Happy Reading
*
*
*Ting tong Ting tong
Suara bel yang dipencet berkali-kali membuat arsha menuruni anak tangga guna melihat siapa yang datang
Terlihat Bu Sri yang berlari dari arah dapur untuk membukakan pintu
"Biar saya aja bi yang buka"ucap arsha
"Baik non"Bi sri kembali kearah dapur
Arsha membuka knop pintu hati-hati terlihat Rafasya yang berdiri didepan pintu dengan senyum manis yang dia nampakan
"ngapain Lo kesini"tanya arsha sinis
"Gue telvon nggak diangkat"Jawab Rafasya santai
"Ngapain Lo telvon gue, Queen nganggur tu didepan"ucap arsha menunjuk rumah Queen yang ada disebrang
Rafasya mengembuskan nafasnya mendengar ucapan yang dilontarkan Arsha
"Sha maafin gue"
"Ke taman yuk"ajak Rafasya menarik pergelangan tangan arsha
"Gue sibuk, mending Lo samperin Queen aja sana"usir arsha melepaskan pegangan tangan Rafasya
"Gue maunya sama lo"kekeh Rafasya
"Lo budeg, gue sibuk"decaknya arsha berbalik badan namun tangannya kembali ditarik mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam
"Ni buat Lo"
Rafasya mengeluarkan boneka yang sedari tadi dia sembunyikan, boneka keropi yang lucu
"Lo pikir dengan cara ini, gue mau maafin Lo?"tanya arsha menaikan sebelah alisnya
"Iya"jawab rafasya singkat, padat,dan jelas
Arsha menerima uluran tangan Rafasya yang membawa boneka keropi
'lucu' batinnya sebuah senyum terbit dari hati bibirnya
"Namanya Arshika"beritahu Rafasya tersenyum melihat bibir arsha yang membentuk bulan sabit
"Namanya lucu"ujar arsha semakin tersenyum
"Udah nggak marah lagi?"tanyanya Rafasya memastikan lebih tepatnya meledek
"Kali ini gue maafin"ucap nya matanya tak teralihkan sedikit pun dari pandangan boneka yang dipegangnya
"Mau dong ke taman?"tanya Rafasya lagi mengulang pertanyaan sebelumnya
"Em boleh tapi bentar aja, bokap sama nyokap gue bentar lagi pulang. Gue nggak mau diamuk lagi"tawar arsha
"Iya sebentar doang kok"jawab rafasya mengerti
Namun tak sesuai yang ia harapkan baru saja mereka membuka gerbang tampak sebuah mobil Lamborghini Aventador memasuki pekarangan rumahnya
"Arsha mau kemana kamu"panggil ayah Arsha setelah keluar dari dalam mobil
"Ayah arsha ketaman bentar ya"pamit arsha hati-hati
"NGGAK!, CEPAT MASUK DAN BELAJAR "bentak Xavier
Arsha menghela nafas sudah dapat dia duga ayahnya sudah pasti tak mengizinkannya barang sebentar saja
"Om maaf, Arsha butuh istirahat sebentar untuk tidak belajar"sela Rafasya membela kekasihnya
"Rafasya kamu tidak usah ikut campur"ucap Xavier menunjuk remaja itu
"Kalo kamu mau pergi ajak Queen saja sana jangan arsha"usir Rosalina memutar bola matanya malas
"Tapi tan-"ucapan Rafasya terpotong begitu saja
"Arsha cepat masuk"perintah Xavier menunjuk arsha
"I-iya ayah"ucap arsha langsung melangkah menuju kedalam rumahnya
"Om maaf izinkan saya ajak Arsha jalan sebentar saja"mohon Rafasya
"Kamu mau rahasia kamu diketahui Arsha?"tanya Xavier dengan nada meledek
Rafasya menggeleng tanda tak setuju dengan ucapan Xavier
"Baik om, tapi aku mohon besok izinkan saya bawa arsha untuk jalan"ucap Rafasya menunduk
"Kita lihat saja gimana keadaannya"
******
Suasana ruang kelas XI MIPA 3 tampak sepi bel istirahat berbunyi sejak 5 menit yang lalu"Sha Lo nggak ke kantin"tanya Aruna heran melihat arsha duduk tanpa pergerakan apa pun
Hanya gelengan yang dapat Aruna lihat
"Ya udah ikut gue yuk"ajak Aruna
"Kemana Run?"tanya arsha menatap mata aruna
"Lo belum liat grup WhatsApp?"tanyanya menatap serius arsha
Lagi-lagi hanya gelengan yang dilihat aruna
"Peserta olimpiade Fisika disuruh kumpul di lab"ucap aruna
"Sekarang?"tanya arsha menautkan kedua alisnya
"Taun depan, ya iya arsha sekarang!"kesal Aruna melihat kelemotan arsha
"Santai dong, gue kan nanya doang"ucap arsha melihat Aruna yang kesal karena ulahnya
"Ya udah ayo cepet kita udah hampir telat"
"Iya"
Sesampainya di ruang lab fisika nampak sudah banyak peserta olimpiade yang berkumpul
Dua orang itu duduk di kursi yang sudah disediakan oleh panitia
"Siang anak-anak" sapa guru yang akan mendampingi peserta olimpiade
"Siang Bu"jawab semua murid yang ada didalam lab
"Okeh kita langsung saja, untuk mekanisme peserta olimpiade tahun ini terkhusus di bidang Fisika"ucap Bu Dina menjeda ucapannya
"Jadi semua peserta untuk membuat essay untuk tema essaynya adalah Kinematika gerak
"Dan yang terpenting essay itu ditulis tangan sendiri"ucap Bu Dina lantang memperhatikan gerak-gerik muridnya
"Ingat hanya beberapa saja yang akan lolos maka jangan menyia-nyiakan kesempatan ini, sampai sini paham?"tanya Bu Dina mengakhiri kalimatnya
"Paham Bu"jawab semua murid
Bu Dina keluar dari ruang lab setelah menyampaikan Syarat dan ketentuan untuk calon peserta olimpiade
*****
Gimana seru nggak?
Maaf ya jika ada kesalahan typo, baru pertama kali nulis😁Sudah ya segini dulu, jangan lupa vote dan komen
Follow Ig:wp_moccaciz0
Untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini
See you💗Pemalang:13 November 2023
Revisi:11 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Teen Fiction"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...