuhnya, rekaman kejadian ya? Bukannya itu sudah diserahkan ke polisi?

“Yang lo pegang rekaman aslinya atau copy-an?” akhirnya Neve bersuara menjawab Riko

Yang aslinya lah

“Lo simpen dimana?” tanya Neve lagi

“Di hp nih” Riko jawab lagi

“Yang lo kasih ke polisi, rekaman itu di flashdisk?”

“Iya, lah kok lo tau?”

“Hp yang lo pegang sekarang, yang ada rekamannya, itu hp punya siapa?” tanya  Neve lebih mendetail

𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Money Slave (Season 1) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang