seven

282 45 1
                                    

Sebagai tanda minta maaf author telat update. Jadi author bakalan double up ya..
Happy Reading
.
.

Wira menatap tajam adeknya, dia sangat marah karena apa yang di lakukan adeknya itu salah, bagaimanapun mereka masih pelajar dan belum sah untuk melakukan hubungan badan


"Siapa yang ngajarin kamu gituan?" tanya wira dengan nada datar dengan tatapan tajamnya

"K-kak wira, maafin Bimaa.."

"Ga usah minta maaf.."

Bima menundukan kepalanya karena dia tengah ketakutan, tangannya gemetar hebat karena ketakutan. Surya yang tau pacarnya sedang ketakutan menggenggam tangan nya

Wira menatap lembut ke arah Bima, dia merasa kasian kepada Bima, apalagi sampai tangan Bima gemetar

"Bima.. Sini samping kakak.."

Bima sedikit mendongak guna melihat wira, dia melihat wajah wira yang tersenyum manis ke arahnya

"I-iya kak.." Bima bangkit dari duduknya lalu berjalan perlahan ke arah sofa yang di duduki wira, dia pun duduk di samping wira dengan perasaan takut.

Setelah duduk di samping wira, Bima terdiam tidak berbicara sama sekali, tiba-tiba wira memegang tangan nya dengan lembut

"Maaf ya buat kamu takut.."

"E-enggak"

"Maaf ya" tiba-tiba wira memeluk tubuh Bima, yang di peluk tentu terkejut apalagi wira tadi meminta maaf

"Kak wira.." lirih nya.

Surya melihat pemandangan di depan tersenyum, tak apa cukup dia saja yang kena marah, tapi orang tercintanya jangan.

"Kamu ke kamar ya sama kak Kirana.. Nenangin diri, kakak juga ada pesan buat bima.. Jangan melakukan hal itu lagi"

Bima mengangguk "i-iya kak" Bima langsung bangkit dari duduknya lalu berlari ke arah kamar wira

Di dalam kamar, terlihat Kirana yang sedang memainkan handphone nya sembari memakan cemilan yang tadi dia beli.

Bima terdiam di tengah tengah pintu, Kirana yang menyadari ada seseorang selain dirinya dan mendapati bima yang sedang terdiam pun tersenyum "sini sama kakak, nonton bareng" ajak Kirana

Bima tersenyum lalu duduk di samping kirana, Kirana melingkarkan tangannya ke pinggang Bima "kamu tadi di apain sama wira?" tanya Kirana bertanya

"Engga ngapa ngapain kok kak, paling sekarang surya yang kena marah"

"Nanti kalo anak orang hamil gimana begoo!!! Otak kamu taruh mana sih dek?!!"

Suara teriakan wira terdengar di kamar, bima merasa sedih karena pacarnya kena marah, dia menatap Kirana "kak.. Bima kawatir sama surya.."

"Sudah sudah.. Sini peluk" tawar Kirana, Bima pun memeluk erat tubuh Kirana, terdengar isakan dari Bima, Kirana mengelus surai hitam Bima

"Udah jangan nangis"

"A-aku kawatir kak.."

"Ini bisa di buat pelajaran buat kamu, kamu kan belum cukup umur, apalagi kamu sama surya belum nikah kan?"

"Heung.. Maaf"

"Udah udahh, kamu tidur aja yaa.. Kakak temenin"

Bima menggeleng pelan "enggak.. Bima mau tidur di kamar surya aja, Bima mau sendiri" Bima tersenyum

Kirana menghembuskan nafasnya kasar "yaudah, kamu gapapa kan?"

"Iya kak Bima gapapa"

"Yaudah, nanti kalo ada apa apa kesini yaa, apa nanti chat kakak, nanti kakak samperin kamu"

"Iya kak.. Makasi yaa"

"Iyaaa sama sama.."

Bima pun pergi meninggalkan Kirana sendirian.

Di sisi lain surya yang masih terdiam dan terus mendengar ocehan kakaknya, dia hanya bisa terdiam tak berani menjawab, kakaknya ini type orang yang sangat kasar jika emosinya memuncak

"KAMU DENGER GA?!!"

Surya hanya mengangguk saja, dia benar benar tak berani menjawab bahkan menyela omelan wira

"Udah.. Kamu kembali ke kamar.. Kalo sampe kamu lakuin itu lagi, kamu habis di tangan kakak, apalagi sampe ibu sama bapak tau"

Surya mengangguk lalu pergi meninggalkan wira yang masih berdiri di sana. Karena surya sudah tak berada di hadapannya lagi, dia duduk di sofa dan mengacak rambutnya dengan kasar

"Ck.. Kenapa gini sih deek.. Buat malu aja!" geramnya, bagaimanapun dia tetap tak berani terlalu marah berlebihan terhadap adiknya. Dia terus mengumpat dan menyalahkan dirinya sendiri

Tiba-tiba dia teringat dulu saat dia berhubungan dengan karina, dia mengacak-acak kembali rambutnya "mungkin karena dulu gue pernah ngelakuin itu kali ya? Argghh!! Ga tau ah!"

"Sayang"

Wira menoleh ke sumber suara, terlihatlah Kirana yang berjalan ke arahnya dan berhenti di depannya

"Kamu marah ya sama adek kamu?"

"Iyaa.. Kalo bapak sama ibu tau bisa di keluarin dari kartu keluarga tu anak.."

Kirana duduk di samping wira lalu memeluk tubuh wira dengan erat "udah, jangan marah, nanti cepet tua"

Wira terkekeh lalu mengelus surai hitam pacarnya "namanya juga manusia, makin lama ya tua"

Kirana tersenyum lalu mencium bibir wira "gitu dong senyum, kamu kalo marah serem tau! Kasian Bima sampe gemeteran terus nangis gitu"

"Heuh.. Emang dasarnya dia penakut.."

"Ya itu tau"

"Yaudah ah, kita ke kamar yok" ajak wira lalu dia bangkit dari duduknya

Kirana menggeleng "Gak mau! Mau di sini aja"

"Ayolaahh~" rengek wira, dia seperti bayi itu membuat kirana luluh dan menurut saja.


Segini aja yaa.. Jangn lupa Votee🤍

REINKARNASI (BEAUTIFULL GHOST) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang