Chapter 1

1.1K 44 8
                                    

                   🎀Happy Reading🎀

Hiruk pikuk terdengar, keadaan jalan cukup ramai di sore menjelang malam. helaan nafasnya terdengar, kakinya sibuk mengayuh sepeda merahnya.

"capek bangat deh, kerja tiap hari gini." katanya. surai hitam legamnya berkibar tertiup angin musim semi. "tapi gapapa, demi uang. apapun bakal aku lakuin." ucapnya di akhiri senyum sumringah di wajah ayunya.

Sarada, nama gadis cantik itu. umurnya sekarang menginjak usia 18 tahun. ia baru saja lulus dari jenjang senior high school, sekarang ia tidak melanjutkan sekolahnya karena terkendala masalah biaya. Ia juga seorang yatim piatu. hidup seorang diri membuatnya harus mengubur dalam-dalam impianya.

Mendapatkan tempat tinggal, dan dapat makan sehari saja sudah membuatnya bersyukur.

"Okey, beres deh." monolog Sarada, gadis itu memarkirkan sepedanya di tempat parkiran. Memastikan kondisi sepedanya aman barulah Sarada berlalu menuju apartemen sederhana miliknya.

langkah kakinya membawanya masuk ke apartemen sedarhana itu. "Aku pulang," katanya sembari membuka pintu kemudian menutupnya kembali.

Sarada menaruh kresek belanjanya di atas meja dapur. "baiklah, aku akan membuat  sashimi untuk menu makan malamku." gumamnya pelan.

Waktu terus berlalu, detik berganti menit. Sarada telah selesai membuat menu makan malamnya.

Matahari yang belum terbenam sempurna membuat Sarada ingin menikmatinya dengan duduk di dekat jendela kamarnya sembari melihat sunset.

Musim semi, musim yang sangat di sukai oleh Sarada. Karena banyak bunga sakura yang mekar dengan indah di musim itu, Sarada suka dengan bunga sakura.

"Kapan-kapan aku ingin piknik deh," kata Sarada pelan.

"kamu udah mau berangkat, sayang?" tanya wanita itu lembut. tangan nya dengan lihai merapikan jas yang di kenakan suaminya.

"Iya," jawab pria itu datar. "saya akan pulang terlambat, jadi tidak perlu menunggu saya untuk makan malam." sambungnya.

Sumire tersenyum tipis, dia telah terbiasa dengan gaya bicara Boruto yang selalu formal. Sebenarnya dirinya sedikit tersinggung, karena suaminya begitu santai jika bercengkrama dengan teman-teman dekat pria itu. Harusnya kan suaminya itu bisa berbicara seperti itu juga kepadanya, mengingat dia adalah istrinya.

"Hati-hati, Boruto... " lirihnya pelan. tanganya terangkat, malambai pada mobil hitam yang melaju meninggalkan pekarangan rumah mewah milik mereka.

"Kapan kamu mau melihat ke arahku, suamiku?" Sumire berbisik pelan. dadanya bergemuruh sesak. Sudah terhitung dua tahun sejak mereka menikah, tetapi Boruto selalu bersikap acuh tak acuh kepadanya.

Sugar Daddy [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang