BAB 15

1.8K 125 9
                                    

“Tidak!” Wonbin berseru.

Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung melindungi perutnya. Wonbin tidak tahu bagaimana perempuan hamil, dia tidak punya pengalaman. Tetapi begitu sadar bahwa ada bayi yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Wonbin langsung tahu bahwa ada ikatan di antara mereka, bahwa seorang ibu secara alami akan melindungi anaknya.

“Kau harus membunuhku dulu kalau kau berniat melaksanakan niatmu itu King Eunseok Elveano! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di dalam otakmu, tapi kau seharusnya malu. Anak ini adalah darah dagingmu sendiri, dan kau berniat membunuhnya bahkan sebelum dia tumbuh!”

Eunseok menatap Wonbin dengan pandangan kesakitan. “Aku tidak bisa Wonbin, aku tidak bisa kalau kau hamil!” lelaki itu mengacak rambutnya dan berdiri menyeberangi ruangan, menuangkan brandy untuknya dan meneguk cairan keras itu sekali teguk. Ketika membanting gelasnya dan menatap Wonbin, matanya menyala-nyala. “Minji, dia sempat hamil kau tahu, kemudian keguguran.”

Wonbin tercekat ketika akhirnya topik itu dilepaskan oleh Eunseok. Nama Minji seakan tabu untuk diucapkan ketika Wonbin masuk ke rumah ini sebagai Nyonya Elveano. Dan sekarang Mikail sendiriah yang mengangkat topik itu ke permukaan.

“Tetapi kondisiku dan Minji berbeda, aku sehat-sehat saja.”

“Yang tidak orang lain ketahui adalah Minji hamil lagi setelah keguguran itu.” Mata Eunseok nyalang, ingatannya kembali ke masa lalu, seakan tidak menyadari ada Wonbin di ruangan itu.

“Aku tidak tahu bagaimana caranya dia membuatku lengah dan hamil lagi. Demi Tuhan aku sudah berusaha agar dia tidak hamil lagi, aku bahkan sudah membuat janji temu dengan dokter untuk operasi vasektomi. Tapi Minji berhasil hamil lagi dan dengan keras kepala dia menyimpan rahasia itu dariku dan semua orang. Takut kalau kami mengetahuinya dia akan meminta kami menggugurkannya.” Nafas Eunseok tercekat.

“Ketika dia meninggal seperti tidur di atas ranjang, dokter baru mengetahui dan mengatakan padaku bahwa Minji sudah hamil tiga bulan. Kehamilannya itulah yang memperburuk  kondisinya dan membuatnya semakin lemah, kehamilan itu yang membunuhnya!”

“Tapi aku tidak sama dengan Minji, Eunseok.” Wonbin menyela, berusaha mengembalikan Eunseok ke masa kini.

“Aku sehat dan kuat dan bayi ini tidak akan membebaniku.”

“Aku tidak mau kau sakit karena kehamilanmu!” Eunseok menyela marah, dan ketika menyadari wajah Wonbin memucat karena suaranya yang meninggi, Eunseok memperlembut uaranya, tatapannya memohon.

“Aku minta padamu Wonbin, gugurkan bayi itu. Tidak akan pernah ada bayi di rumah ini, tidak akan pernah ada bayi di pernikahan kita. Aku tidak menginginkan bayi.”

***

Dada Wonbin bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya Eunseok dan betapa egoisnya dia! Betapapun Eunseok merasakan trauma dan ketidaksukaan yang mendalam atas kehamilan Wonbin, seharusnya lelaki itu sadar kalau yang ada di perut Wonbin ini adalah darah dagingnya, anaknya! Sebegitu tidak berharganyakah Wonbin di mata Eunseok sehingga dia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas kenangan Eunseok dpada Minji?

“Tidak Eunseok.” Wonbin menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap.

“Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apapapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah—” Wonbin menatap Eunseok dengan tatapan terluka yang dalam. “Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga, dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu kepadaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku.”

Sleep With The Devil (EUNSEOK X WONBIN) VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang