☁️ | ENAM

49 9 1
                                    

Happy Reading. ☁️✨

Seperti biasanya, Angkasa berangkat ke sekolah dan sampai di sana beberapa meni sebelum bel masuk berbunyi. Angkasa berjalan santai menuju ke kelas nya dengan senyuman yang menghiasi wajah blasteran nya. Beberapa siswa-siswi yang dilewati oleh Angkasa, menatap sedikit bingung dan heran kepada cowok itu, di karenakan pagi ini Angkasa terlihat berbeda dengan senyuman manis yang selalu terpasang di wajah nya, sedikit berbeda dengan biasanya.

"Tuh anak kenapa dah?" ujar Atlas saat melihat sahabat nya itu berjalan dengan senyuman menuju ke kelas mereka.

Atlas langsung saja menghampiri Angkasa saat cowok itu sudah hampir dekat dengan kelas mereka.

"Kenapa lo, Sa? Daritadi senyum mulu, kesambet apaan lo?" tutur Atlas seraya menepuk pelan bahu Angkasa.

Angkasa menatap ke arah Atlas, lalu menetralkan kembali raut wajahnya. Cowok itu lalu menggelengkan kepala nya singkat.

"Gue gak papa." ujar Angkasa lalu berjalan masuk ke dalam kelas meninggalkan Atlas di depan pintu kelas mereka.

Angkasa duduk di bangku seraya memainkan handphone nya. Atlas lalu duduk di bangku sebelah Angkasa, cowok itu masih memperhatikan sahabat nya yang masih tersenyum hingga sekarang.

"Sa gue merinding sumpah. Lo kenapa?" tanya Atlas sekali lagi.

Angkasa memasang wajah datar lalu menatap ke arah sahabat nya.

"Gue nggak papa, gak usah kepo." ujar Angkasa.

Atlas memicing kan matanya curiga, ia merasa ada sesuatu yang telah ia lewatkan.

"Bakalan gue kepoin sampe akar-akar nya." batin Atlas seraya tersenyum seperti orang gila.

Angkasa yang melihat ekspresi wajah sahabat nya itu bergidik ngeri.

"Kali ini gue yang merinding." tutur Angkasa.

****

Atlas dan Angkasa berjalan bersama menuju ke kantin setelah beberapa saat bel istirahat berbunyi. Saat mereka berdua hendak masuk ke dalam kantin, dari arah belakang mereka di kejutkan oleh kehadiran Luna dan juga Senja yang datang entah darimana.

"Bareng yok!" ajak Atlas saat melihat Luna yang sudah berdiri di samping mereka.

Saat Atlas hendak merangkul Luna, matanya tak sengaja menatap ke arah Senja yang fokus membaca buku di tangan nya.

"Eh ini Senja kan?" tanya Atlas.

Senja menutup novel yang sedang ia baca lalu menatap ke arah Atlas seraya tersenyum.

"Iya, gue Senja."

Atlas mengangguk. "Gue Atlas pacarnya Luna." ujar nya dengan alis yang di naik turun kan untuk menggoda Luna di sebelahnya.

Atlas kemudian menatap ke arah Angkasa yang sedang membuka handphone nya.

"Nah kalau yang itu namanya Angkasa. Sahabat gue."

Senja mengangguk seraya tersenyum menatap Angkasa. Tanpa sadar kedua netra nya dan Angkasa saling bersitatap. Hal itu berhasil membuat mereka berdua menjadi terdiam sesaat sebelum mengalihkan tatapan mereka masing-masing.

Atlas dan Luna menatap bingung ke arah Senja dan Angkasa, ada yang aneh di antara kedua insan manusia tersebut. Atlas menatap ke arah Luna dan di balas oleh tatapan Luna yang memberikan sebuah kode.

Memeluk Angkasa || HiatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang