13. BATTER UP

31 12 0
                                    

13. BATTER UP

“Ketakhadiranmu sudah terlalu lama hingga kehadiranmu kini sudah tidak penting lagi bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketakhadiranmu sudah terlalu lama hingga kehadiranmu kini sudah tidak penting lagi bagiku.”

~ ⁠♡ ~

Sepanjang hari Alda mengurung diri di kamar. Berita tentang kejadian kemarin menyebar dengan cepat, Jasmine mengetahui apa yang menimpa pada Alda. Jasmine berkali-kali menghubungi Alda namun tidak ada satupun Alda mengangkat teleponnya.

Jasmine menghubungi orang-orang terdekat Alda dikampus namun tidak ada yang tahu dimana keberadaan Alda. Jasmine menghubungi Reyhan, Reyhan tidak tahu bahwa Alda akan pergi ke Pink Beach bersama Aurora pasalnya Alda tidak cerita apa-apa kepadanya.

Kemudian Jasmine menghubungi Iqbal dan Iqbal sedang bersama Alda. Saat itu juga Jasmine menghampiri mereka. Sepanjang jalan Jasmine cemas dengan kondisi Alda.

Bukan hanya Jasmine yang cemas, orang-orang dirumah juga cemas dengan Alda. Saat ini Iqbal berada di ruang tamu, ia memikirkan cara supaya Alda keluar dari kamar.

Iqbal mondar-mandir, “Alda masih suka ice cream nggak, sih?” gumam Iqbal. Amang Idal datang dan menghampiri Iqbal. “Den Iqbal, nyonya Jasmine sudah datang. “ Ucap Amang Idal, Sontak membuat Iqbal pergi keluar dan menghampiri Jasmine.

Melihat Iqbal keluar dari rumah membuat Jasmine berlari kecil menghampiri Iqbal, “gimana kondisi Alda?” ucapan Jasmine barusan membuat Iqbal terdiam.

“Alda ada di kamar, Tan...dari kemarin malam Alda belum keluar...” ungkap Iqbal. Setelah itu Jasmine berlari menuju kamar Alda.

Sesampainya di depan kamar Alda, Jasmine mengetuk pintu. “Sayang, ini mama. “ ucap Jasmine. Iqbal berdiri di belakang Jasmine. Jasmine memutar kenop pintu, namun kamar tersebut terkunci.

“Kamar ini nggak ada kunci cadangan, “ Ucapan dari Jasmine membuat Iqbal terkejut. “Alda sendiri yang meminta agar tidak usah dibuatkan kunci cadangan. “

“Alda sudah makan?” Iqbal menggelengkan kepalanya dengan pelan. Jasmine semakin khawatir, “sayang, mama buatin Alda sup, ya tapi Alda harus janji sama mama. Alda keluar dari kamar dan makan, ya sayang. “ Perintah Jasmine sebelum pergi ke dapur.

Jasmine segara membuatkan sup kesukaan Alda, ia berharap Alda keluar dari kamarnya. Iqbal masih setia berdiri didepan kamar, “Al...buka pintu, yuk. Kamu nggak bosen di kamar terus?” ucap Iqbal sambil mengetuk pintu kamar Alda.

“Al, jangan takut. Ada aku, ada mama yang selalu ada untuk kamu. Aku akan melindungi kamu, Al apapun yang terjadi. “

“Kalau kamu berpikiran nggak ada yang peduli sama kamu, untuk apa aku disini dari semalam dan masih setia nunggu kamu keluar kamar?”

Tidak ada respon dari Alda. Iqbal memejamkan matanya sebentar, “Al...aku sayang sama kamu, aku nggak ingin kamu kenapa-kenapa...” lirih Iqbal.

Di dalam kamar, apa yang Iqbal ucapkan Alda mendengarnya. Alda turun dari tempat tidur dan mendekati pintu kamar.
“Al...aku sayang sama kamu, aku nggak ingin kamu kenapa-kenapa...”

Aquarius || END [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang