Prolog - 🪷

613 32 6
                                    

"Semalam, ada rindu yang kian membelenggu, menguasai rongga semu atas fananya dunia."

────

Dunia itu fana, segala hal yang ada di dalamnya, hanyalah ilusi dari sang dewa. Sama tak ubahnya dengan setiap manusia, dalam dirinya tak lain hanyalah sebongkah kebohongan yang entah tercipta dengan berbagai alasan.

Hingar bingar Ibu kota, tak luput dengan adanya berbagai masalah, seakan cela setitik pun timbul dimanfaatkan. Di tengah keramaian, banyak yang mengais asa dan juga harapan pada setiap pijakan kakinya.

Suara burung secamar saling berebut tempat singgah di telinga, bunyi apa saja yang ditangkap oleh telinga saling bergema dan tumpang tindih satu sama lain. Angin yang berembus pelan, cukup menyita jiwa yang penuh dengan kegelisahan dan kepayahan.
Riuhnya pasar tak urung diragukan lagi, suara tawar-menawar seakan menjadi musik penghibur kala pagi hari.

Tak ubahnya pada sesosok manusia kecil yang berjalan santai namun mampu memberi sinyal pada setiap yang dilaluinya, agar melihat dirinya.
Tubuh kecil, ramping, dan tinggi semampai itu berjalan tanpa berlenggok seperti wanita, namun langkahnya begitu indah di netra. Kain putih yang dipadukan dengan ikat pinggang biru muda, menambah kesan elegan pada dirinya. Rambut lurus yang menjuntai panjang dengan sedikit sanggulan yang dihiasi tusuk rambut berbentuk bunga teratai. Sungguh, Ia seakan mempunyai magnet yang mampu memusatkan euphoria hanya pada dirinya sendiri.

"Bibi, berapa harga gelang ini?" Suara lembut dari dua bilah bibirnya mengalun indah.

Sempat terbius oleh sosok di depannya, penjual perhiasan itu akhirnya menjawab. "Ini 10 kimpo, Tuan," ungkapnya sembari menunjukkan detail dari gelang yang dipilih pemuda itu.

"Cantik." Pemuda tersebut bergumam lirih. "Baiklah, aku mengambil yang ini," ucapnya seraya menyerahkan sebuah gelang pada sang penjual.

Penjual tersebut sedikit terkesiap, lalu mulai mengemas gelang dengan sangat berhati-hati. "Tuan, pilihanmu sangat bagus, gelang ini sangat indah dengan motif yang jarang ditemui, hanya saja kebanyakan orang tidak mau membelinya karena terkesan sederhana, namun saya yakin, jika Tuan yang memakainya, akan terlihat sangat indah dan cantik." Penjual itu menyerahkan bungkusan gelang yang ditukar dengan uang 10 kimpo.

Pemuda ramping yang dapat dikatakan cantik itu tersenyum, lalu Ia melangkah meninggalkan kedai perhiasan tersebut dan mulai melanjutkan perjalanan.

Cukup jauh telapak kakinya meninggalkan jejak pada lokasi pertama, kini kaki jenjang itu kembali menitikberatkan jejaknya pada hutan yang ditumbuhi berbagai banyak pohon menjulang tinggi.

"Pada kehidupan ini, haruskah aku kembali menyerah dan duduk berdiam diri menyaksikan kehancuran dunia?" Obsidian coklat muda menatap gamang pada hamparan pepohonan dan tumbuhan yang Ia ketahui jenisnya.

Napasnya mulai tersengal, debar jantungnya tak terkira, obsidian yang membidik tajam pada pohon sebelumnya, kini mulai mengabur dan hanya menampakkan bilah berwarna buram. Tangan kiri menyentuh jantungnya, jemari kecil nan lentik itu mulai meremas jantungnya perlahan.

Sakit! Ia kesakitan.

Tak ada lagi yang dapat dia pertahankan, jantung yang mulai tak terkendali, napas yang kian menderu, dan matanya hanya tersisa segaris pandangan. Pikirannya menolak untuk memeluk kegelapan, namun tubuhnya menolak hal serupa. Semakin lama, kegelapan merengkuh erat tubuh kecilnya.
Pandangannya tak lagi buram, namun sudah tidak ada warna lagi.

Ia kehilangan kesadaran, namun sebelum benar-benar terpejam, Ia menangkap siluet hitam yang berdiam diri dari kejauhan, dan menyaksikannya terlelap.


















• ──── 🪷 ──── •

Alowwww!!
Kita berjumpa lagiiii...
Senangnyaaa hatikuu 💐

Okey, sekarang aku mau ngenalin diri;
Haii, aku Manggierea, panggil Rea atau Gie, okay?
Aku nggak mau dipanggil thor, author, aut, kakak, mbak, eneng, teteh, uni, ataupun lainnya. Cukup panggil aku sesuai sama yang aku suruh ya 😁.
Tapi kalau kalian sungkan manggil langsung nama, kalian bisa manggil aku dengan sebutan 'Ndoro Ratu, Nyonya Bright, Nyonya Mark Pakin, Nyonya Mark Lee, Nyonya Seokjin, Nyonya Jinyoung, Istrinya Yibo, atau Istrinya Cheng Yi, okey?

Aku udah nulis beberapa cerita, tapi emang aku lagi hiatus di beberapa cerita, jadinya banyak yang terbengkalai, bahkan draft tahun kemarin masih utuh nggak aku apa-apain. Maaf ya, udah ngasih kalian janji palsu 😭🙏🏻

Mungkin, ini bakal jadi book pertamaku setelah hiatus dan book pertamaku yang bertajuk wuxia, xian xia, atau kolosal China. Tentunya dengan karakter utama, yaitu suamiku, Mas Cheng Yi 😭🙏🏻, untuk karakter selanjutnya, aku infoin di setiap kemunculannya di chapter-chapter yaa..
Pastinya ada Wang Yibo, Xiao Zhan, Dylan Wang, Song Weilong, Chen Zhe Yuan, Li Hong Yi, Linyi, Ao Riupeng, Joseph Zeng/Shunxi, dll...

Aku buat book ini, terinspirasi dari series Mysterious Lotus Casebook, Immortal Samsara, The Untamed, dan Stand By Me yang semuanya diperanin sama Mas Cheng Yi, kecuali The Untamed, ya sayangkuuuuhhh 💚💐.

Okey, segitu aja perkenalanku..
Kalau mau kenal lebih dekat, boleh DM, yaw.
Bisa juga hubungin aku lewat beberapa akun sosmedku:
• IG: @/aaell.ie4
• TWT: @/KINDEROEFLY (Di situ banyak AU yang aku buat dengan berbagai couple)
• Tiktok: @/f44444n.ia

Byeeee!! C U 💚💐

[4 : ✔️] 𝐋𝐞𝐦𝐛𝐚𝐲𝐮𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐚𝐭𝐚𝐢 - 紫蓮花 - 〚 BL 〛 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang