Affan POVLaki laki di hadapanku ini sepertinya sedang terjebak cinta buta.
Apa yang ia bilang barusan bahwa ia akan berpacaran benar benar membuatku tercengang. Baru kemarin ia bilang bahwa ia menyukai gadis itu. Gadis yang sebenarnya aku kagumi juga.Namun sekarang ia bilang bahwa ia akan mengajak pacaran salah satu gadis di sekolah ini.
Apa tujuan ia melakukan itu. Seorang Fathan yang terkenal baik, cerdas, dan konsisten ,berani mengambil keputusan gila seperti itu."Kamu gak akan pernah tau Fan.. Aku pernah mengalami hal ini sebelumnya." curhatnya padaku dengan nada yang sedikit sendu. Aku menoleh ke arahnya. Memberikan tatapan tak percaya. Ia memandang ke depan. Menerawang pandangan yang terlihat kosong.
"Aku percaya kau tak akan membocorkan ini pada yang lain." ia mengambil nafas sejenak dan memejamkan matanya. "Dulu.."
*Flashback On
"Kita masih kecil Cha... Aku gak mau kamu terlibat cinta monyet. Asal kamu tau, aku juga suka sama kamu. Tapi,masa depan kita masih panjang." ucap laki laki berkacamata dengan nada yang setengah berteriak. Ia memang terlihat masih kecil.
Gadis kecil di hadapannya hanya menundukkan kepala sambil menahan isakan tangisnya. Ia meremas ujung bajunya kencang."Aku mohon Cha.. Untuk sekarang, kita fokus belajar. Sampai saatnya tiba, baru kita bicarakan kembali..." ucap laki laki berkacamata itu lagi dengan nada bicara orang dewasa. Kali ini ia terdengar santai.
Gadis lugu di depannya itu mengangkat wajahnya dan memandang laki laki di hadapannya dengan tatapan nanar.
"Bohong..!! Kamu bohong! Sebenernya kamu emang gak suka kan sama aku?? Kamu itu sukanya sama cewek centil itu! Yang masuk eskul paduan suara. Iya kan??" gadis kecil itu mencoba meluapkan segala emosinya. Nafasnya tersengal naik turun. Butiran air mata memaksa keluar di pelupuk matanya.
Laki laki itu menarik nafas. "Kamu...""Stop!! Sekarang aku akan sadar diri. Mulai detik ini, aku gak akan gangguin kamu lagi!! Kamu bener, kita emang masih kecil. Dan emang ini semua itu cuma cinta monyet!" ucap gadis itu seraya pergi meninggalkan laki laki itu dengan perasaan menggantung.
* * *
Semua siswa/i SMP Perdana menangis sendu di acara perpisahan. Entah kapan mereka akan kembali berjumpa.Gadis berkerudung paris putih itu terlihat sedih namun juga bahagia. Masa depan menanti.
Namun di ujung sana, terlihat seseorang yang sedang duduk termangu memandang gadis itu dari kejauhan. Ia hanya bisa tersenyum menatapnya.* * *
Semua siswa/i baru melaksanakan Mos. Ada yang senang, ada juga yang tidak.Gadis itu terlihat lebih dewasa. Dengan baju SMA yang di kenakannya,kini dia bukan anak kecil lagi.
Tak di duga, ia kembali di pertemukan di sekolah ini dengan laki laki berkacamatanya itu.Mereka tak berbincang sedikitpun. Setiap bertemu di harinya, mereka hanya saling merengut.
*Flashback Off
"Begitulah ceritanya..." ucap Fathan mengakhirkan ceritanya, ia tersenyum pahit.Affan mengusap wajahnya dan menarik nafas berat. "Yang kamu maksud Cha itu..."
"April!" sergat Fathan langsung.
"Jadi.. sebenernya, kalian itu pernah satu sekolah???" tanya Affan.Fathan mengangguk." Tapi kita beda kelas. Ia kelas B dan aku kelas A."
Affan mengangguk mengerti.
"Jadi,aku gak akan terlalu berharap padanya. Ada gadis yang masih menungguku. Seharusnya aku sadar keberadaan gadis itu." ucap Fathan dengan tatapan kosong ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Imajinasi
Teen FictionBaginya, kekasih nya itu bukan hanya sekadar bayangan semata. Bukan hanya imajinasi semata. Dia. Ada.