CHAPTER: awal mula mengetahui jati diri

140 10 1
                                    

Lagi ujian tapi gabut alhasil bikin chapter selanjutnya :))

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
 

  Dipagi hari yang cerah.suasana di kediaman Kim seperti biasa rutinitas pagi pagi Nyonya Kim adalah memberi wejangan kepada anak anaknya agar tidak berulah
Masih mending tu sekolah milik temannya Tuan Kim. coba kalau bukan. Mereka ber 3 terancam dikeluarkan :)

"inget sekolah tuh buat belajar bukan buat cari masalah kalian tuh udah gede terutama kamu Euijoo udah mau lulus! Harus bagaimana biar kalian jera sih" Omel Nyonya Kim yang sudah jengah dengan ketiga putranya.

Yang di omelin diem bae alasannya mereka masih menghargai orang tua dan sayang orang tua di tambah lagi mereka masih sayang nyawa.

"kalian denger Mama ga hah?! Gunanya telinga buat apa?"
Nyonya Kim sudah lelah ia menyerah.

Dengan patah patah Euijoo menjawab.

"iya mah denger kok...." cicitnya

"Denger denger tapi masih dilakuin? Kalo denger tuh diterapin bisa? Sehari aja coba klo bisa terusin" ucap nyonya Kim dengan halus

Bertanda buruk ketiganya meneguk ludahnya masing masing dan saling pandang lalu saling mengkode satu sama lain menggunakan tangan mereka masing masing.

'bang gimana nih alamat nih bang alus banget ucapan Mama...' -Daniel

'Turutin aja lah kali ini Jo lu setuju?' -Euijoo

'setuju aja sih gw mah bang' -Jo

'yaudah nurut aja berarti kesian mama takut juga abang takutnya papa juga turun tangan papa kalo marah serem juga' -Euijoo

'yaudah deal ya bang' Jo dan Daniel

Euijoo melihat kearah sang mama dan mengangguk

"iya ma ga bakal berulah kok" cicitnya

"tapi gatau nanti ma..." timpal Jo

Daniel nyenggol tangannya Jo lalu ia memberi tatapan mautnya.

'goblok lu bang' kira kira itu lah yg kebaca oleh Jo dari tatapan Daniel.

Kalo Euijoo sih cuman natap sekilas dia nunduk lagi.

Nyonya Kim mengusap wajahnya kasar anaknya memang tidak bisa di percaya... Tiba tiba ada tangan kekar yang melingkar di pinggang Nyonya Kim yang ternyata itu adalah Tuan Kim yang membuat ketiga anaknya yang udah sepet makin sepet.. Klo Daniel di paksain sepet sih.

"nurut aja bisa sekali ke mama? Gini aja deh kalian nurut ya gapapa tapi kalau kalian ga nurut karma menanti... Ga dengerin mama kalian kena karmanya ntah itu buruk atau baik paham?" Ucap tegas Tuan Kim.

Ketiganya mengangguk dan serempak menjawab
"paham pa..."

"Bagus jika paham sekarang kalian berangkat sekolah naik bus saja kendaraan kalian papa sita" ucap Mutlak Tuan Kim.

Ketiganya tidak rela tapi bisa apa coba karena papa mereka bertindak jadinya mereka nurut.

Dengan lesu mereka pergi tak lupa berpamitan pada sang papa dan sang mama.mereka keluar dengan gontai kemah letih lesu butuh pelukan bernyawa. G.

Nyonya Kim ah mari ganti ae lah terlalu aneh klo nyonya kim :))

Wonwoo melihat kepergian putra-putranya yg pada tiang² itu sedikit kasihan dengan mereka.

"Gyu tidak keterlaluan kan? Justru lebih bahaya buat mereka menaiki sesuatu yg umum" ucap Wonwoo

"selama mereka tidak mengetahui jati diri mereka dan lagipula mereka tidak berbakat menjadi werewolf dan vampir" balas Mingyu dengan santai.

W.O.L.F (Win Or Lose Fight) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang