[‼️MAJOR EDITING ALERT‼️]
Werewolf adalah makhluk mistis buas di serial Harry Potter dan tokoh utama kita adalah salah satunya. Amelia Bintang Prambudi merupakan calon alpha setengah penyihir dari Indonesia. Ini adalah ceritanya dan Hogwarts.
▪︎Harr...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝑇𝑖𝑑𝑢𝑟, 𝑂𝑙𝑎ℎ𝑟𝑎𝑔𝑎, 𝑑𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎
Amelia terbangun setelah tidur delapan jam, merasa gugup dengan lingkungan baru ia memutuskan untuk berolahraga di dalam kamar. Olahraga membuat pikiran dan badan Amelia menjadi lebih rileks. Namun karena di dalam ruangan, Amelia hanya bisa melakukan gerakan-gerakan kecil seperti push up, sit up berulang kali. Ia akan bertualang mengenal kastil nanti supaya besok ia bisa berolahraga diluar ruangan. Ia juga harus mencari perpustakaan dan belajar.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, Amelia segera mandi dan memakai seragam Hogwarts lengkap dengan jubah hitam pekat. Udara diluar masih terasa dingin walaupun Amelia sudah berolahraga dan memakai jubah. Setelah itu Amelia pergi ke Great Hall menggunakan bantuan peta yang diberikan Professor McGonagall. Amelia memutuskan untuk duduk di pojok ruangan, mengawasi bagaimana Hogwarts pada hari pertama.
Perlahan Great Hall penuh dengan murid dengan jubah hitam dengan pinggiran warna merah maroon, kuning cerah, biru laut dan hijau emerald. Minggu depan Amelia akan mengganti pinggiran jubahnya dengan salah satu warna itu. Amelia duduk di meja dengan warna merah maroon.
Mereka terlihat sangat hidup, ceria dan berisik. Percakapan demi percakapan mengalir antara satu yang lainnya, tanpa melihat umur. Terkadang salah satu dari mereka berteriak karena kejahilan dua lelaki berambut merah-orange, sepertinya orang yang sama yang menjahili Tuan Filch kemarin terdengar dari suara tawa mereka.
Amelia yang membutuhkan ketenangan ketika pagi hari merasa tidak nyaman. Ia mengutuk diri sendiri kenapa ia tidak duduk di seberang ruangan yang terlihat lebih damai. Di ujung lautan hijau emerald. Amelia menunggu dengan tidak sabar meja guru yang penuh, lalu tepat pukul tujuh pagi Professor Dumbledore mulai berbicara dengan menunjuk lehernya dengan tongkat miliknya.
"Selamat pagi semua warga Hogwarts, saya harap kalian mendapat tidur yang cukup mengingat dementors masih ada di lingkungan sekolah." lalu bisik-bisik tidak suka terdengar dipenjuru ruangan, "Kabar baiknya, Quidditch akan bisa dilaksanakan bulan ini!" Teriakan riuh langsung menggema, Amelia harus menutup telinganya karena terlalu berisik. Mungkin ia akan terbiasa tapi tidak dengan hari ini.
Kemudian entah kenapa, mata Professor Dumbledore bisa menatap langsung Amelia dengan kilap jahilnya, lagi. Amelia langsung berfikir jika yang akan dikatakan Professor Dumbledore adalah hal yang buruk baginya. Amelia mulai skeptis, apakah apakah Professor Dumbledore adalah orang yang jahil atau sadis, karena keduanya beda-beda tipis.
Professor Dumbledore tersenyum, "Lalu kabar baiknya lagi, akan ada murid pindahan yang sudah hadir diantara kita namun ia belum di-" Beruntung, Professor McGonagall memegang lengan Professor Dumbledore dengan tatapan 'jangan lanjutkan, atau akan ku sita semua permen lemonmu', Professor Dumbledore berdehem lalu melanjutkan, "Yah, silahkan makan!"
