16. Murid baru

640 32 0
                                    

"SEAN" Teriak seorang laki laki yup bisa di tebak itu willy
"Sean mana yang sakit? " Tanya willy panik sambil melihat lihat tubuh gue

"Banyak yang sakit mah" Farel mewakili jawaban gue

"Kok bisa kek gini sih sean" Willy masih panik
"Udah di obatin? " Gue mengangguk

"Will tau ga si penyebab sean ke gini siapa? " Ucap aurel

"Siapa? Cepet bilang gue pastiin langsung gue keluarin dari sekolah ini"willy emosi

"Itu tuh si naura dan temen temen nya"

"Beneran sean? " Tanya willy emosi nya semakin memuncak gue hanya mengangguk takut
"Kamu tungguin di sini dulu ya sean kalo ada apa apa ke farel dulu ya" Willy pun meninggalkan uks.

▼△▼△▼△▼△

"Kepada siswa bernama naura ladyra, diana Alawiyah dan raisa syabila di panggil ke ruang kepala sekolah"

"Anjay dah di panggil aja tuh" Ucap farkan

"Anjir beneran di keluarin sekolah ga ya?" Gue bertanya tanya kepada diri gue sendiri

Bel pulang pun berbunyi
"Gais main dulu yu kerumah gue, nanti di rumah gue kita bakar bakar" Ucap farel mengajak antusias

"Bakar apa lo bakar rumah" Ucap farkan

"Maksud gue bakar bakar daging"

"Ih boleh ga ikutann" Ucap ziva

"Ayo, aurel lo juga ikut ye biar makin seru"

"Kalo ziva ikut pasti gue ikut"ucap aurel

" Hilih bucinnn, tar gue ajak garvan willy sama mahrez biar makin seru"

Sepulang sekolah gue farel sama farkan langsung menuju ke rumah farel,luka gue masih sakit tapi masih bisa gue tahan

Kita bertiga pun masuk ke rumah farel langsung di sambut baik oleh papi nya farel yaitu tante apin

"Sean itu kenapa tangan kamu ada lebam begitu? " Tanya tante apin

"Sean tadi di bully pii sama kakel" Jawab farel

"Aduh bener bener ya tu orang, tapi udah di obatin kan sean? "

"Udah kok tan tenang aja" Gue tersenyum

Kita bertiga pun langsung menuju ke halaman belakang tak lama ziva dan aurel pun menyusul kesini kita ber lima pun makan sambil berbincang dan tidak lupa menggibah

Dan akhirnya yang di tunggu datang, willy datang bersama garvan dan mahrez

"Lama banget si yang" Farel mengerut kan mulut nya

"Tadi macet sayang" Garvan langsung memeluk farel gue hanya tersenyum

Willy pun duduk di sebelah gue
"Masih sakit ga luka nya? "

"Engga kok"

"Bohong"

"Benerannn"

"Tenang aja mereka ga bakal ganggu kamu lagi ko mereka udah aku keluarin dari sekolah" Gue terkejut

"Hah beneran? "

Segitiga (Winnysatang) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang