🤎 Chapter 1

587 57 10
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Jangan lupa berdzikir juga beristigfar kapanpun dan di manapun kamu berada

Happy reading my Dreamers, and welcome to Kia's peace world

.

.

.

"Ketahuilah, terdapat alasan di balik setiap permasalahan hidup. Dan terdapat sebab-akibat yang harus dipertanggung jawabkan di masa yang akan mendatang."

🤎🤎🤎

"YA Allah, Ma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YA Allah, Ma... udah berapa kali Kia bilang! Berhenti nge-vape! Berhenti ngerokok!"

Sahutan gadis berseragam putih abu yang baru saja membuka pintu, tersambung pada telinga seorang wanita ber-cardigan hitam yang duduk di sofa beludru.

Ia menurunkan vaporizer atau rokok elektrik yang berisi liquid beraroma buah dari mulut. Juga mengeluarkan kepulan asap ke udara. Pandangan mata yang nampak kuyu itu, kini menangkap sosok gadis yang merupakan anaknya.

"Ah, sayangnya Mama udah pulang. Ayo masuk, kenapa berdiri di depan pintu?" Balas wanita itu menyilangkan satu kakinya.

Azkia, gadis itu mendengkuskan napas kasar. Rasa kesalnya kian membuncah ketika lagi dan lagi, mendapati sang ibu yang dengan santainya menghirup benda tersebut.

Dengan langkah cepat, Kia menghampiri Dena. Setelah sampai, ia berdiri tegap, mengulurkan tangan dan menggertak, "Serahin benda itu. Kia nggak mau ngelihat Mama ngerokok. Ayo kasih ke Kia!"

Berharap Dena segera menyerahkannya, wanita itu hanya menyeringai. Bahkan kembali mengisap dalam-dalam rokoknya.

"Oh ya, gimana hari pertama masuk SMA? Udah dapat teman? Pasti udah, ya. Azkia anak Mama kan, cerdas, banyak yang suka, baik hati, salihah, perfect kalau kata papamu. Si paling sempurna dan bisa segalanya."

Perlahan, tangan yang diulurkan Kia menurun. Ada setitik perasaan miris setelah mendengar peralihan topik tersebut. Ia menelak intens wajah Dena yang begitu pucat. Tirus dengan tampilan rambut tercepol asal.

Bukan.

Ini bukan mamanya.

Jiwa mamanya yang dulu, sudah hilang entah ke mana. Kehangatan mamanya yang dulu, sudah luluh-lantak. Senyum cerah mamanya yang dulu pun, sudah memudar begitu lama.

Hari demi hari yang dilewati, tak pernah lagi Kia mendapatkan semua itu. Kapan terakhir kali? Ia terlupa kapan. Tapi yang jelas, dalam memorinya, semua itu terjadi semenjak kedua orang tuanya selalu saja cekcok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hide and Seek (#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang