4. Satria dan Sabrina

67 0 0
                                    


Sebelumnya maaf ya, kalo dalam cerita saya ini ada kemiripan dengan yang lain, tapi tidak sedkitpun saya berniat untuk melakukan tindakan plagiat. Saya hanya menuangkan ide yang ada di kepala saya. :)

Happy Reading..

_______

Semua mata menatap aneh dua orang di depan. Terkecuali Narnia, karena ia mengenal dua orang itu.

Mereka terlihat mirip sekali. Mungkin, hanya beberapa ciri saja yang berbeda dari mereka.

"Aina.. Siapa mereka?" tanya April sambil menyenggol lengan Narnia.
Narnia tersenyum simpul. "Nanti juga kenal kok.." ucap Narnia.

"Baik anak anak.. Merangkumnya bisa di tunda sebentar. Ibu mau mengenalkan teman baru kalian." ujar Bu Hanna.
"Ohya.. Apa kalian mau memperkenalkan sendiri?" tanya Bu Hanna kepada dua orang itu sebelum mengenalkan keduanya.
Salah satu dari mereka menggeleng. Dan yang satunya diam saja.

"Biar saya memperkenalkan diri sendiri Bu" ucap yang satunya.
"Baiklah.. Silahkan Nak" Bu Hanna mempersilahkan.

"Eum.. Bismillah, nama saya..Satria Ziada Akbar. Saya pindahan dari SMA 1 Bandung." ucap Satria memperkenalkan diri.

"Sabrina, bagaimna dengan kamu?" tanya Bu Hanna pelan.

"Eum baik Bu. Eum..Bismillah, teman teman, nama saya Sabrina Zianna. " ucap Sabrina singkat
Sabrina kembali menundukkan kepalanya sambil meremas jari jemarinya yang tertaut.

"Nah, terima kasih Sabrina Satria, baik anak anak.. Semoga kalian bisa menerima mereka berdua dengan baik. Ohya, ibu denger.. Sabrina dan Satria ini kembar, mereka juga saudara dari Narnia. Benar Narnia?" tanya Bu Hanna tiba tiba kepada Narnia.

"Eum.. Iya bu.." jawab Narnia cepat.

"Yasudah, Sabrina, Satria.. Kalian boleh duduk di tempat yang kosong. Siswi dengan siswi, dan siswa dengan siswa. Silahkn Nak.." ucap Bu Hanna mempersilahkan.

"Baik bu.." jawab keduanya.
Mereka pun mencari tempat duduknya.

Berhubung April dan Narnia duduk sebangku, April meminta Narnia untuk menemani Sabrina dan ia pindah ke bangku yang lain.
"Yas..ko pindah?" tanya Narnia bingung.

April tersenyum. "Gak papa ko.. Sabrina lebih butuh kamu. "

"Yaudah deh. Maaf ya honey.." ucap Narnia.
"Hhe iya gak papa kali.. Yaudah Sab.. Kamu boleh duduk disini" ucap april mempersilahkan Sabrina duduk.

Sabrina menahan lengan April dan tersenyum simpul.

"Kamu gak usah pindah, biar aku yang duduk disana " ucap Sabrina seraya berjalan menuju tempat duduknya.

April menatap Sabrina dengan tatapan bingung. Sesekali ia menengok kebelakang hanya sekadar untuk tersenyum kepada Sabrina.

Ia gadis yang manis.

_____

April POV

Bakso yang sedang aku kunyah terlempar begitu saja setelah seseorang menepuk bahuku kencang mencoba mengagetkanku.
"Astaghfirullah" ucapku setelah menyadari Bakso yang ku kunyah mental ke depan.

"Maaf ya honey.." ucap Narnia merasa bersalah.

Aku menoleh ke belakang.
"Astaga Aina.. Kamu ini ngagetin aja deh. Kamu kan tau..mengucapkan salam itu lebih baik Ai.." ucapku dengan nada kecewa.

"Iya maaf deh.. Hhee aku kan bercanda" ucap Narnia smambil mengerucutkan bibir nya.

Aku berpura pura memasang wajah ngambek. " iya.. Tapi lain kali jangan gituh yaa , emang kamu mau bikin aku mati muda?"

Kekasih ImajinasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang