three

317 38 4
                                    

Kirana duduk kursi yang sudah di sediakan di cafe, dia menunggu wira yang tak kunjung datang sedari tadi, dan percayalah Kirana sudah menunggu wira sudah 1 jam, sekarang sudah pukul 8 malam

"Wira di mana sih?!" dia sangat kesal karena sudah sangat lama menunggu, dia bingung dengan wira, padahal tadi sudah mengajaknya ke cafe jam 7 malam.

Ddrrttt.. Ddrrrttt...

Kirana merasa ada getaran di tas nya, dan dia mengetahui jika itu suara getaran handphonenya, dia pun mengambilnya dan menerima panggilan oleh nomor yang tak ia kenal

Dia menggeser tombol hijau guna mengangkatnya "hallo? Siapa?"

"..."

"Saya akan segera kesana"

Kirana lari keluar sari cafe dengan perasaan panik, dia kebingungan sekarang karena taxi tak muncul di hadapannya "ck.. Masa ga ada taxi sih?!!"

Entah kebaikan apa yang kirana lakukan, dia mendapatkan keberuntungan ada taxi yang melewati jalan, tangannya menjulur untuk memberi kode kepada taxi itu, akhirnya taxi itu berhenti dan Kirana segera memasuki taxi itu.

Di sepanjang perjalanan dia di selimuti oleh rasa panik dan kawatir dengan wira, apa yang terjadi? Apakah ada bahaya yang menimpa wira? Intinya tadi dia mendengar suara laki laki asing yang tak lain suara dari salah satu anggota kepolisian.

Akhirnya setelah panjangnya perjalanan Kirana sudah sampai tujuan, di sana terlihat banyak sekali orang orang yang berkumpul dan menggerumbul, Kirana keluar dari taxi lalu berlari ke arah segerombolan orang-orang

"Wira.." lirih nya

"Mohon beri saya jalan" mohon Kirana dan orang-orang itu paham siapa kirana dan segera memberikan jalan untuk melihat korban

Dan di sana terlihat wira yang sudah tergeletak di samping anggota kepolisian, air matanya mulai menetes saat wira terluka parah, dan di lengan wira ada luka robekan karena terkena pecahan kaca. Kirana langsung melemas melihatnya, apalagi wajah dan tubuh wira penuh dengan darah

"Wi-wiraaa.."

"Maaf.. Apa benar anda teman wira?" tanya seorang polisi yang terlihat umurnya sudah berumur 30-40 an.

"Iya Pak.. Ini saya, kenapa teman saya bisa sampai seperti ini pakk?"

"Dari penyaksian seorang bapak bapak di sana.. Ada truk yang melaju sangat kencang hingga truk itu hampir menabraknya, korban menghindar untuk menyelamatkan diri kemungkinan? Namun korban berakhir dengan tragis, jendela mobilnya pecah karena benturan dari ujung truk tersebut karena antara mobil korban dan truk tersebut sempat bergesekan hingga menimbulkan goresan pada awalnya dan pada akhirnya kaca mobil depan terkena ujung truk, dan korban juga terpental keluar hingga kepalanya terbentur trotoar. Maaf jika penjelasan dari saya kurang jelas"

"Sangat jelas pak.. Jadi, teman saya keluar dari mobil nyaa.. Ahh hiks- kenapa bisa terjadi.."

"Maaf.. Tadi saat korban setengah sadar, saya di suruh olehnya untuk memberikan kotak merah ini dan buket bunga ke anda" polisi itu memberikan kotak merah dan buket dan Kirana pun menerimanya

Saat di buka kotak itu, isinya kalung emas yang terlihat dengan harga yang tak terlalu mahal, Kirana tentu sangat menyukainya karena kalung itu pemberian dari wira, lalu dia menutup kembali kotak itu dengan tangan yang gemetar dan suara isakan yang keluar dari bibirnya. Dia melihat buket itu yang ada surat, dia membuka surat itu lalu membacanya

"Hai cantik.. Apakah kamu mau menikah denganku nanti? Aku sangat mencintaimu, dan aku janji aku akan menjagamu, i love u"

Hanyalah kata kata sederhana namun itu berhasil membuat kirana menangis sejadi jadinya, polisi paham apa yang teman korban rasakan, bahkan polisi tau jika korban ingin menyatakan cinta kepada temannya. Seorang polwan datang untuk membantu kirana berdiri karena kakinya melemas

"Hiks.. Buuk.. Tolongin pacar saya"

"Bukannya anda temannya?"

