Chapter 3

123 8 2
                                    

Hari sudah semakin gelap, Yuan dan Lusi memutuskan untuk menyelesaikan kunjungan mereka hari ini. Tersisa dua rumah lagi, yang satu tetangga samping rumah mereka dan satunya lagi agak ke ujung, Yuan dan Lusi terus bercanda dan bergandengan layaknya anak remaja yang pulang sekolah bersama.

Disepanjang jalan Yuan terus-terusan mengejek Lusi dengan sebutan mini-mine yang artinya si mungilku, mengingatkan saat-saat mereka pacaran dulu.

Sedikit flashback, awal pertemuan Yuan dan Lusi itu di salon. Ya.....salon, Salon kecantikan lebih tepatnya.

Berawal dari Yuan yang dipaksa menjemput kakaknya di salon, Bersungut-sungut menolak tapi akhirnya mau juga dengan imbalan dibelikan koin untuk top up game dan komik online, Meski harus menunggu seperempat jam diparkiran baginya tak masalah.

Lantas bagaimana dia bertemu Lusi?

Saat itu, gadis mungil yang terburu-buru keluar dari salon setelah merias diri tak melihat plat nomor mobil yang dimasukinya, Saat itu Lusi buru-buru mau ke pesta pertunangan sahabatnya.

"Ke Hotel Zhixuan, tolong agak cepat ya, saya buru-buru"

"Eh? Loh.. maaf, Nona sepertinya anda salah.."

"Tolong Pak, saya sudah terlambat, nanti saya beri bayaran lebih"

Nyerocos tak henti-henti, Yuan bahkan tak diberi kesempatan untuk menjelaskan, Bisa-bisanya dia dikira driver...

Dipanggil Pak lagi....

Dengan hati kesal, Yuan tancap gas agak ngawur, Lusi yang duduk di belakang bahkan sampai terhuyung -huyung, Sempat ketakutan tapi tak masalah, dia memang sedang buru-buru.

"Astaga.. astaga.... Huft... terima kasih, ah ini aku sudah janji akan menambah tarifnya dan.."

"Tak perlu" Ucap Yuan.

"Loh?"

Berbalik menghadap ke kursi penumpang di belakang dengan wajah masam, tapi ehm, tampan? pikir Lusi.

Sementara Yuan yang tadinya akan bersiap untuk mengomel karena kesal, sempat tertunda karena terpesona dengan wajah polos Zhao lusi yang terlihat ketakutan, Riasan natural makin membuatnya terlihat menarik, ya ampun ini tipenya sekali!!.

"Uh.. Pak, eh.. Ge? Ada apa ya? Kenapa?" Tanya si gadis.

"Oh.. ehm," berdehem sebentar, "Pertama, kau salah naik mobil. Kedua, aku bukan driver online. Dan ketiga, tak perlu bayar, sekarang turun dan selamat menikmati pestamu" Jelas Yuan.

*

*

"Hahaha... Gege galak sekali waktu itu, dan maaf.. aku buru-buru... Drivernya bilang pakai mobil hitam dan mobil hitam satu-satunya disana cuma milikmu ge.." Ucap Lusi.

"Aku kesal banget waktu itu.... tapi sekarang malah bersyukur banget karena waktu itu aku jadi ketemu kamu, ternyata kakakku juga mau ke hotel zhixuan dan akhirnya kita ketemu lagi"

"Kalau gak salah...Kita ketemu di ballroom, tempat sahabatku bertunangan lalu aku yang masih merasa bersalah berniat minta maaf ehh taunya malah di modusin sama gege," Ucap Lusi.

"Bukan modus... Aku cuma..emm. apa ya? Cinta pandangan pertama?"

Pucuk hidung lagi-lagi dicubit, kali ini pipi gembul juga jadi sasaran Yuan, Dicium, ditekan keras-keras sampai si empunya merasa risih, dan akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan, bel rumah dibunyikan, dengan cepat mendapat respon yang ramah dari si pemilik rumah.

"Oh.. tetangga baru? Sebelah rumah Shu zaizai?" Tanya si pemilik rumah.

"Iya.. aku dan istriku baru satu hari pindah kemari"

Our PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang