꒷꒦꒷
𝐒uara sendok yang beradu dengan mangkok kaca, ini adalah sebuah kedai. Banyak orang yang makan disini, mereka berbincang, tertawa dengan setiap candaan yang mereka lontarkan dan beberapa dari mereka lebih menikmati memakan makanan tersebut, kelihatannya enak.
"Kelihatan nya enak... " Kaiser menoleh ke arah mu. "Memang enak, ini kedai Soup, ada banyak aneka soup hangat di dalam, " Kaiser lalu menarik pergelangan tanganmu.
Tidak kasar, namun lebih ke lembut.
Saat masuk, Kaiser langsung mencari tempat yang nyaman untuk kalian duduki. "Hm, ayo duduk di sana. " matamu mengikuti arah telunjuk Kaiser, sebuah tempat duduk untuk dua orang di dekat lemari minuman.
"Di sana? " kamu menoleh ke arah Kaiser, sekilas Kaiser menatap mu juga lalu tersenyum dan menarik tangan mu dengan lembut untuk duduk di tempat yang ia pilih.
Kaiser duduk di hadapan mu. "Kau mau makan apa? " tanya Kaiser.
Kamu menatap papan menu kecil di dekat tempat sendok. "Hm, soup jamur pedas. " Kaiser mengangguk mengerti, lalu berteriak kepada seorang pria dewasa di balik kasir untuk memesan.
"Aku tidak tau kau menyukai makanan pedas. " ia menatap mu dengan seringai lembut sambil memangku dagunya dengan telapak tangan kanannya, kamu menatap nya. "Memangnya kenapa? "
"Nothing."
pesanan datang di susul dengan aroma sedap dari soup milikmu, sebelum akhirnya soup pedas itu ada dihadapan mu yang sudah siap untuk kamu santap.
Kaiser terkekeh melihat mu. "Mau ku suapin-"
"Tidak."
***
Hujan mulai turun namun, hanya sedikit-bisa dibilang, gerimis. Gadis bernama Monica itu telah duduk menunggu bus di sebuah halte bus, tangannya dengan asik menggulirkan beranda Tweet, hanya untuk menghibur kebosanannya.
Namun, Lagi-lagi salah satu postingan muncul di beranda Tweet nya membuat nya seakan-akan sakit di bagian dadanya. "... Kenapa postingan mereka selalu muncul. " keluh Monica.
Seperti merpati yang sedang berpatah hati, matanya perlahan mengeluarkan setetes air yang menjatuhkan kesedihannya, dan bahkan di tambah suasana gerimis seperti ini.
Ya..
Sekarang ia tau perbedaan antara dirinya dan dirimu, namun... Kenapa?
"Kenapa... Aku harus jatuh cinta. " air mata nya menetes dan mendarat di layar ponselnya yang masih menyala. "Kenapa harus aku.. Yang jatuh cinta. "
Kepalanya mulai memproses sebuah ingatan yang berputar di kepalanya, layaknya sebuah film drama yang terpaksa harus ia tonton.
"Hm? Ternyata kau sudah bangun. "
Kaiser.. Kenapa?
"Tadi aku menemukan mu pingsan di jalanan dan, apakah ini tas mu? salah satu teman ku menemukannya saat dia mengejar seorang pencuri."
Kenapa Kaiser, kenapa?.. Kau begitu baik kepada ku, sehingga aku harus terjebak dalam pesona mu.. Ini.. Ini.. Ini tidak adil. Pikiran gadis itu mulai frustasi, membuat nya seperti seekor kucing kelaparan di tengah pasar.
Pikiran nya seolah di aduk dengan hal-hal negatif yang tidak ia inginkan. "... Tidak adil" lirih Monica yang terdengar parau.
".. Nak. "
Ia menoleh dengan terkejut ke asal suara yang membuat nya lengah, kapan wanita itu duduk di samping nya?
"Kamu baik-baik saja? " tanya wanita tersebut dengan nada prihatin. "Seperti nya kamu sedang ada masalah. " piu! Tepat sasaran.
Dengan masih dalam keadaan yang penuh keterkejutan, Monica dengan cepat menghapus air matanya yang sudah turun membasahi pipinya. "T-tidak.. Saya baik-baik saja. "
Wanita itu menyenderkan punggung nya ke kursi halte yang dingin. "Kamu tidak perlu berbohong, nak. " wanita itu menoleh. "Kamu sedang patah hati, bukan? " Lagi-lagi pertanyaan dari wanita itu seolah anak panah yang meluncur tertancap pada papan target.
Monica mengangguk, wanita itu terkekeh. "Memang wajar bagi gadis remaja seperti mu, berpatah hati oleh seorang laki-laki. " wanita itu menoleh. "Apa yang kamu sukai dari laki-laki itu? "
Dengan satu alis yang terangkat, Monica menjawab pertanyaannya dengan ekspresi heran. "Dia tampan, tapi bukan hanya tampan ia juga sangat baik. "
"Bahkan ada sewaktu-waktu ia menolong ku dari seorang pencuri, dan di sanalah aku mulai jatuh cinta padanya" jelasan Monica membuat wanita itu tidak lagi memandang nya, namun wajahnya terangkat menatap langit sambil tersenyum tulus.
"Kamu bukan mencintai nya, kamu menyukai nya dari ketampanannya, 'kan? Itu artinya kamu bukan mencintai nya melainkan obsesi. "
Wanita itu memandang serta menoleh ke arah Monica
"Kamu mencintai laki-laki itu karena baik, tapi sayang nya kamu bukan mencintai nya melainkan hanya mengagumi. " Monica menatap nya dengan seksama.
Kenapa wanita itu seperti yakin dengan semua ucapan nya?
"Itulah yang psikolog cinta katakan padaku. " Monica pun menatap nya lamat, dan akhirnya ia mulai penasaran. "... Lalu cinta tidak dimulai dari ketertarikan? " tanya Monica
"Kamu ingin tau apa itu cinta sejati? " wanita itu tersenyum tulus. "Orang yang menyukai seseorang tanpa tahu alasannya... Maka cinta nya akan tetap abadi di hatinya, itulah yang disebut cinta sejati. " jelas si wanita.
Monica mengangguk paham dengan pandangan yang jatuh ke tanah, ia baru tau kenyataan sesakit ini.
"... Nak. "
Monica menoleh. "Ya? "
Wanita itu berdiri saat sebuah taxi online berhenti di halte tersebut, ia berjalan ke arah taxi dan membuka pintu mobil tersebut sebelum akhirnya menoleh ke arah Monica sambil tersenyum.
"Nak, apakah kau teman dari anak ku? " pertanyaan dari wanita itu membuat nya bingung. "Anak anda? "
Lagi-lagi wanita itu tersenyum. "Sampaikan padanya, aku minta maaf atas perbuatan ku yang selalu mengabaikan anak ku, (Your Name). "
Monica melongo terkejut, jadi wanita itu adalah ibu mu? Wah, sesuatu yang mengejutkan. "Anda.. Ibunya (Your Name). "
TBC>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
✧The sky Path: ᴍɪᴄʜᴀᴇʟ ᴋᴀɪsᴇʀ
Novela Juvenil𝐓𝐡𝐞 𝐬𝐤𝐲 𝐏𝐚𝐭𝐡 : 𝑗𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 ∘₊✧──────✧₊∘ "sᴀɴᴅʏᴋᴀʟᴀ ᴍᴇᴍᴀɴɢ ᴛᴀᴋ sᴇᴄᴀɴᴛɪᴋ ʙɪᴀɴɢʟᴀʟᴀ,ᴛᴀᴘɪ sᴀɴᴅʏᴋᴀʟᴀ ʙᴇʀᴊᴀɴᴊɪ sᴀɴᴅʏᴋᴀʟᴀ ᴀᴋᴀɴ ᴋᴇᴍʙᴀʟɪ" ∘₊✧──────✧₊∘ 𝚠𝚊𝚛𝚗!, 𝚑𝚊𝚛𝚜𝚑𝚠𝚘𝚛𝚍, 𝚘𝚌, 𝚝𝚍𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚊𝚕𝚞𝚛 𝚊�...