#prolog

263 83 36
                                    

SEBElUM MEMBACA CERITA INI
DI USAHAKAN WAJIB VOTE DAN
KOMEN TERLEBIH DAHULU YA!!

. . . .

Sama seperti senja kamu masih Menjadi yang paling favorit
Diantara langit-langitnya
~Reyna Anindi

Aku mencintaimu, tapi aku juga
Mencintai sahabatmu
~keenan Renandra

Berbahagialah agar hancurku sempurna, dan jangan pernah
Kembali agar sembuhku tak sia-sia
~Reyna Anindi

Bolehkah aku egois untuk
Mencintai dua orang dalam
Satu hati
~keenan Renandra

Aku datang untuk menyembuhkan serpihan lukamu, bukan untuk mengkhianatimu
~Enzio Mahendra

Hal terbodoh yang pernah aku lakukan adalah menangisi seseorang yang seharusnya tidak pantas aku tangisi
~Reyna Anindi

Seorang wanita tidak pantas menangisi lelaki yang telah membuangnya begitu saja
~Enzio Mahendra

Ingat. Wanita itu mahal tidak pantas mengemis cinta, jika tidak pernah mendapatkan cinta yang sesungguhnya maka, carilah sosok lelaki yang bisa menjadikanmu satu satunya, bukan salahsatunya.
~Enzio Mahendra

  ****

Hari ini adalah hari pembagian rapot di sekolah SMA sinar bakti, Hari ini juga adalah hari yang yang paling menyeramkan bagi Reyna. karena, orang tuanya selalu menuntut untuk terus belajar dan belajar. Tanpa mereka ketahui Reyna juga mempunyai sisi rapuh dalam dirinya.

"Mah, pah, Reyna kangen...
Reyna kangen kalian, kangen keluarga kita yang dulu. Kenapa mama sama papa berubah saat Reyna memasuki SMA. Bahkan, Reyna belum pernah lagi merasakan apa itu kasih sayang. Kalian cuma mentingin kebahagiaan kalian, tanpa kalian sadar, gadis kecil ini masih membutuhkan sosok kalian." ucapnya lirih.

   ****

Jam telah menunjukkan pukul 06:15, Reyna yang saat ini sudah selesai mandi langsung berjalan menuju dapur untuk menemui mbok Murni selaku pengasuh Reyna sejak kecil di saat orangtuanya sedang sibuk.

"Mbok." panggilnya sambil berjalan menuju dapur.

"Iya neng ada apa," tanyanya.

"Mama sama papa gapulang?"

"Iya neng, tadi malem tuan kabarin mbok, katanya sedang ada meeting diluar negri."

Reyna tersenyum remeh kala mendengar orangtuanya yang selau sibuk itu, sambil mengunyah roti yang berada ditangannya.

"Rey berangkat ya mbok,"

Mbok Murni pun mengantarkannya kedepan sambil membawa kotak bekal untuk Reyna makan nanti siang.

"Neng Rey ambil rapot sendirian?" tanyanya.

"Iya mbok, gapapa mungkin mereka lagi benar benar ada kerjaan. " ucap Reyna berusaha tersenyum didepan wanita paruh baya yang notaben-sebagai pembantunya.

Mbok murni pun mengusap puncak kepala gadis itu sambil memberikan senyuman hangatnya, "semoga neng Rey bisa dapet nilai terbaik ya."

"Amiin, kalo gitu Rey pamit dulu ya mbok soalnya Keenan gabisa jemput karena bareng sama orangtuanya."

"Iya neng, sing penting hati-hati ya jangan kebut-kebutan bawanya,"ucapnya.

"Iya mbok, dadah mbok Mur!! assalamualaikum." pamitnya sambil melambaikan tangan.

"Waalaikumsalam." ucap mbok Murni sambil berjalan kedapur.

  ****

Sesampainya di sekolah Reyna bertemu dengan dua sahabatnya itu.
"Sendiri aja lo Rey?" tanya Rinjani.

"Hm, gue sendiri," ucapnya.

Beberapa menit kemudian Keenan dan teman-temannya berjalan ke arah mereka.

"Sayang" teriak Doni sambil
merentangkan tangan.

Navira pun tersenyum malu melihat tingkah laku sang pacar.

"Ehh sayang. Ututuu manja banget cih," ucap Navira sambil memeluk sang pacar.

"Bucin mulu kerjaan lo berdua." kata Rafa yang merasa jijik dengan tingkah laku dua pasangan itu.

"Kembaran lo tuh Dan, perasaan bucin terus dari tadi." ucapnya sambil melirik ke arah Dani.

"Gatau lah jijik gue juga liatnya." kata Dani.

"Iri kan kalian melihat kemesraan gue bersama ayang mbeb Vira." ledeknya.

"Sudah-sudah, apasi kalian ini ribut mulu kerjaannya." ucap si kutub Satriya.

"Sayang" panggil Keenan pada Reyna.

"Kenapa hm?"

"Mama papa kamu gak kesini?" tanyanya.

"Nggak, soalnya mama sama papa aku lagi sibuk."

"Sesibuk itu ya sampe gabisa datang ke acara pembagian rapot anaknya,"celetus Rafa.

"Kalo ngomong tuh di jaga njir bikin suasana jadi kacau aja," kesal Dani.

"E-ee gapapa kok, santai aja kali kaya sama siapa aja kalian nih,"

Rafa yang sedaritadi melihat Rinjani bengong terus berinsiatif buat mengganggu nya.

"Aduhh neng Rinjani yang cantik jelita menawan bagaikan bidadari surga ni kenapa bengong melulu dari tadi," goda Rafa.

"Apasih lo demen banget perasaan gangguin gue," ucapnya sangat jengkel.

"Jangan marah-marah atuh neng tar kalo jodoh gimana," goda nya lagi sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Dihh najis gue jodoh sama lo,"

"kalo jodohnya sama Keenan si gue gapapa" ucap Rinjani dalam hati.

   
                      ****                                     
    Gimana sama part ini?   
    pasti kurang menarik ya?

    jadi ini tuh sebenarnya cerita
     pertama yang kubikin, wajar
     lah kalo misalnya ga terlalu
     menarik hehe>_<

Kalian jangan mengira bahwa el menjiplak cerita oanglain karena ini murni dari pikiran el sendiri, Bila ada kesamaan antar tokoh mungkin itu hanya ketidaksengajaan.

          
            Jangan lupa 100 vote dan
            50 komen nya yaww

Kisah Kita [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang