prt°²

210 35 12
                                    

"singkat, padat, dan menyebalkan. Itulah hidup"

------------

H A P P Y R E A D I N G

📖📖📖

Rumah sakit, Jakarta
23.55 pm.

Setelah melihat pantulan wajahnya di pisau tadi. Alara a.k.a Atara menyandarkan badannya dan menatap langit-langit di ruangannya saat ini.

Dia masih tidak percaya adanya perpindahan jiwa.

Terhitung sudah sembilan kali Atara berdecih. Baginya perpindahan jiwa itu hanya halusinasi yang ada di novel fantasi. Tapi dia mengalaminya sendiri.

Rasanya aneh.

Mengapa aneh, ya menurutnya dia gak pantes mendapatkan itu. Mengingat bahwa pekerjaannya yang di penuhi dengan dosa. Dia memasuki dunia gelap dan mendapatkan penghasilan dari sana.

Bukankah seorang sepertinya lebih pantas masuk neraka dibanding mendapatkan kesempatan kedua.

Dengan gerakan pelan Ara menatap sekeliling ruangan bercat putih itu. Atensinya terhenti ketika melihat dua orang perempuan yang sedang asik tiduran di atas sofa.

Pikirannya kembali melayang pada saat dia menggambil pisau dan mengarahkannya ke wajahnya.

"Alara. Lo jangan gila!" Teriak Adel dengan menatap tajam pada Ara.

Ara tidak menghiraukannya. Dia malah mendekatkan pisaunya pada wajahnya. Lebih tepatnya untuk memastikan bentuk wajahnya.

"Yakk... Shibal! Taro gak tuh pisau!?" Kesel Lulu pada Ara dengan melototinya.

"BITCH!! MENGAPA MUKA SAYA BEGINI!?"

Prangg

Suara lemparan pisau terdengar bersamaan dengan suara teriakan.

Ara diam dengan pandangan kosong. Dia menggeleng kepala dengan ribut dan itu mengakibatkan kepalanya menjadi sakit.

"Lo kenapa sih hah!? Gak lucu tau gak!" Geram Adel menatap Ara dengan kesal.

"Tau lo. Kalo mau bunuh diri sekalian aja gak usah setengah-setengah" ceplos Lulu.

Plak

Lulu meringis mengusap kepalanya yang di geplak oleh Adel.

"Lo juga kalo ngomong di jaga" ujar Adel dengan malas.

"Yaa maap..."

Ara terdiam mengabaikan perkataan dari dua gadis itu. Dia memikirkan dirinya sendiri mengapa bisa begini ini terlalu mustahil buat Ara. Apakah transmigrasi itu nyata? Hah ini mustahil mau bagaimana pun hal yang kayak gitu hanya ada di dalam novel-novel.

Tapi ini nyata. Dia mengalami perpindahan jiwa. Jiwanya masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang tidak pernah dia bayangkan. Wajah gadis itu terlalu pikmie banget hingga membuat Ara ingin mencabik-cabik mukanya. Tidak dibiarkan kenapa wajahnya berubah jadi kek pikmie begini.

She's a Villain GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang