263 8 5
                                    

My crush is a Cosplayer
.
.
.
.
.

POV Tanjiro

Namaku Kamado Tanjiro. Aku tinggal di sebuah desa kecil bersama dengan ibu dan ke 4 adikku. Setelah ayah meninggal, ibu menjadi pengganti tulang punggung keluarga. Oleh karena itu aku pun sebagai anak sulung sudah seharusnya ikut membantu ibuku mencari nafkah.

Kami adalah keluarga sederhana.
Dulunya kami punya rumah di kota, namun semenjak kepergian ayah, ibu memilih meninggalkan rumah tersebut untuk kembali ke desa kelahirannya dan tinggal disana.

Pendidikan adalah hal nomor satu bagi ibuku. Sehingga ibu selalu mengusahakan agar aku dan adik-adikku bisa bersekolah hingga perguruan tinggi.

Berkat perjuangan ibuku serta beasiswa dan uang tabungan yang ku sisihkan dari part time ku, aku mampu masuk di salah satu universitas terkenal di Jepang yaitu universitas Kyoto atau disebut sebagai Kyodai.

Aku mengambil Fakultas Ilmu Pendidikan. Di semester akhir ini, aku akan magang di Kyoto International School.

Ibu lalu menyarankan ku untuk menempati rumah kami yang dulu.
Dikarenakan lokasinya cukup dekat dengan sekolah tempatku melakukan magang.
Aku tentu saja mengiyakan permintaan ibuku. Di satu sisi hal ini bisa membuatku berhemat karena tidak perlu membayar biaya sewa saat aku tinggal di asrama.

Tidak begitu banyak barang-barang yang ku bawa selama kepindahan ku ke rumah lama ini.
Di rumah ini, berbagai macam furniture masih berada di tempatnya, sama persis saat kami tinggalkan dulu.
Aku pun tanpa berlama-lama langsung membersihkan rumah dan menyusun barang-barang ku.

Cukup melelahkan membersihkan rumah kecil ini, namun itu semua terbayar dengan betapa nyamannya kembali ke rumah penuh kenangan ini.

Setelah selesai bersih-bersih, aku langsung bergegas mandi membersihkan tubuhku dari sisa-sisa debu dan keringat.
Setelah nya aku baru teringat pesan ibuku untuk menyapa dan memberikan buah tangan untuk menjalin silaturahmi antar tetangga.

Ibuku juga berkata bahwa tetangga sebelah rumahku dulu adalah teman ibuku.
Biasanya aku dan adikku Nezuko selalu bermain dengan anak perempuan mereka satu-satunya meskipun umur ku dengannya terpaut 5 tahun.
Ibuku sampai bercerita waktu aku masih di bangku TK, aku merengek menantikan anak tetangga itu pulang dari Sekolah agar bermain bersamaku.

Aku pun tertawa mendengar cerita ibuku, meskipun sebenarnya aku sendiri sudah lupa dengan memori itu.
Yah, kurasa sudah hal yang wajar manusia lupa dengan ingatan masa kecilnya.

Aku yang telah selesai berganti baju, bersiap pergi ke sebelah rumah tetangga ku dan menekan bel pintunya.

"Ting, tong"
...
...

"Ting, tong."
...
...

"Permisi".

Cukup lama aku menunggu tetanggaku membuka pintu.

Jika percobaan ke 3x ini tidak ada tanggapan, aku berpikir untuk pergi ke rumah tetangga ku yang lain dan kembali lagi nanti.

Saat aku hendak pergi, seseorang pun akhirnya membuka pintu.
Dan aku cukup terkejut ketika melihat orang yang membuka pintu itu adalah seorang wanita muda berparas ayu.
Rambut hitam legamnya yang terurai dengan iris mata biru kelamnya dan kulit putih mulusnya membuat ku terdiam sesaat.

"Ada apa mengetuk pintu rumah saya?" Ucapnya datar.

"Ah, maaf menganggu. Saya Kamado Tanjiro, yang baru pindah di rumah disebelah. Saya ingin memberikan ini, oleh-oleh dari desa saya."

Aku pun menyodorkan makanan tersebut.

Wanita itu kemudian mengambil dan mengucapkan terima kasih lalu menutup pintunya.

Tanjiro X GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang