ㅡ Ryu Sio's pov
Aku mengenalmu, beberapa bulan yang lalu. Kau memasuki duniaku, hingga bekerja sama denganku. Kupikir kau hanyalah seorang gadis yang pintar akan mengatur jadwal, ternyata kau cukup kuat. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menjadikanmu sebagai orang kepercayaanku.
Aku tak pernah memercayai seseorang secepat ini, Ash. Dan aku tak pernah bertemu dengan seseorang sepertimu yang selalu berempati terhadapku. Apa yang membuatmu begitu berempati padaku? Apakah hanya perasaan iba?
Kupikir aku telah melupakan jati diriku sebagai anggota Pavel yang kejam. Karena setiap bersamamu, aku merasa menjadi seseorang yang bebas dari rasa dendam. Hingga aku menemukan gadis lain yang memiliki kekuatan yang besar. Ia begitu menarik bagiku karena ia berpotensi untuk membantu kita.
Namun aku tak menemukan bahwa aku bisa sepenuhnya mempercayainya. Aku hanya mempercayaimu, Ash. Mungkin saja aku hanya akan menggunakan Tsetseg sebagai alat. Namun ia membelaku saat kami bertemu dengan Hwang Geumju. Kupikir aku bisa menaruh kepercayaan padanya. Tentu saja tidak sebanyak denganmu.
Dan Hwang Geumju, ia ingin menghalangi jalanku hanya karena ia mencurigai bahwa aku membuat narkoba. Aku tahu semua orang akan berpikir sepertinya. Sampai aku menyadari bahwa pemikiranmu berbeda, Ash. Aku tak mengerti, mengapa kau bisa mempercayaiku?
Bahkan aku mempertaruhkan semua rahasiaku untukmu. Akupun tak mengerti mengapa aku melakukannya. Namun satu hal yang kusadari, bahwa kau sangat penting untukku.
Kau bahkan membuatku teringat pada teman lamaku. Tak kusangka kau menyukai lagu yang sama dengannya. Karena itu pula perasaanku menjadi tak enak. Aku merasa sesak saat mengingat semua itu walau aku terlihat tenang.
Kau bahkan memelukku di saat aku menceritakan tentangnya. Padahal tak ada yang pernah berani untuk melakukan hal itu. Kau adalah orang pertama yang berempati untukku, Ash. Semua kata-katamu membuatku tenang. Semua janjimu seolah akan terwujud.
Di sisi lain aku pun semakin dekat dengan Tsetseg, namun aku malah merasa kita menjadi jauh. Aku sengaja tak mengajakmu untuk bertemu orang-orang Pavel karena saat tahu bahwa Beom menargetkanmu, aku sangat marah dan murka. Aku tak tahu mengapa, tapi aku tak bisa membiarkanmu terluka lagi sekalipun kau gadis yang pandai bertarung.
Karena itulah aku menjadi lebih sering mengajak Tsetseg untuk membantuku menghadapi para b*jing*n itu. Kekuatannya yang sangat hebat membuatku yakin bahwa aku bisa menang.
Kami mulai jarang bertemu di kantor namun ia tetap mengerjakan tugasnya. Aku merasa hatiku menjadi hampa dan aku merasa kesepian. Seolah aku sudah terlanjur menaruh dirimu pada hatiku. Seolah aku telah bergantung padamu, Ash. Itu sebabnya duniaku seakan hancur saat kau tak ada. Namun aku tak ingin merasa seperti ini lagi, aku ingin dekat denganmu lagi.
Semua itu tak bisa kulakukan saat aku tahu bahwa Tsetseg adalah Kang Namsoon. Aku benar-benar marah dan merasa bodoh karena tertipu olehnya. Begitupula dengan Binbin yang tiba-tiba muncul dihadapanku- juga mengkhianatiku. Aku telah ditelan oleh rasa kemurkaan dan dendam hingga aku menjadi lupa dengan Ashlyne.
Aku bahkan berniat untuk membunuh diriku sendiri namun gadis itu sempat menyelamatkanku. Aku sangat terkejut saat ia datang. Aku tahu tangannya bergetar. Apa ia takut?
Hingga tak lama tempat ini diledakkan oleh Pavel. Dan di saat seperti ini ia masih sempat melindungiku bahkan mengorbankan dirinya untuk tertindih oleh reruntuhan bangunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Villain
FanfictionAshlyne, seorang sekretaris dari seorang CEO perusahaan besar, Ryu Sio. Awalnya ia bekerja sebagai mata-mata untuk menyelidiki perusahaan itu, namun kian lama ia semakin dekat dengan Sio. Hal itu membuat Ashlyne menjadi mengerti tujuan Sio melakukan...