“hubungan kita,berakhir disini”
Lara, tatkala atma itu mengeluarkan kata yang tak bisa kamu Terima. "apa?.. "
꒷꒦꒷
Bagaskara menyinari permukiman bumi, kicau burung terbang di atas nabastala nan biru. Disanalah, ibukota Jerman. Dirimu berjalan menuju sekolah mu dengan sikap kesal dan langkah yang terlihat arogan.
" Unglücklich! Verdammt! Laki-laki jahanam!. ", disetiap perjalanan mu menuju sekolah, kamu terus mengumpat kesal dengan kenyataan bahwa, pacar─ mantan kekasih mu mencampakkan mu.
Ya, bagaimana tidak. Kamu menjalin hubungan dengan lelaki itu selam sepuluh tahun. sepuluh tahun. Itu cukup untuk cicilan apartemen ku.
"Bastard!.. Kau pantas mati!.. "
***
"Tunggu! Sungguh?.. ", ujar seorang gadis berambut coklat ─Helena Venezuela. Dia tampak tak percaya dengan apa yang kamu adukan, temanmu yang berambut blond menjawab. " kau tidak salah dengan."kau tidak salah dengar, Helena", katanya dengan santai sambil meminum susu kotaknya.
Gadis berambut Blonde itu pun bertanya. "Tapi aku masih tak percaya, kau tidak bermimpi atau salah dengar'kan?.. ", tanyanya memastikan─Monica Olivette.
Kamu hanya menghela nafas dan menenggelamkan wajahmu di lipatan tangan yang kamu buat di atas meja milikmu. Helena dan Monica hanya saling tatap, sejenak hawa canggung memakan perbincangan kalian.
Hingga kamu mulai berbicara dahulu. " temani aku ke salon nanti, Helena yang mentraktir kita. "Celetus mu tanpa melihat mereka, bahkan ucapan mu membuat Helena merengek tak Terima, " kenapa aku!?.. ", Ya, lagi pula di anatara kalian bertiga Helena lah yang paling kaya.
" ini tidak adil!.. "
***
Wangi sampo memenuhi ruangan salon yang sudah kalian pesan sebagai ruangan VIP.
Kita pelayan salon melayani kalian, bermula dari keramas rambut, mengeringkan rambut, dan lain sebagainya. Seorang pelayan salon bertanya kepada mu. "Jadi nona apa ada style─", ucapan wanita itu terpotong saat kamu mengatakan gaya rambut yang kamu inginkan dengan cepat dan tepat. " Wolfcut ", waw.. Cukup singkat.
Seusai dengan urusan salon, Helena mengatakan bahwa ia lapar dari tadi─ketika ia di salon. Hingga Monica merekomendasikan sebuah cafe yang tak jauh dari tempat salon tersebut.
Teh hangat tersanding dengan dua macha late. Dengan anggun layaknya seorang putri kerajaan, gadis berambut coklat itu menyesap nikmat teh tersebut. " dia menganggap dirinya apasih. ", ujar Monica menatap nya malas. Kamu hanya menaikan kedua bahumu tidak tau.
" ah! (Your Name), kau tau pemuda bertato mawar biru itu? ", ucap Helena memulai topik yang menurutnya menarik. Monica memangku dagunya ─berpikir siapa yang dimaksud oleh gadis berambut coklat itu.
Hingga pikiran Monica membayangkan siapa yang tepat temannya bicarakan. " ah! Michael Kaiser? Si keajaiban Jerman, itu?.. ", mendengar itu Helena mengangguk mantap menjawab pertanyaan temannya. " memangnya kenapa? ", tanyamu.
" kau tidak tau? Tato kupu-kupu biru di punggung mu cocok loh dengan tatonya ", sial! Helena sedang menggoda mu. Karena tau akan situasi Monica menatap sinis ke arah Helena. " Helena.. ", ujarnya dengan nada dingin.
" bercanda!.. "
Candaan saling di lemparkan oleh mereka berdua, sungguh kamu sangat bersyukur berteman dengan mereka. Walau kamu terkadang berpikir. Kenapa aku bisa berteman dengan mereka, ya?
Namun semua itu tak lagi terpikir oleh mu, karena kamu percaya bahwa jalur langit adalah pilihan yang terbaik bagi para insan.
TBC>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
✧The sky Path: ᴍɪᴄʜᴀᴇʟ ᴋᴀɪsᴇʀ
Teen Fiction𝐓𝐡𝐞 𝐬𝐤𝐲 𝐏𝐚𝐭𝐡 : 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 ∘₊✧──────✧₊∘ "sᴀɴᴅʏᴋᴀʟᴀ ᴍᴇᴍᴀɴɢ ᴛᴀᴋ sᴇᴄᴀɴᴛɪᴋ ʙɪᴀɴɢʟᴀʟᴀ,ᴛᴀᴘɪ sᴀɴᴅʏᴋᴀʟᴀ ʙᴇʀᴊᴀɴᴊɪ sᴀɴᴅʏᴋᴀʟᴀ ᴀᴋᴀɴ ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ" ∘₊✧──────✧₊∘ 𝚠𝚊𝚛𝚗!, 𝚑𝚊𝚛𝚜𝚑𝚠𝚘𝚛𝚍, 𝚘𝚌, 𝚝𝚍𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚊�...