Welcome guyss 😶🌫️
Happy Reading and enjoying 🤙
***
Gadis sehabis mandi setelah hujan-hujanan tadi tampak terlihat lebih segar saat ini. Ia merebahkan badannya di kasur singlenya bahagia. Malam yang panjang sekarang akan Kayra habiskan untuk menonton drakor seperti nya seru.
Saat menyalakan handphone, salah satu notifikasi diantara banyaknya notifikasi yang muncul, pesan dari seseorang yang ingin ia hindari tersembul diantara banyaknya notifikasi di handphone gadis tersebut.
Oke, Kayra dibuat menahan nafas sesaat saat membaca tiga gelembung pesan dari majikannya, siapa lagi kalau bukan Gabriel?
Ah, semoga malam panjangnya saat ini tidak diusik laki-laki itu lagi.
Kayra jadi ragu. Apa mungkin Gabriel akan menyusulnya kemari? Tapi, laki-laki itu saja tidak tahu letak kos-kosannya dimana. Jadi, mana mungkin Gabriel akan menghampiri dirinya yang bukan siapa-siapa laki-laki tersebut, dan merelakan menerobos badannya untuk menerobos hujan deras sekarang.
Mending tidur, kalau kata Kayra mah.
"Gak mungkin juga kak Gabriel kesini kan?" lirihnya pada diri sendiri.
***
Entah, Gabriel merasa marah. Gabriel merasa letupan rasa didadanya menggelora tak henti-hentinya. Apalagi mengetahui fakta saat di apartemen nya tadi, gadis yang sudah ia renggut masa depan, kebahagiaan, dan hidupnya mampu membuat laki-laki itu merasakan gundah gulana.
Sepercik dibagian dadanya terdalam mengatakan tidak ingin gadis itu pergi.. Maksudnya tidak ingin menghilang dari jangkauan padangnya. Karena fikirnya saat ini, mutlak kehidupan gadis yang bernama Kayra tersebut harus ada di genggaman tangannya. Selama satu tahun ke depan.
Heiy! Gabriel juga membelinya dengan harga yang fantastis. Seratus juta perbulan. Mana ada perusahaan yang mau menggaji dengan uang setinggi itu di Indonesia? Tentunya, hanya dirinya lah yang bisa. Dan Gabriel merasa sombong akan hal itu.
Oleh karenanya. Semua keinginan Gabriel, patut di turuti oleh Kayra yang notabene nya adalah pelayan yang sudah ia beli.
"Bangsat!" Laki-laki dibalik helm fullface nya itu baru saja mengumpat.
Hujan deras dari langit yang mendung malam ini menjadi iring-iringan Gabriel menuju kosan Kayra.
Baju dari atas sampai celana kebawah milik Gabriel sudah basah kuyup. Hanya kepalanya saja yang masih aman sebab terlindungi oleh helm yang dikenakan.
Tidak ingin terlalu lama, laki-laki dengan emosi yang masih tidak stabil tersebut mengegas motornya di atas kecepatan rata-rata. Beberapa kali kerap pengendara lain menegurnya dengan membunyikan suara klakson kendaraan, namun, apa peduli Gabriel? Lampu merah saja laki-laki itu terobos, jadi teguran kecil yang orang-orang berikan tak akan sanggup menampar kecil kata hatinya.
Sampai.
Setelah melewati sekitar 25 menit perjalanan, akhirnya Gabriel sudah tiba di depan kosan Kayra. Laki-laki tersebut mengeluarkan ponsel dari sakunya. Berniat menghubungi gadis tersebut.
Padahal hujan masih turun. Ponselnya bisa rusak kalau digunakan dalam keadaan hujan deras seperti ini. Tapi, fikirnya, handphone mahal bisa di beli lagi nanti. Duit banyak.
Dering pertama masih belum di angkat, begitupun dering kedua. Sampai di dering ke empat, seseorang di seberang sana akhirnya mampu meledakkan amarah Gabriel yang sedari tadi berusaha ia tahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/353442246-288-k290542.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Benefit
RomanceKonten Dewasa 21+ BOCIL DILARANG MENDEKAT!! DOSA TANGGUNG SENDIRI KALO MASIH MAU NYEKROL SAMPE BAWAH :D Hubungan kita hanya sebatas kontrak--antara tuan dan pelayan pemuas nafsu. Perasaan ini salah jika ingin berlabuh pada tempat yang ku inginkan...