Chapter 1

421 15 4
                                    

"Sayang....."

"Lusi..."

"Meimei.."

Panggilan ketiga rupanya baru bisa membuat Nyonya Chen menoleh, sedari tadi ia sibuk menata segala pernak-pernik rumah barunya. Keasyikan berbenah sampai tidak sadar suaminya memanggilnya.

"Aku disini ge.."

"Sedang apa di sini sendirian? Gege mencarimu daritadi loh, kirain Lusi kemana,"

Chen Zeyuan menghampiri istrinya dengan wajah bersungut dibuat-buat, meski begitu ia tetap memberikan pelukan dan kecupan sayang di kening Lusi.

"Aku membereskan ini, buku-bukumu harus dapat tempat juga kan? ini.. banyak sekali~"

"Sudah, istirahat dulu, sejak tadi kita terus berbenah, ini sudah jam makan siang"

"Oh?astaga, aku lupa. Ge.. bahkan kita belum belanja, tidak ada bahan makanan apapun disini"

"Makan di luar saja dulu? terus sekalian ke supermarket, bagaimana?"

"Boleh.. oiya Ge, kita harus menyiapkan sesuatu juga untuk menyapa para tetangga"

"Itu kita pikirkan nanti, sekarang Meimei mandi dulu, Sedari tadi gege mencium bau-bau tidak sedap...." Canda Yuan karena memang ia sudah rapi dan segar berbeda dengan istrinya yang masih belum siap.

"Bau-bau gini, Gege masih nempelin aku tuh..."

"Ihh Bau asem.."

"Ge..." Rengek Lusi.

Katanya sih memang bau asem karena keringat tapi Chen Zeyuan tetap saja mendusel-dusel sambil memeluk erat pinggang istrinya, modus mau manja-manjaan tanpa perlu khawatir diintipin mertua lagi, toh mereka udah tinggal di rumah sendiri juga......


*********

Perkara pindah rumah itu memang betul-betul repot. Dari sekedar beres-beres barang sampai dengan kegiatan menyapa tetangga baru bak agenda penting yang harus direncanakan matang-matang. Zhao Lusi pun begitu, setelah berbelanja berbagai bahan masakan dan juga keperluan rumah, dirinya sibuk membuat kue kering untuk hantaran menyapa tetangga kiri dan kanan rumah mereka.

"Sudah selesai!"

"Oh Sudah? mau berangkat sekarang?"

"Iya ge.. kita harus cepat sebelum kemalaman!"

Lusi dan Yuan begitu bersemangat ingin menyapa tetangga baru mereka, entah seperti apa tetangga-tetangga ini, pastinya mereka berdua datang dengan niat baik dan ingin berteman baik pula, semoga mereka disambut dengan baik juga.

Dimulai dari rumah di sisi kiri dari kediaman mereka. Kurang lebih gaya arsitekturnya sama, jika rumah Lusi dan Yuan dominan dengan warna putih dan pintu kaca, rumah sebelah mereka ini bercat tembok warna cerah yang dominan dengan warna pastel membuat rumah ini terlihat begitu manis. Banyak juga tanaman hias dan bunga-bungaan di halaman depan, sepertinya
pemilik rumah punya hobi berkebun,sama seperti Lusi.

Denting bel terdengar sampai ke bagian depan, tak ada sahutan dan beruntung yang kedua kali, ada respon dari si pemilik rumah.

"Ya, siapa?" suara manis seorang wanita menyambut mereka.

"Selamat sore, kami tetangga baru"

Tak berselang lama, setelah dijawab dengan permohonan untuk menunggu sebentar, pintu pun terbuka. Terlihat seorang wanita berambut pendek sampai bahu, mengenakan dress musim panas selutut berwarna biru laut tersenyum ramah dan mempersilakan mereka masuk.

Our PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang