↷✦11; 𝐴𝑛𝑖𝑛𝑑𝑖𝑡ℎ𝑎❞

61 6 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kurasa... " kamu mulai merasa ragu. Apakah gaun ini cocok atau tidak?

Kamu berkedip dengan senyum kecut. "Kurasa tidak serasi dengan rambut ku—"

"Cocok jika rambut mu di stylish, jika kau mau, " tawar Kaiser, sepertinya ia juga ingin membawamu ke sebuah salon. "Tidak terima kasih,

" aku mungkin hanya akan merepotkan mu—"ucapan mu terpotong saat Kaiser menyeret lengan mu, mencari-cari salon di penjuru mall tersebut.

"Kamu tidak merepotkan ku, 'kok, " ujar Kaiser sambil membawamu mencari-cari salon.

Sambil menunggu dirimu, Kaiser dengan santai duduk di sebuah sofa sambil membaca-baca majalah salon secara acak, sang pegawai mulai membelai serta mengecek kualitas rambut mu—membuat Kaiser seolah terbakar api cemburu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil menunggu dirimu, Kaiser dengan santai duduk di sebuah sofa sambil membaca-baca majalah salon secara acak, sang pegawai mulai membelai serta mengecek kualitas rambut mu—membuat Kaiser seolah terbakar api cemburu.

Selesai nya, kamu dan Kaiser kembali ke dalam mobil. "(Your Name), " ia melirik mu dari ujung matanya, seolah serius. "Apa? " kamu balas menjawab sambil menatap nya.

Rambut pendek rapi dengan jepit rambut keemasan, terlihat cocok dengan gaun mu. Bahkan make up douyin cantik yang terlihat natural.

Ia—Kaiser, tangannya terulur menyentuh dagumu dan dengan lembut mengusap bibir bawahmu. "Hm? Lip tint yang bagus, bahkan tidak terhapus saat aku mengusapnya. " celetuk Kaiser, entah ia memuji atau bukan.

"O-oh, ya. "

Astaga, aku ingin mencium bibir nya. Pikir Kaiser

***

Musik, cemilan, malam. Itulah prom night, kamu berdiri di antara para siswi, mengobrol dan berbincang bersama dengan teman-teman nya.

"Selamat! Ku dengar kamu lulus SNBP! " ujar Helena dengan antusias, Monica mengangguk setuju. Kamu terkekeh. "Iya, ku kira aku tidak akan lulus, ternyata malah sebaliknya. " ucapmu dengan bangga.

Helena lalu dengan jahilnya ia menyenggol lenganmu dengan sengaja. "SMA sebelah merayakan prom night dengan SMA kita lho,

" kamu berpacaran dengan salah satu lelaki dari sana, 'kan?~" goda Helena dengan wajah girang dan jahilnya. Monica? Ia hanya tersenyum parau.

✧The sky Path: ᴍɪᴄʜᴀᴇʟ ᴋᴀɪsᴇʀTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang