Desiran tercepat, Asmara.

17 2 1
                                    

▪︎☆▪︎

Aku kali pertama mengenalmu ketika ditelan kebosanan saat masa pengenalan sekolah berlangsung, omong kosong yang dipaparkan oleh para anggota OSIS ini membuatku mual, rasanya lebih baik aku kembali pulang dan membaca buku sastra hasil looting ku di toko buku tua kemarin, menyebalkan.


"Ngerti, dek?!" Ucap salah satu dari anggota OSIS itu, saat melihat satu dari kami yang terlihat tak mendengarkan ocehan nya. Nadanya tegas, tatapannya sinis, membuat kami langsung tersadar dari kebosanan yang melanda ini.

Mereka kembali mengoceh, sial sekali kenapa harus kelompokku yang diperhatikan secara jeli oleh mereka, membuatku tidak bisa untuk mengambil kesempatan untuk memejamkan mataku, curi curi tidur.

Yang kuingat dari penjelasan mereka hanyalah, disekolah ini memiliki ekskul yang cukup menarik, itu adalah pramuka. Ah begitu ya, saat itu aku berfikir.


▪︎——————————▪︎☆

Masa pengenalan sekolah itu berjalan selama 3 hari berturut turut, dan aku sedikit geli ketika berharap dikala MPLS ini tiba tiba genre hidupku seperti di novel-novel, tidak sengaja bertabrakan dengan kakak OSIS dan menjalani kisah cinta yang menyenangkan, sumpah demi tuhan, aku merinding sendiri saat membayangkannya.

"Cepat ambil peralatan kalian yang sudah disiapkan! Dan berkumpulah di kelompok masing masing!" Lagi lagi, teriakan cempreng dari mereka membuyarkan lamunanku. aku menghela nafas dan membuka tas, lalu mengambil apa saja yang sudah disiapkan.

Di akhir Masa Pengenalan Sekolah ini kami sebagai siswa baru disuruh untuk membawa beberapa peralatan, entahlah apa tujuannya. Dengar dengar untuk outbond, yah apapun itu, aku hanya ingin pulang.

"Duh ga bawa lagi..." suara kecil dari seorang pria disampingku, membuat netraku tertarik untuk melihatnya. itu dirimu. Menerjap mataku melihatmu. tiba tiba terbesat dipikiranku,  astaga suaranya masih belum pecah ya? Menggelikan.

"Kenapa, nan? Jangan bilang lu lupa bawa celana..?" Sahut seorang disamping mu, wah mereka sudah berteman, ya? Sepertinya hanya aku yang belum menemukan teman atau apapun semenjak masuk disekolah ini, sungguh menyedihkan, Pikirku sesaat.

"Iya lagi..hehe, gimana ya?" Sahutmu kepada pria itu, membuatnya menjadi merengut seketika.


"Ya dihukum, nan."

"Hmm maaf..."


Aku bisa melihat kau menggaruk tengkukmu tanda tak canggung kepada kami semua karena kesalahanmu, yah itu lumayan lucu.

Asik kau dan temanmu itu berceloteh, aku menoleh ke arah tas ku dan menyadari, bawa aku tak sengaja membawa celana saudara ku.

"Gua bawa,"

Ucapakanku yang membuatmu tertarik untuk menatapku, mendekatlah kau sambil memasang mata berharap.

"Celana lebih, mau pinjam?" Singkat ku.

"Bolehkah?" 


Kau mendekat, membuatku menerjap kewalahan. Apa yang terjadi? Tanyaku dalam hati. Kau tak terlalu tampan, ada banyak pria yang lebih tampan darimu disini. Tatapanmu elok? Benar kuakui dengan lantang. Namun mengapa senyumanmu membuat aliran darah seseorang bisa berdesir hebat karena ke elokannya? Apa apaan ini? Rasanya aku masuk ke dalam novel romansa karya seorang di lapak sosial media, menyebalkan.

▪︎☆☆☆▪︎

Hola! Mr.NanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang