Nayaka pov
aku merasakan sesuatu menyentuh bibirku serta mentransfer benda kecil melewati bibir dan dia membuatku menelan benda tersebut setelah itu semua pandangan ku kabur hingga aku bertemu nakaya adik kembarku dia wanita yang sangat cantik tapi sayangnya nyawa serta bayi mungil nya harus menghilang bersama bertepatan saat dimana hari ulangtahun kita sedang berlangsung.
Aku melihat nakaya tersenyum manis serta membawa sesosok mungil di pangkuanya. Aku melihat nakaya tersenyum lebar tanpa rasa sakit pun terkalut dalam kebahagiaan tapi setelah itu seseorang yang aku benci orang yang menjadi alasan nakaya dan bayi nya menghilang untuk selamanya tiba tiba muncul di bekalang nakaya dengan membawa tali yang lalu di ikatkan kepada kepala nakaya hingga pada akhirnya...
"NAKAYA!"
Jake yang sedang tidur di sofa kamar Heeseung terkejut dan segera menghampiri nayaka yang bernafas sesak
"yaya-a kau baik baik saja?ada apa?"
jake yang memegang tangan nayaka terlihat khawatir ia mengelus kepala nayaka dengan lembut
"yaya-a kau kenapa?"
nayaka yang melihat jake di depan nya berusaha untuk tidak menangis tapi saat jake bertanya kenapa dirinya tidak bisa lagi membendung air mata yang mengalir deras. Jake yang melihat nayaka menangis segera membawa ke dalam pelukannya
"yaa yaya-a kau kenapa? berceritalah padaku"
jake khawatir sambil mengusap kepala nayaka dirinya melihat jam menunjukkan pukul 4 dini hari . nayaka tidak kunjung berhenti menangis menjadikan jake sangat bingung.jake memeluk erat nayaka yang jake tahu jika wanita sedang bersedih dirinya hanya perlu pelukan hangat tanpa di tanya apapun itusaja sudah cukup menurut jake.
Nayaka sudah mulai mereda dirinya kembali lemas di pelukan jake karna demam nya tak kunjung menurun. nayaka yang sadar sedang berada di posisi yang salah segera menjauhkan tubuh nya dari jake.
"yaa jake-shi aku salah aku minta maaf"
jake yang tersadar nayaka mulai sadar tersenyum
"yaya-a jangan sungkan kau dari kemarin demam aku dan yang lainnya merawat mu"
nayaka yang mendengarnya pun terkejut bagaimana bisa dirinya yang di rawat bukan yang merawat. nayaka yang malu dirinya cepat cepat masuk kedalam selimut membuat jake terkekeh dengan kelakuannya
"tidak apa apa yaya-a kau sudah bagian keluarga kita aku dan yang lain nya akan berusaha menerima mu dengan baik" sahut jake menepuk nepuk pelan kepala nayaka
nayaka keluar dari dalam selimut dengan malu malu membuat jake semakin tersenyum dengan kelakuan menejer wanita nya itu
"ayo makanlah bubur ini biar aku bantu karna kau belum makan dari siang kemarin pasti kau lemas jadi aku akan membantumu" ucap jake sambil membawa mangkok yang berisi bubur buatan jay
nayaka keluar dari selimut lalu duduk di pinggiran ranjang heeseung.
"um baiklah"
nayaka makan di bantu oleh Jake menurut nayaka jake adalah laki laki berperilaku lembut cara bicara cara menenangkan seseorang caranya yang akan membuat semua hati wanita takluk olehnya nayaka sangat mengaguminya. pertengahan makan jake ragu untuk bertanya tapi terlanjur bertanya
"yaya-a apakah aku boleh bertanya kepadamu sesuatu?" jake dengan ragu menanyakan sesuatu mulai di angguki oleh nayaka
"tapi sungguh aku takut membuatmu tidak nyaman dengan pertanyaanku" ucap jake ragu
"katakanlah jake-shi tidak apa apa ko"
"nakaya yang sering kau ucapkan itu siapa?"
nayaka yang mendengar pertanyaan yang jake lontarkan mulai tertegun lalu tersenyum