:)___________
April POV (full)
Ku lirik arloji di pergelangan tangan kiriku. Ini sudah sore, tapi Ayah belum juga menjemput. Aku kan sudah bilang bahwa eskul ku selesai jam 4 sore dan ini sudah jam 5 sore. Di tambah semuanya sudah pada pulang. Ini yakin Ayah gak jemput, mana gak kasih kabar lagi.
Aku benar benar takut dan gelisah.
Ku edarkan pandanganku ke kiri dan ke kanan. Sekolah benar benar sudah sepi."De April belum pulang ?? Ini udah sore dek.." tanya seseorang. Dari suaranya, aku kenal. Bahkan ini suara yang sudah aku rindukan 1 minggu yang lalu.
Aku menoleh ke asal suara tsb. Kudapati ia tengah tersenyum menatapku dengan tatapan yang entah apa arti tatapan itu.
Ku balas tatapannya.Namun, saat tatapanku mulai terikat dengannya, ia terlihat mengibaskan tangannya ke udara.
Ini kenapa sih. Ganggu aja deh tangannya. Tak kuhiraukan kibasan tangannya. Namun tiba tiba..."Neng April..kok bengong? Neng damang ?" tanya Bapak bapak yang tak asing lagi bagiku. Pak Idrus.
Lho..kok Pak Idrus sih?? Bukannya..
"Neng.. Eta aya anu milarian..Kang Azriel panginteun.." ucap Pak Idrus dengan nada sundanya.
Aku tersadar dari lamunanku. Rupanya berimajinasi toh. Biasanya, dia hanya mau dateng di mimpi aku. Tapi ini kok jadi sering muncul di sekolah sih.
"Eum.. Muhun Bapak, hpunteun pisan.. Sigana April nuju kecapean janteun kieu..hee" ucapku tak karuan.
"April !!!" seru Kak Zi dari kejauhan.
Aku menoleh kearahnya. Dan segera melambaikan tangan tanda aku tau kedatangannya.
Aku segera menghampirinya dan berpamitan dengan Pak Idrus."Kak.. Kok sama Kak Zi sih jemputnya? Kan janjinya Ayah.. Ngebetein.. " gumamku dengan nada kecewa.
Terlihat Kak Zi memutar bola matanya jengah. Haduh. Ini sama aja aku bngunin singa bobo.
"Heee bercanda kok Kak..jangan marah ya Kakak ku sayang...." aku yang melihat expresi Kakakku,berusaha meluluhkan hatinya.
"Lebay banget sih dek..." ucapnya ketus.
Astaga. Kaya nya Kakak ku yang satu ini multitalent deh. Semua karakter dia bisa. Heum.."Yaudah kak.. Kapan jalannya??"tanyaku yang sudah standbye duduk di belakang Kak Zi. Tanpa sengaja aku melihat Affan di seberang jalan. Dan ia di temani dengan Kakak perempuannya Ka Azizah. Tapi, kok ke Apotek yaa.
Sebenarnya aku ingin mengikuti Affan, tapi motor Kak Zi sudah jalan. Jadi, aku kehilangan info untuk mengurangi rasa penasaranku.
Aku tidak tau kenapa aku jadi spenasaran ini sama dia. Semenjak aku tau Affan itu mirip sama dia.
"Dek.. Kamu tidur yaa??" tanya Kak Zi dengan nada yang sedikit berteriak karena terhalang oleh helm.
"Gak kok.. Melek maksimal.." jawabku ketus.
"Oh.. " ucapnya ber oh ria.
* * *
Ku taruh tas punggungku di tempatnya dan segera merebahkan badanku di atas kasur super empukku. Tapi sebelum itu, aku harus menghafal satu surah dari AlQur'an juz 30.
Selang beberapa menit kemudian, aku mendengkur halus.
* * *
"Ini dimana yaa??"tanyaku dalam hati. Kuedarkan pandanganku berusaha mencari
seseorang yang bisa aku ajak bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Imajinasi
Teen FictionBaginya, kekasih nya itu bukan hanya sekadar bayangan semata. Bukan hanya imajinasi semata. Dia. Ada.