21. Laut dan senja

552 31 0
                                    

Pagi yang cerah, matahari mulai menyinari kamar gue menciptakan suasana hangat karna kemarin sempat hujan deras

"Tok tok tok"
Gue terbangun mendengar suara ketukan pintu

"Sean apakah kamu sudah bangun? "

"Iya sudah bunda"

"Apakah bunda boleh masuk? "

"Iya boleh bunda" Kini gue tinggal bersama ortu kandung gue bunda julia dan ayah Smith, tuhan cepet banget kabulin doa sean setelah mendengar fakta bahwa sean bukan anak kandung mama yonara sean selalu berdoa untuk bertemu dengan orang tua kandung sean

Bunda julia pun duduk di ranjang gue
"Kenapa bunda? " Ucap gue sambil mengucek ngucek mata gue

"Jangan di kucek sayang" Bunda mengambil tangan gue
"Sean mau ikut ga? Nanti siang kita akan pergi ke rumah guin"

Ya pasti gue ikut lah kan disana ada willy sekalian ngapel
"Mau mau sean mau ikutttt" Jawab gue antusias

"Udah bunda tebak, pasti nanti kamu ngapel sama willy" Gue pun tersenyum cengengesan

"Yaudah cepet mandi abis itu turun ke bawah ya sean"

"Iya bunda" Bunda pun turun kr bawah

"Selamat pagi ayah bunda" Ucap gue sambil duduk di meja makan

"Pagi juga anak ayah"
"Bagaimana tidur nya nyenyak? " Gue mengangguk

"Ini makan makan" Bunda menyodorkan makanan, kita bertiga pun makan bersama sambil sesekali bercanda.

Gue sekarang lagi duduk bareng bunda sambil nonton tv tak lupa bunda juga memeluk gue ini benar benar pelukan yang nyaman, sifat gue yang memang sangat manja senang menerima ini semua

"Bunda"

"Kenapa sean? "

"Bunda waktu itu kok langsung beranggapan bahwa sean itu anak bunda? " Gue masih ga nyangka aja gitu

"Sebenernya bunda sudah beranggapan bahwa sean itu anak bunda dari lama"
"Ingat tidak sean sewaktu sean pertama kali datang ke rumah willy? " Gue mengangguk

"Ingat"

"Guin sudah memberi tahu bunda sejak pertama kali bertemu kamu, kamu itu memang mirip dengan bunda dan ayah dia pun memfoto kamu dan mengirim nya kepada bunda"

"Bunda sangat senang mendengar kabar itu bunda selalu berdoa bahwa kamu itu anak bunda yang hilang, tapi di situ bunda masih takut untuk menemui bahkan mencoba tes dna kamu karna bunda takut hasil dna nya tidak cocok hal itu bakal menyakitkan hati bunda dan bunda juga takut kalo ternyata kamu sudah bahagia dengan keluarga angkat kamu"

"Tapi setelah kejadian kemarin dan bunda juga mendapatkan info dari willy bahwa kamu sering di siksa dengan si brengsek itu hati bunda benar benar sakit" Bunda mulai mengalirkan air matanya

"Tapi sekarang tenang saja sean si brengsek itu sudah di proses hukum, bunda dan ayah janji akan selalu jaga kamu dan akan selalu membahagiakan kamu" Gue tersenyum

"Bunda benar benar minta maaf sama kamu, harus nya bunda dari awal tes dna sama kamu biar kamu tidak menderita kayak gini" Bunda semakin erat memeluk gue

"Udah gapapa bunda jangan nangisss nanti sean ikutan nangis" Gue mengkerut kan bibir gue

"Iya iya sayang" Bunda semakin erattt memeluk gue

Segitiga (Winnysatang) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang