Mas Janu, dia ini punya sifat dari perpaduan banyak orang. Doyan ngambek sama tantrum nya mirip Adrian, baik sama ceriwisnya mirip mas Nanda, agak laennya warisan mamiw papiw. Paket komplit.
Ivander Julian, dia ini lagi putus asa sama hidupnya sendiri. Tapi pelan-pelan dia makin rela sama apapun yang terjadi setelah January hadir.
VOTE
Setelah panggilan di putus January, Adrian kembali masuk ke dalam kamar dan duduk di samping ranjang. Di raihnya tangan Seannanda yang masih terlelap, di pandangi wajahnya lamat-lamat.
Entah berapa juta ucapan terimakasih yang harus ia haturkan pada laki-laki baik hati ini karena seberapa banyak pun materi yang ia beri, tidak akan bisa mengganti semua yang sudah Seannanda lakukan untuknya.
Dan sakit yang di deritanya saat ini, adalah bukti nyata betapa lapangnya hati Seannanda memaafkan dan mau menerimanya kembali setelah cacat seumur hidup yang dirinya beri.
"Mas Nanda, saya minta maaf."
Tangan kecil itu di kecup beberapa kali, di tempelkan di pipi lalu di kecup lagi.
"Mas Nanda mau pulang? Kangen sama Rumi ya? Kangen mas Janu? Ya udah ayo pulang, tapi nunggu beneran sembuh dulu oke? Kita pasti pulang."
Kali ini Adrian mengelus pipi, wajahnya mungkin sudah tidak lagi muda, tapi rasa cintanya tidak pernah lekang seiring bertambahnya usia.
"Mas Janu bilang apa?" Seannanda menyaut, dia sebenarnya sudah bangun saat ponselnya berdering, ia sengaja membiarkannya agar Adrian yang mengangkat dan bicara langsung dengan anaknya.
Biar dia tau kalau anaknya super rewel, super ngambekan, doyan tantrum, centil, banyak ngomong, banyak tingkah___
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Asisten - Hello Julian✓
FanfictionBxB 🔞 Ini adalah COFFEE BREAK season 2, tapi bisa di baca terpisah dan oke-oke aja walaupun langsung baca kesini. Tapi kalau penasaran sama season 1 yok silahkan aja di baca. January itu naksir berat sama Julian dari jaman SMP meski Julian nya send...