kucing kecil

77 8 1
                                    

"Jangan menyerah jangan menganggap hidupmu paling susah,kamu makan aja masih bisa, coba lihat mereka yang masih ada di bawahmu mereka makan aja susah hidup mereka jauh lebih susah dari pada kamu"

-gibran Nakata

***

Pagi telah tiba matahari telah muncul dari arah timur,menyinari kota jakarta matahari telah muncul dari persembunyiannya sinar hangat bercampur dengan dinginnya udara pagi serasa sangat menyegarkan

Jam masih menunjukkan pukul 06.00 kala telah menyelesaikan rutinitas paginya mandi contohnya ia telah rapi dengan seragam sekolahnya, masih terlalu pagi memang kala segera turun untuk sarapan

"Pagi bi Siti" ucap kala pada bi Siti yang sedang menyiapkan makan "pagi tuan muda, mau makan apa tuan muda?" Tanya bi Siti

"Aku mau nasi goreng aja" ucap kala  dan di angguk i oleh Bi siti "tuan muda ini nasi gorengnya" ucap Bi Siti meletakkan piring di depan kala "oh ya bi yang lain kemana" ucap kala "tuan besar tadi ke kantor ada meeting mendadak,kalau untuk kakak tuan muda bibi gak tau" jelas BI Siti kala hanya mengangguk dan lanjut memakan makanannya

"Pak Yanto antar kala ya" ucap kala "tunggu den" pak Yanto berjalan ke arah mobil dan menyalakan mobil "ayo den masuk" ucap pak Yanto setelah siap mobil pin melaju meninggalkan pekarangan rumah

"Pak kala duluan ya" ucap kala setelah turun dari mobil pak Yanto mengganggu dan tersenyum menanggapi kala mobil kembali melaju setelah punggung kala sudah tak terlihat lagi

Di sisi lain

Mobil hitam bermerek terkenal melaju dengan kecepatan sedang saat ini jam sudah menunjukkan pukul empat sore tiba tiba dari arah sebarang jalan muncul sosok remaja berlari ke tengah jalan

TIN TIN..

BRAK..

Akhirnya mobil yang yak sempat di rem pun menabrak tubuh remaja itu

"Aduh sialan mobil siapa sih ini janc*k lah sakit bokong bahenol ku" ucap remaja itu mengeluh sakit serta sedikit makian "Weh keluar Lo" ucap remaja itu sembari menggebrak bagian depan mobil

Seorang pria paruh baya keluar keluar dari mobil itu dengan wajah khawatirnya "kamu baik baik saja" ucap pria paruh baya itu "baik baik aja matamu bokongku sakit nih" ucap remaja itu menunjuk bokongnya

"Namamu siapa" ucap pria setengah baya itu" sembari membantu remaja itu berdiri

"Keano putra" ucap keano memandang wajah pria itu "siapa nama tuan" ucap keano

"Saya Baskara Dipa" ucap baskara sembari memandang keano dari ujung rambut hingga ujung kaki "kemana orang tuamu" ucap Baskara

"Saya yatim piatu pak" ucap keano sembari menundukkan kepalanya "maaf saya tidak bermaksud" Baskara mengelus kepala keano memberikan kenyamanan pada keano ia merasa bersalah pada bocah itu

"Kenapa kau berlari ketengah jalan" Baskara berusaha mengalihkan pembicaraan, keano yang semula menunduk mengangkat kepalanya dan sedikit membuka kedua tangannya sekarang terlihat se ekor kucing kecil berwarna putih yang sangat lucu "aku tadi nelamatin kucing ini,lucukan" keano tersenyum memandang kucing kecil yang ada di tangannya

"Iya lucu" baskara terkekeh ia sedikit tertarik dengan remaja yang ada di dekatnya ini "kau tinggal di mana" ucap Baskara "aku kabur dari panti, disana kakak pantinya jahat Ano tidak laik Ano di pukul kalo tidak nurut" tanpa sadar keano ceritakan apa yang di alaminya pada baskara, mendengar cerita keano Baskara merasa kasian

"Kamu mau jadi anak om" keano kaget dengan hal itu "hah" keano melongo mendengar hal itu ia tidak percaya "iya, mau ya" tanpa sadar keano mengangguk "ayo ke rumah om" ucap baskara menarik tangan mungil keano untuk masuk ke dalam mobil

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sorry (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang