Aksa menarik nafasnya dalam-dalam. Apapun akhirnya ia tak akan menyesal sudah mengawalinya. Pagi ini adalah titik nyata dimana ia akan berusaha menyukai Kemala dengan ugal ugalan.
Sudah rapi dengan seragamnya Aksa berdiri dengan gagah meletakkan kedua tangannya di pinggang. Aksa bukan anak introvert lagi!
" ibu, maafin Aksa. Mulai sekarang Aksa nggak akan belajar. Aksa juga harus punya cerita masa SMA!" Katanya lantang di ujung tangga.
Ibunya menjatuhkan tas kerjanya sendiri. Baru saja mendengar monolog anaknya bak superhero menemukan jati dirinya. Ia menatap pada anak bungsunya itu dengan nanar.
" apa kamu bilang?!" Tanyanya memburu penjelasan.
.
.
.Aksa menghela nafasnya lelah. Rambut berantakan dengan hidung berdarah sudah menjadi bukti seberapa brutal ibunya mengamuk. Tuhan pasti tengah marah saat menciptakan ibu. Ia membawa tas ranselnya dengan tertatih. Sepeda baru yang ayah berikan akhirnya ia pakai demi lari secepatnya dari ibu. Meski banyak pasang mata menatapnya penuh tanda tanya, tapi Aksa hanya berniat untuk segera ke UKS untuk meminta sedikit obat penghilang lebam.
" tolong! Tolongin gueee!" Katanya begitu dramatis.
Terjatuh telentang di atas lantai. Baru kali ini ia mengunjungi UKS dengan begitu menghebohkan.
" k-kenapa?!" Petugas disana panik.
Sedikit takut jika Aksa korban perundungan. Bayangkan di pagi yang cerah bahkan saat ini UKS baru saja di buka. Seorang anak dengan rambut acak-acakan, hidung berdarah, lebam di mana-mana, dan almet seragam robek menjadi pengunjung pertama mereka. Orang seperti apa yang telah menyerang anak itu hingga mengenaskan begini?
Itu hanya ibunya.
" sakit!!" Teriak Aksa tak tertahankan menerima olesan salep dari petugas UKS.
" selain di pipi dimana lagi?" Tanya petugas itu.
Aksa melepas beberapa kancing baju teratasnya menurunkannya sedikit menunjukkan punggungnya. Ada bekas luka pukulan penggaris besi yang entah darimana ibunya dapatkan.
Pagi tadi setelah pertanyaan mengenaskan itu. Aksa benar-benar di buru oleh ibunya. Sempat tertangkap dan di hantan dengan tangan kurusnya, lalu berlanjut dengan penggaris sambil terus mengomel. Baru kali ini ia lihat ibunya se marah itu. Apa ucapannya tadi pagi salah?
" nama kamu siapa?"
" Aksara." Katanya menahan sakit.
" abis ini ke BK ya, jangan takut cerita. Kalo mereka masih gangguin kamu, kamu masih punya orang tua disini. Guru-guru pasti lindungi kamu." Kata suster itu penuh rasa iba.
" enggak sus. Ini tu asik. Hehe" Aksara kehilangan kata.
Ia tak mungkin mengatakan ibunya pelaku semua tindak kekerasan ini.
.
.Setelah di obati anak itu kembali ke kelas. Melepas almet kebanggaannya yang belum pernah di ganti itu. Ibu memang luar biasa menakutkan.
" Lo kenapa?"
" kata anak anak Lo abis berantem sama sekolah sebelah."
" lo di bully?"
Pertanyaan itu menyambutnya seusai membuka pintu kelasnya.
" enggak, kata siapa?" Tanyanya bingung.
Semua orang hanya saling tatap.
" terus kenapa?"
" gue tadi di kejar Godzilla." Katanya enteng sambil mengeluarkan bukunya.
Ia harus mulai darimana? Ibu jelas tak akan menyukai Lala jika prestasi anaknya menurun. Sedangkan Aksa tak punya waktu untuk sekedar bermain dengan anak itu. Boro-boro main, sebatas berkenalan saja Aksa belum pernah.
![](https://img.wattpad.com/cover/356483443-288-k327470.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Jumpa di sekolah
Jugendliteratursemuanya hanya hiperbola, nyatanya SMA hanya fase membosankan. bahkan seorang Aksara saja tidak berniat untuk menceritakan masa SMAnya pada anak cucunya. tentu saja semua sebelum bertemu Kemala. . Ini cerita tentang Aksara yang mencoba mencintai Kem...