Arshana
Rafasya Danadyaksa
Happy Reading
*
*
*"Sialan"gadis itu meremat benda gepeng yang dia pegang
Arsha langsung bergegas keruang guru setelah mendapat pesan singkat yang dikirim oleh Bu Dina
Tanpa mengucap salam dia langsung masuk keruang guru yang pintunya tak tertutup itu
"Bu kenapa saya didiskualifikasi"tanyanya langsung tanpa basa-basi
"Berita kamu yang merobek kertas essay milik Queen sudah tersebar"ucap Bu Dina santai menatap wajah arsha yang sepertinya menahan marah
"Bu tapi saya tidak pernah melakukan hal itu"kekehnya membela diri
"Ibu percaya sama kamu sha, tapi kita kalah suara, banyak yang percaya dengan Queen dan menendang nama kamu dari seleksi olimpiade"ucap Bu Dina menenangkan arsha yang tersulut emosi
"Ibu percaya sama saya?"tanya arsha menautkan kedua alisnya
Bu Dina mengangguk"Buktikan Arsha"
"Bantu saya untuk mencari bukti ya Bu"pinta arsha kedua tangannya mengatup
"In sya Allah ibu bantu sebisa ibu"ucapan yang Bu Dina lontarkan membuat perasaan arsha sedikit tenang
"Makasih Bu"ucap arsha menunduk
Bel masuk berbunyi dengan nyaring membuat sebagian siswa-siswi yang berlalu lalang memasuki kelasnya
"Sekarang, kamu ke kelas bel sudah berbunyi"perintah Bu dina
"Iya Bu, permisi"ujar arsha pamit dan berlaku dari ruang guru
Arsha keluar dari ruang guru dengan perasaan yang sedikit lega
"Mampus gue pasti bakal diamuk habis-habisan malam ini"ucapnya memikirkan entah apa yang akan dia dapat ketika pulang sekolah
Matanya memanas dia berbelok menuju gudang belakang, untuk kali ini dia tidak masuk ke kelas
"Kenapa"ucap seseorang dari arah belakang
Suara berat yang arsha kenali"Nggak kenapa-kenapa"jawab arsha seadanya
"Cerita sha, luapin unek-unek Lo"ujar Aksa remaja itu duduk disebelah kanan arsha
"Iya"jawab arsha singkat, padat dan jelas
"Lo nggak masuk kelas"tanyanya basa-basi
Hanya gelengan yang dapat Aksa liat mata gadis itu menatap lurus entah apa yang dia lihat
"Lo juga kenapa disini"tanya arsha balik mengerutkan keningnya
"Gue emang selalu disini sha"jawab Aksa mutlak
"Maksudnya"tanya arsha lagi belum paham dengan ucapan yang Aksa maksud
"Gue emang jarang masuk kelas"ucap Aksa mengalihkan penglihatannya dari wajah arsah
"Kenapa"tanya arsha lagi penasaran
"Butuh ketenangan"
"Gaya Lo"
Mereka berdua terkekeh gadis itu melupakan sejenak masalahnya
******
Bel pulang telah berbunyi semenjak 10 menit yang lalu namun arsha masih duduk dikelas entah apa yang dia tungguDia dapat melihat kearah parkiran dua remaja bercanda dengan riang disana
"Ch jalang"ucapnya melihat Queen yang memegang pipi Rafasya
Tanpa dia sadari di pintu kelas Vania dan temannya menghampirinya dan membawa seember air dari selokan
Byur
Tanpa di aba-aba Vania menyiram arsha dari air selokan itu
"Apa-apaan Lo"bentak arsha berdiri Bau yang menyengat menguar ke indera penciumannya
"Ups gue nggak sengaja"ucap Vania tangan kanannya menutup mulutnya meledek
Vania mendorong tubuh arsha hingga terduduk lalu dia mengikat kedua tangan arsha dibantu oleh temannya Desya
"Van mau apa Lo"ucapnya dia berusaha melepaskan ikatan yang ada ditangannya
Plak
Rasa ngilu menjalar di pipi Arsha sebelah kanan
"Diem Lo"ucap Vania merasakan perlawanan dari arsha
Kepala arsha dibenturkan berkali-kali di meja belajar arsha, pusing itulah yang dirasakan arsha kali ini
Tawa senang dari mereka berdua tertangkap oleh indera pendengaran arsha, mereka tampak sangat senang setelah membuat kepala arsha bocor
Darah segar mengalir dari leher arsha, gadis itu ingin segera mengelap darahnya namun kedua tangannya terikat
Pandangan arsha sudah mulai berkunang-kunang kesadarannya semakin menipis
Arsha menutup matanya perlahan sebelum akhirnya vania dan Desya pergi dari ruangan itu tanpa sepatah kata yang dia ucapkan
*****
Gimana seru nggak?
Maaf ya jika ada kesalahan typoKira-kira Arsha punya masalah apa ya sama Vania?
Kenapa arsha tiba-tiba dibully
Ada yang bisa nebak?
Komen ya👉🏻Sudah ya segini dulu, jangan lupa vote dan komen
Follow Ig:wp_moccaciz0
Untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini
See you💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshana: Tanpa Rasa [Hiatus]
Teen Fiction"kenapa nilai jadi tolak ukur untuk bisa dihargai?" "Karena nilai itu penting untuk masa depan Lo" ***** "Berharap dengan manusia itu lah sumber masalah gue" "Gue janji ini yang terakhir kalinya gue berharap dengan manusia" ***** "Pilihan Lo cuma d...