"Sekarang saya pacarnya bu, tolong diaa.. Dia orang baik bu.. Saya tidak mau kehilangan dia, dia tempat saya beristirahat bu.. Dia selalu memeluk saya saat saya menangis, hiks, bahkan sekarang saya tidak bisa berpelukan dengannya s-saat aku-"

"Ssttt sudahlah.. Ambulance sudah datang menolong kekasih anda, jangan menangis, saya akan memeluk anda di sini, kita sama sama perempuan dan kita bisa saling menenangkan, tolong tenanglah dan jangan membuang air matamu" polwan itu memeluk erat tubuh Kirana hingga kirana merasa sedikit tenang, namun jantungnya masih berdetak kencang dan tangannya gemetar hebat karena melihat tubuh wira tadi

"Saya ingin ke rumah sakit bu.. Saya ingin mendengar kabar baik nanti, aku yakin jika wira itu kuat"

"Apakah anda baik baik saja?" tanya polwan itu yang kawatir, sejujurnya tubuh Kirana bergetar hebat. Kirana mengangguk dan polwan itu menghela nafas kasar lalu setuju

"Saya akan menyetir.. Karena keadaan anda sedang gemetar, dimana letak mobil anda?"

"Saya tadi naik taxi bu.."

"Baiklah, kamu bisa ikut dengan saya menggunakan mobil polisi"

"terimakasih sudah membantu saya"

"Ini sudah tugasku, kau juga tak perlu memanggilku bu, kita terlihat seumuran"

"Ahh.. Aku masih bersekolah"

"Ah benarkah? Haha ternyata aku saja yang terlihat sangat muda"

Kirana terkekeh, Kirana tau jika polwan itu berusaha membuatnya tersenyum dan itu berhasil. Mereka memasuki mobil lalu melaju ke arah rumah sakit tempat wira di tangani.

.

Setelah hampir setengah jam di perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di rumah sakit, saat ini mereka sudah berjalan di lorong rumah sakit untuk mencari keberadaan di mana korban di tangani. Setelah keliling rumah sakit akhirnya Kirana menemukan kedua orang tua wira dan kedua orang tuanya Dan di sama juga ada jeano sama surya.

"Kirana.." jeano melangkah ke arah Kirana saat tau saudaranya mau menangis, jeano segera memeluk saudaranya dan menenangkannya

"Jeano.. Hiks, wi-wiraa je.."

"Udahh udahh.. Jangan nangis, kita berdoa yang terbaik untuk wira, okey?" ucap jeano menenangkan saudaranya yang berbeda 13 hari lebih tua dengannya. Saat berada di pelukannya tiba-tiba Kirana pingsan

"Naa.. Kirana!!" dengan sigap jeano memggendong tubuh saudaranya, benar benar melemas tubuh Kirana, seperti orang meninggal, bibir Kirana memucat dan tubuhnya dingin, itu membuat jeano kawatir

"Kirana, jangan buat gue kawatir.. Tolong bertahan, jangan tinggalin gue na, gue sayang sama lu, siapa nanti yang ngajak gue gelud sama rebutan makanan kalo bukan sama lu na.. Lu saudara gue na, gue harus nyelamatin lu" 

Jeano mengelilingi lorong rumah sakit dan beruntung ada suster yang segera membantu jeano membawa Kirana

"Suster.. Tolongin saudara gue sus.." tangisan jeano sudah tak tertahankan lagi

Suster itu mengangguk lalu mengantar jeano ke ruang pemeriksaan.








Apa yang telah terjadi dengan Kirana dan wira? Apakah mereka baik baik saja?

Maaf jika ada kesalahan mengetik dan salah menulis nama.

Oh iya, jangan lupa vote yaa.. Tunggu di hari Kamis yaa. See u❤

REINKARNASI (BEAUTIFULL GHOST) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang