IRC 9

239 19 1
                                    









Renjun menutup pintu kamarnya kemudian menangis sejadi jadinya dia menekuk kedua lutut nya dan menenggelamkan kepalanya disana .untuk kesekian kalinya renjun  merasa dunia nya hancur lagi dan lagi dia harus merasakan sakit yang begitu luar biasa menghantam hatinya yang telah rapuh .

" Hiks mama hiks mama renjunie mau mama hiks mama"bagi renjun didunia ini hanya ibunya lah yang menyayanginya dengan tulus dan hanya ibunya lah yang mengerti renjun dengan baik,renjun hanya ingin ibunya itu saja .dia tak peduli pada orang lain didunia ini dia hanya peduli pada ibunya hanya ibunya tak ada yang lain .

Tok tok

" Renjunie ...ini ssaem ..kau didalam? Renjunie " suara ketukan dari luar membuat renjun segera bangkit dan menghapus air matanya dia segera mencuci mukanya agar jisoo ssaem tak tau dia habis menangis.

Setelah selesai mencuci muka renjun bercermin dan menghela nafas pelan dia harus kuat dia bukan anak lemah dia bisa dan sudah terbiasa bukankah begitu?

Ceklek

" Hallo ssaem maaf ya menunggu lama tadi aku sedang berada di toilet hehe" renjun

" Iya tidak apa apa tapi apa kau baik baik saja?matamu" jisoo

" Ah ini bukan apa apa ko hehe tadi aku kelilipan dan menguceknya terlalu kencang jadi memerah" renjun

" Lain kali jangan menguceknya terlalu kencang Ne ,,kita belajar sekarang?' jisoo

" Ne ssaem sebentar aku ambil bukuku lebih dahulu ssaem ke ruang belajar saja lebih dulu " renjun

" Baiklah ssaem duluan ya " jisoo

Setelah jisoo pergi renjun segera masuk ke kamarnya dan mencari ponselnya .

" Ah ketemu ,,,maaf baba tapi kau yang membuatku seperti ini"renjun mengetikan pesan untuk seseorang kemudian meletakkan ponselnya dikantong celananya tak lupa dia membawa beberapa buku untuk dia belajar dengan jisoo tentu saja tapi dia sengaja meninggalkan satu buku nya demi kelancaran misinya.

" Maaf jisoo ssaem aku tak bermaksud apa apa aku hanya ingin bebas setidaknya hari ini saja "renjun keluar dari kamarnya tak lupa menutup pintu kamar itu.

.....

" Jaem mau bersenang senang tidak?" Jaemin menatap kembarannya dengan penuh curiga

" Apa maksudnya? Mau apa kau?!' jaemin

" Ayolah Lee jaem kau akan suka percaya lah padaku" Jeno

" Jika kau mengatakan itu artinya ini benar menyenangkan baiklah aku ikut" jaemin

" Itu baru kembaran ku" Jeno

" Yak!! kalian mau melakukan apa eoh!!" Haechan

" Sudahlah Lee haechan lebih baik kau diam saja dan biarkan mereka bersenang-senang " chenle merangkul bahu haechan dan mengajaknya pergi agar tak mengganggu Jeno dan jaemin

" Kau yang terbaik presiden Zhong!!" Seru Jeno dan jaemin

" Hey !! Yak ! Zhong chonlo kau mau membawaku kemana !! Lepaskan aku eoh!! Bisa bisa si kembar merusuh lagi nanti!!" Chenle

" Biarkan saja Lee Chan!" Chenle



....

'sekarang waktunya aku kabur tapi bagaimana cara kabur dari sini?' renjun melirik jisoo yang masih sibuk dengan buku ditangannya dia harus mendapatkan cara untuk kabur dari  sini .

" Renjunie? Renjunie?ada apa ?" Jisoo menepuk bahu renjun pelan untuk menyadarkannya dari lamunannya.

" Ah maaf ssaem aku tidak fokus tadi jadi ada apa ?" Renjun

irreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang