Bab 15 - Seminar Proposal

820 35 0
                                    

Aku berjalan ke arah ruangan Pak Arif, hari ini aku ada bimbingan lagi.

Tok.. Tok...

Aku mengetuk pintu yang ada di depan ku.

"Masuk" Terdengar suara Pak Arif dari dalam.

"Permisi Pak, saya mau bimbingan" Aku meminta izin dengan sopan

"Ya silahkan duduk Hani" Pak Arif menyuruh ku duduk di kursi yang ada di depan nya.

Aku menyerahkan proposal yang sudah ku print untuk di periksa oleh pak Arif. Beliau tampak serius membaca proposal yang ku berikan. Setelah beberapa puluh menit berlalu akhirnya dospem ku itu menatap ku.

"Baik, saya rasa sudah tidak ada kesalahan yang fatal. Tinggal penulisnya saja perlu kamu rapikan. Sepertinya kamu sudah bisa ikut seminar proposal, saya Acc ya. Setelah itu silahkan urus berkas-berkas nya kemudian hubungi saya lagi setelah tahu jadwal ujian nya" Jelas pak Arif panjang lebar.

"Terimakasih pak" Aku tak bisa menyembunyikan raut senang ku. Akhirnya selangkah demi selangkah aku ujian seminar proposal juga.

Pak Arif menandatangani proposal ku tanda beliau sudah setuju proposal ku siap untuk di ujian kan.

"Terimakasih pak, saya izin keluar" Ucapku sekali lagi. Setelah itu aku bergegas keluar tak sabar memberitahu teman-teman ku.

🍃🍃🍃

Aku berjalan ke arah kantin. Mataku menelisik mencari keberadaan teman-teman ku. Ah, akhirnya aku menemukan mereka di pojok kantin. Aku melangkah ke arah mereka.

Setelah memesan jus, aku duduk di sebelah Silvi. Sepertinya ada yang kurang

"Wanda mana?" Tanya ku pada mereka

"Lagi ngurus berkas-berkas dianya. Kan dia mau seminar proposal" Jawab Putri.

Oh ya, di antara kami Wanda yang pertama mendapat persetujuan untuk ikut ujian seminar proposal. Sehingga tak heran jika sekarang ia sedang sibuk

"Eh, tumben bimbingan lu cepat? Pak Arif lagi sibuk ya?" Tebak Emi

"Gue udah bimbingan tadi, kata pak Arif gue udah bisa ikut ujian seminar proposal" Ucapku antusias membagi kabar baik yang ku punya

"Wahh.. Diam-diam lu sat set- sat set juga ya. Selamat ya" Ucap Silvi

"Selamat Han, do'ain kita cepat nyusul" Ucap Putri tersenyum

"Selamat yee, lu mau gue kasih kado apa?" Tanya Emi.

"Makasih semuanya, gue enggak butuh kado apa-apa. Lu semua bisa datang pas gue ujian aja gue udah seneng" Aku menatap mereka satu persatu.

"Gue usahain buat datang" Ucap Putri

"Gue juga" Ucap Emi dan Silvi berbarengan.

Aku tersenyum menatap mereka. Aku bersyukur memiliki teman-teman seperti mereka. Kemudian Kami pun asik bercerita tentang berbagai hal.

Aku menghidupkan handphone yang ku matikan ketika bimbingan tadi. Ada beberapa pesan masuk dari grup dan satu pesan yang membuat ku tersenyum.

Kak Putra😍📩
'Pagi sayang...
Kamu jadi kekampus?'

Lihatlah, manis sekali laki-laki ini. Aku sudah mengubah nama Pak Putra menjadi kak Putra

'Pagi juga kak. Ini baru selesai bimbingan'

Pesan yang ku kirim ceklis satu, sepertinya dia sedang dikantor.

"Cielah pagi sayang nggak tuh" Ucap Emi yang tiba-tiba ada di samping ku. Sepertinya dia mengintip isi room chat ku

My Hani (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang