First Date

2 0 0
                                    

Sudah sekitar satu bulan hubunganku dengan Baskara semakin dekat. Baskara sering menemuiku saat pulang sekolah, walaupun harus menunggu suasana di sekolah benar-benar sepi, terutama jangan sampai Fara mengetahuinya. Yang tahu hubungan kami hanyalah Pak Aji, Pak Aji yang selalu setia menungguku untuk bertemu dengan Baskara saat pulang sekolah. Pak Aji pun menuruti perintahku untuk merahasiakannya dari keluargaku.

Pertemuan kali ini, Baskara memberikan kabar buruk, ia terpaksa resign dari kerjaannya dikarenakan lingkungan kerjanya yang kurang baik.

"Halo Nayra, gimana hari ini sekolahnya?" Pertanyaan yang selalu Baskara lontarkan setiap kali kami bertemu.

"Aman kok. Kamu hari ini kok libur kerja? Bukannya lusa baru libur?" Aku yang sudah tahu perputaran jadwal libur kerjanya Baskara, merasa bingung karena Baskara mengajakku bertemu di hari yang seharusnya Baskara bekerja.

"Hari ini aku sudah nggak kerja."

"Hah?" Aku terkejut.

"Kamu dipecat?" Lanjut tanyaku.

"Aku resign. Lingkungan kerjaku toxic, jadi aku memilih resign, tapi kamu jangan kasih tahu Fara ya."

"Terus sekarang kamu nganggur?"

"Iya. Aku juga lagi cari-cari kerjaan baru yang sekiranya bisa part time supaya aku tetap bisa kuliah."

"Nanti aku bantu cari kerjaan juga ya buat kamu."

"Nggak perlu, Nay. Kamu fokus sekolah saja ya, nggak usah mikirin aku."

"Aku tetap bantu kamu cari kerjaan. Semoga kamu bisa cepat dapat kerjaan baru ya."

"Amin. Ya sudah sanah ke tempat les, kamu hari ini ada jadwal les kan?"

"Iya, hari ini aku les."

"Ya sudah, hati-hati ya, aku juga hari ini mau ke kampus ada kelas nanti sore. Kamu semangat ya lesnya, Nayra."

"Terima kasih Baskara, kamu juga semangat ya kuliahnya."

Baskara tersenyum, ia langsung pergi dan melambaikan tangan ke arahku walaupun dari kejuauhan. Aku jadi ikut kepikiran soal Baskara yang sekarang sudah tidak bekerja. Kalau ia tidak bekerja, bagaimana ia membayar biaya kuliahnya? Belum lagi bayaran SPP Fara juga yang ditanggung oleh Baskara.

"Non Nayra kenapa? Sepertinya sedang ada yang difikirkan?" Tanya Pak Aji.

"Pak Aji ada info lowongan kerja nggak ya?"

"Untuk apa, Non? Non Nayra mau kerja?"

"Untuk Baskara, ia resign dan butuh kerjaan baru secepatnya, Pak."

"Bukannya Papahnya Non lagi mau buka Coffe Shop? Mungkin butuh karyawan untuk di Coffe Shopnya, Non."

"Oh iya. Aku baru keinget. Nanti aku coba bilang ke Papah, semoga Papah bisa bantu."

"Nanti Bapak juga tanya teman-teman Bapak, siapa tahu ada lowongan kerja yang cocok untuk Baskara."
"Terima kasih ya, Pak."

"Sama-sama, Non."

Malam ini aku menemui Papahku di ruang kerjanya, terkadang Papahku masih menyelesaikan pekerjaannya di rumah. Dan untung saja Papah sedang ada di ruangan kerjanya, jadi aku bisa menanyakan soal lowongan kerja di Coffe Shop yang akan Papah buka.

"Loh Nayra, tumben kamu ke sini? Ada apa?" Tanya Papahku.

"Hemm, ada yang mau Nay tanyain. Nay ganggu nggak, Pah?"

"Enggak dong. Kamu mau nanya apa sampai nyamperin Papah ke sini? Pasti penting ya?"

"Hemm.. Papah mau buka Coffe Shop kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semua Aku  DirayakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang